PAUD Bengkalis Raih Juara II Gerak dan Lagu

icon   Pada 25 September 2011 Bagikan ke :

Pada Jambore di Pekanbaru
Pekanbaru – Forum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Himpunan Pendidik Anak Usia Dini (Himpaudi) Kabupaten Bengkalis sukses merebut juara kedua lomba gerak dan lagu. Selain itu, juga meraih juara ketiga lomba senam PAUD ceria pada pelaksanaan Jambore Tenaga Pendidik dan Kependidikan PAUD se-Riau, 30 Januari hingga 1 Februari 2009 di ballroom Hotel Furaya Pekanbaru.

Demikian dikatakan Ketua Forum PAUD Kabupaten Bengkalis Ny Hj Fauziah Syamsurizal didampingi Ketua Himpaudi Kabupaten Bengkalis Ny Hj Norma Rospian BA usai menghadiri penutupan Jambore tersebut.

Fauziah Syamsurizal mengatakan, meski pihaknya sudah memiliki persiapan tapi untuk mengikuti Jambore ini pengurus dan anggota Forum PAUD dan Himpaudi tak pernah berhenti untuk melakukan evaluasi terkait persiapan yang telah dimiliknya. “Untuk mengikuti Jambore Tenaga Pendidik dan Kependidikan PAUD se-Riau ini, Forum PAUD dan Himpaudi Kabupaten Bengkalis sudah memiliki berbagai persiapan yang matang, dengan mengirimkan sebanyak 67 peserta, serta melakukan latihan yang rutin selama satu minggu penuh” kata Fauziah.

“Kemenangan yang diraih ini merupakan salah satu bukti keseriusan Forum PAUD dan Himpaudi Kabupaten Bengkalis dalam meningkatkan mutu PAUD dalam memberikan layanan PAUD yang murah dan mudah, tetapi bermutu. Tidak hanya mengikuti perlombaan, peserta Jambore juga mengikuti pelatihan mengenai konsep PAUD, pendekatan pembelajaran anak usia dini, serta sosialisasi PAUD”, tambah Fauziah.

Banyak manfaat yang diperoleh dari mengikuti Jambore ini. Diantaranya dapat lebih memahami Prinsip pembelajaran PAUD non-formal. ”Perkembangan Prinsip utama PAUD non-formal adalah memberikan stimulasi pendidikan kepada anak dalam rangka melejitkan semua potensinya agar anak memiliki kesiapan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut. Kesiapan mengikuti pendidikan lebih lanjut bukanlah dalam arti sekedar kesiapan di bidang baca-tulis-hitung, melainkan lebih dari itu”, jelas Fauziah.

Kesiapan mengikuti pendidikan lebih lanjut mencakup telah adanya rasa percaya diri, disiplin diri, jujur, kreatif, memiliki kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain, memiliki dasar-dasar kemampuan berpikir logis, berbahasa, matematika serta berbagai kemampuan dasar lainnya yang diperoleh anak melalui bermain sambil belajar. PAUD non-formal bukanlah sekolah yang penuh dengan aturan, melainkan taman yang menyenangkan, mengasyikkan, dan mencerdaskan.

Diakui Fauziah bahwa sebagai program baru, pada saat ini fokus PAUD non-formal masih pada upaya perluasan dan pemerataan akses layanan PAUD. Sekalipun demikian, secara simultan juga dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu PAUD non-formal.

Upaya-upaya tersebut, katanya, seperti penyusunan Menu Pembelajaran Generik (kurikulum PAUD non-formal), berbagai pelatihan (metode Beyond Center and Circle Times/BCCT, dongeng, gerak dan lagu, dan pembuatan APE dari bahan limbah), penyusunan/penerbitan berbagai pedoman/acuan (Pedoman Penyelenggaraan TPA, KB, dan Pos PAUD).