Sinergitas Tak Ada di KBBI: Bupati Amril, “Gunakan Bahasa Indonesia Secara Baik dan Benar, Lestarikan Bahasa Daerah”

icon   Pada 5 Oktober 2019 Bagikan ke :

BENGKALIS – Bupati Bengkalis Amril Mukminin mengatakan, bahasa Indonesia merupakan sarana pemersatu bangsa yang sudah diikrarkan sebelum Indonesia merdeka. Yakni, pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.

“Sebagai salah satu identitas bangsa, kita harus menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Baik itu dalam tutur secara lisan, maupun dalam bahasa tulis”, ajaknya.

Diwakili Kadis Kominfotik Johansyah Syafri, hal itu dikatakannya ketika membuka kegiatan Penyuluhan Penggunaan Bahasa Indonesia, Sabtu, 5 Otkober 2019.

Kegiatan yang dilaksanakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Bahasa Riau tersebut diselenggarakan di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja Dilaut, jalan Jenderal Sudirman Bengkalis.

Selain sejumlah wartawan, penyuluhan itu juga diikuti pejabat di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis yang sehari-hari bertugas dalam pengelolaan tata naskah dinas dan informasi publik.

Di bagian lain, seraya mengutip moto kegiatan penyuluhan itu, Johan mengajak sekitar 50 peserta yang ikut, untuk mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah serta menertibkan bahasa asing.

“Kalau ada padanan katanya dalam bahasa Indonesia, tak perlu menggunakan bahasa asing. Contohnya kata online, dalam bahasa Indonesia padanan katanya sudah ada. ‘Dalam jaringan’, itulah padanan kata online dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)”, jelas Johan.

Tak Ada di KBBI

Johan juga mengatakan, baik itu ketika dalam bertutur secara lisan maupun dalam tulisan, jangan gunakan kata-kata yang tak ada dalam KBBI.

“Contohnya sinergitas dan tesohor. Sinergitas dan tesohor itu tak ada dalam KBBI. Yang ada sinergisme dan sinergi. Yang ada di KBBI itu tersohor dan kesohor”, ujar Johan, memberi contoh.

Masih menurut Johan, semakin banyak seseorang mengusasi kosa kata dalam bahasa Indonesia, maka akan semakin baik kemampuannya dalam berkomunikasi. 

“Baik itu berkomunikasi secara lisan maupun tertulis. Kemampuan seseorang dalam berkomunikasi, baik itu secara tutur lisan maupun tertulis, merupakan cermin bagi yang bersangkutan”, jelasnya. #DISKOMINFOTIK#