Bengkalis bentuk Yayasan Bina Anak Yatim

icon   Pada 26 September 2011 Bagikan ke :
04-March-2010

BENGKALIS - Dalam rangka melakukan pembinaan terhadap anak yatim, di Bengkalis dibentuk Yayasan Bina Anak yatim untuk skala Kabupaten yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Ham.

“Kita telah menerima Keputusan Menteri Hukum dan HAM sebagai payung hukum pendirian yayasan bina anak yatim ini, yang tertuang dalam SK No. AHU-100.AH.01.04 tertanggal 12 Januari 2010 tentang pengesahan pendidirian Yayasan Bina Anak Yatim Bengkalis”, demikian disampaikan pendiri yayasan bina anak Yatim, Drs. H Syamsurizal, MM saat memimpin rapat penyusunan kepengurusan Yayasan Bina Anak Yatim bertempat di Lantai II Kantor Bupati Bengkalis, Kamis (4/3). Lebih jauh dijelaskan Bupati Bengkalis ini, agar yayasan yang dibentuk ini dapat optimal dalam mengemban tugas dan kewajibannya, perlu disusun perencanaan yang matang.

“Saya ingin konsep kerja yayasan ini dilaksanakan secara terpadu dengan berlandaskan manajemen modern. Apa itu? Mesti dimulai dari Planning, aktuiting, controlling, dan evaluating. Dengan konsep ini, keberadaan yayasan ini akan menjadi terarah dan terukur keberhasilannya dalam membina anak yatim di Kabupaten Bengkalis”, jelasnya. Menurut Bupati, sebagai langkah awal, yayasan ini terlebih dahulu harus memiliki data yang kongkrit tentang anak yatim.

“Cara kerjanya mesti berangkat dari data, baik data jumlah, perekonomiannya, pendidikannya, social budayanya, maupun potensi dirinya. Ini semua akan dapat diperoleh melalui sebuah pemetaan dan pendataan secara ituh yang dilakukan secara sistematis dengan melibatkan semua pihak yang ada termasuk camat dan kepala desa”, jelasnya”, harapnya.

Dengan pemetaan dan pendataan yang utuh, jelasnya, jajaran kepengurusan baru dapat menyusun program kerja. “Program kerja ini akan disusun bersama oleh masing-masing bidang yang telah dibentuk. Diantara bidang-bidang tersebut anatara lain adalah, bidang kerjasama kelembagaan, bidang pendanaan, bidang perencanaan dan program, bidang keagamaan, bidang santunan, bidang pembinaan dunia usaha, dan bidang Humas”, jelasnya. Syamsurizal berharap, personil yang telah ditunjuk nantinya duduk dalam kepengurusan, dapat bekerja dengan baik tanpa mengharapkan sepersen dari yayasan ini.

“Saat ini kita masih menyempurnakan struktur organisasinya. Bila ini selesai dilanjutkan dengan menempatkan personil yang kita nilai layak untuk bersama-sama bekerja dan beribadah. Bukan sarana untuk mencari keuntungan pribadi. Justru sebaiknya pengurus memberikan sumbangan materi untuk mendukung program kerjanya”, harap bupati. Kepengurusan Yayasan Bina Anak yatim Kabupaten Bengkalis ini melibatkan semua komponen masyarakat yang peduli kepada anak yatim.

“Komponen tersebut diantaranya, tokoh masyarakat, unsure pemerintah, pengurus mesjid, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) Bengkalis, Pengurus Panti Asuhan, alim ulama, dan tokoh adat”, jelasnya.

sumber bagian humas