Asisten II secara resmi memulai ekspedisi dua perenang Malaysia

icon   Pada 26 September 2011 Bagikan ke :
28-March-2010

Tanjungmedang - Dua perenang muda asal Negeri Jiran, Malaysia, Zahra Masoumah (18) dan Salman Ali Shariati (12), Sabtu (27/3) lalu) melakukan ekspedisi yang sangat berani. Keduanya menyeberangi Selat Malaka dari pulau Rupat, Bengkalis menuju ke Port Dickson, Malaysia. Kakak beradik putra Abdul Halim asal Medan Lapangan Legenda, Ipoh-Perak tersebut, akan berenang selama kurang lebih 24 jam, melintasi jarak jarak sekitar sejauh 50 Km atau 26 mil.

Secara resmi, sekitar pukul 12.00 Wib Sabtu lalu, keduanya memulai ekspedisi dengan mengambil start di pantai objek wisata bahari Tanjung Medang Kecamatan Rupat Utara. Mereka dilepas secara resmi oleh Konsulat Malaysia untuk Pekanbaru, Zamani Ismail dan Bupati Bengkalis yang diwakili Asisten II, H Eldy Ramli.

Zahra mengatakan, sebelum ekspedisi dimulai, dirinya merasa gemetaran. Namun demikian ia mengatakan hal itu sedikitpun tidak membuat dirinya merasa takut. “Hal ini saya lakukan, diantaranya sebagai bukti sayang saya pada papa”, katanya yang dalam ekspedisi tersebut juga didampingi sang ayah, Abdul Halim.

Sebelum menyeberangi selat Malaka dari Rupat ini, Zahra sebelumnya juga sudah berhasil menaklukan selat Inggris, perbatasan antara Inggeris dan Perancis dengan jarak sejauh kurang lebih 34 Km. Sedangkan bagi adiknya Salman, menyeberang selat Malaka ini merupakan pengalaman pertama baginya. “Berenang antar selat ini adalah hal pertama kali bagi saya. Tapi saya menyukainya”, jelas Salman yang tercatat dalam Malaysia Book Record sebagai perenang termuda.

Sekitar pukul 12.00 Wib, ekspedisi tersebut dimulai. Salman mendapat tugas pertama berenang ke tengah lautan. Sekitar sepuluh menit kemudian, disusul oleh Zahra. “Do’akan kami ya, Pa”, ujar Zahra sebelum menyusul adiknya. Setelah mencium pipi papanya, Zahra pun memulai aksinya.

Abdul Halim yang juga merupakan anggota Klub Ekspedisi Ekstrem 7 Benua Malaysia mengatakan, keduanya putranya itu akan berenang selama 24 jam. Keduanya hanya berhenti saat waktu makan dan terus diawasi perwakilan dari Malaysia Book Record. “Insya Allah keduanya sampai di Port Dickson pada Minggu siang sekitar pukul 12.00 waktu Malaysia”, katanya.

Ditambahkan Abdul Halim, dipilihnya Rupat sebagai tempat start, karena ekspedisi ini juga bertujuan untuk semakin mempererat tali silaturahim serta melestarikan sejarah selat Malaka sebagai penghubung antara Malaysia dan Indonesia.

Sementara konsulat Malaysia untuk Pekanbaru menjelaskan, ekspedisi ini mendapat dukungan dari Gubernur Riau HM Rusli Zainal dan Kedutaan Besar Indonesia untuk Malaysia.

“Kita harapkan ekspedisi ini mampu memberikan motivasi, sehingga pada tahun berikutnya mampu melahirkan perenang-perenang asal Indonesia yang mempunyai kemampuan melebih Zahra dan Salman”, jelas Zamani.

Sebelum ekspedisi dimulau, masing-masing tamu yang hadir, seperti Konsulat Malaysia untuk Pekanbaru, Asisten II, Camat Rupat Utara Radius Akima, memberikan restu kepada keduanya melalui upacara tepuk tepung tawar.

“Semoga Allah Swt melindungi keduanya dan selamat sampai ditujuan”, kata Eldy Ramli dalam sambutannya. Eldy juga menyampaikan, Pemkab Bengkalis juga sangat mendukung kegiatan ekspedisi tersebut.

sumber bagian humas