Peringatan HUT Ke-497 Bengkalis

icon   Pada 25 September 2011 Bagikan ke :
31-July-2009

Bukan Sekedar Mengenang Masa Lalu
BENGKALIS -- Hari Ulang Tahun (HUT) atau Hari Jadi ke-497 Bengkalis yang jatuh tepat pada, Kamis (31/7) diperingati bukan hanya sebuah proses untuk mengenang masa lalu. Memperingati hari bersejarah merupakan sebuah upaya untuk memahami diri sendiri dan kenyataan yang terbentang di hadapan. Melalui fakta-fakta dan peristiwa masa lalu, secara jelas dapat diperoleh visualisasi tentang apa yang sesungguhnya telah terjadi.

Demikian disampaikan Bupati Bengkalis, H Syamsurizal dalam sidang paripurna istimewa DPRD Bengkalis tentang peringatan HUT ke-497 Bengkalis, Kamis (31/7). Dalam pidatonya tersebut, Syamsurizal mengatakan bahwa setiap manusia adalah bagian dari sejarah, baik itu dengan kenangan yang baik maupun yang buruk sekalipun. 'Karena itu, jika hari ini kita gagal menempatkan diri secara baik dengan tindakan yang bermartabat, itu berarti kita telah memilih sisi yang kelam sebagai tempat mencatatkan diri dalam sejarah kita sendiri,' ungkapnya.

Memperingati hari bersejarah kata Syamsurizal, merupakan sebuah upaya untuk memahami diri sendiri dan kenyataan yang terbentang di hadapan. Melalui fakta-fakta dan peristiwa masa lalu, secara jelas dapat memperoleh visualisasi tentang apa yang sesungguhnya telah terjadi.

Berpijak pada fakta yang ada, manusia bukan hanya mengetahuinya, lebih dari itu, manusia juga dapat memahami apa-apa yang telah dan belum dilakukan. Kesemuanya itu, pada gilirannya tentu harus dan mesti dapat dijadikan alat evaluasi dalam menentukan langkah-langkah yang tepat dan strategis dalam mengisi kekinian serta untuk berbuat sesuatu yang lebih baik guna diwariskan pada masa yang akan datang.

'Sejarah memang merupakan media yang paling efektif dalam membuka cakrawala berpikir dan imajinasi manusia untuk melakukan kebijakan-kebijakan dan tindakan-tindakan yang lebih baik dari masa-masa sebelumnya,' tuturnya.

Dikatakan, tanpa sejarah, tak akan pernah ada masa kini maupun masa yang akan datang, masa yang dapat menjadi lebih baik dari era sebelumnya. Hal inilah yang menjadikan sejumlah tokoh penting dan terkemuka, baik di indonesia atau di belahan dunia lainnya, terus mengingatkan arti penting sebuah sejarah. Sebagai bagian dari anak bangsa, pentingnya sejarah dimaksud, berulang kali dan telah diingatkan sang proklamator, Presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno. Dalam setiap kesempatan, Bung Karno selalu mengatakan, agar sejarah dijadikan cermin tempat berkaca. Dalam pidatonya yang terkenal, jasmerah, atau jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah, dengan lantang Bung Soekarno berteriak: 'jangan sekali-sekali meninggalkan sejarahmu. Jika engkau meninggalkan sejarah, maka engkau berdiri di atas vacum, engkau berdiri di atas kekosongan.'

'Bagi kita, arti dan makna peringatan hari jadi Bengkalis, tidaklah berhenti pada batas, bahwa kita telah ada dan tumbuh dalam sebuah rentang sejarah yang panjang. Sebagai permata yang tak ternilai harganya di atas itu semua, maka bagi kita ada sebuah pertanyaan: Sebagai anak negeri, apakah yang sudah kita berikan dan lakukan dalam mengisi sejarah yang panjang tersebut untuk kecemerlangan dan kegemilangan negeri ini?', atau sudahkan kita mengambil hikmah dari peristiwa-peristiwa sejarah yang ada di negeri ini untuk berbuat baik bagi kejayaannya di masa yang akan datang. Bagi kita , pertanyaan semacam ini sangat penting. Sebab, kalau kita tidak dapat mengambil sesuatu nilai dari sejarah negeri sendiri, maka kita dan negeri ini akan tergelincir dari jalan kemenangan, kian jauh dari cahaya kejayaan,' papar Syamsurizal

Dengan memperingati Hari Jadi Bengkalis yang dilaksanakan setiap tahun, maka secara terus menerus dapat memperkuat jati diri dan menyegarkan ingatan. Sejarah penumbuhan Bengkalis, juga adalah tempat bertanya, apakah hidup pada hari ini sudah berbuat maksimal, telah memberikan yang terbaik sebagaimana diamanatkan sejarah. Jika belum, maka tentu harus bergegas melakukannya, harus segera berbuat, harus cepat melaksanakannya. Hanya dengan cara yang demikian, manusia dapat dan selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi negeri yang sama-sama kita cintai ini.

Syamsurizal mengatakan, ibarat berlayar memang belum sampai ke pulau, ibarat berjalan belum sampai ke batas. Seiring dengan kemajuan dan perkembangan yang terjadi, di depan tentu saja masih terbentang sehamparan permasalahan yang meminta jawaban, baik itu menyangkut masalah ekonomi, pendidikan, sosial, kebudayaan dan berbagai persoalan lainnya. Persoalan yang tiada pernah berhenti dan datang silih berganti sebagai sebuah dinamika zaman, hidup dan kehidupan.

Memang, masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan dan persoalan yang ada di depan mata. Akan tetapi, kesempatan bagi Bengkalis untuk mengatasi semua itu pada era otonomi daerah ini, terus terbuka lebar. Jika di era sentralistik hampir tidak mempunyai kewenangan untuk mengatur dan memperioritaskan apa yang hendak dibangun, maka pada saat ini, daerah khususnya Bengkalis telah memiliki semacam kekuatan yang lebih besar, baik itu untuk menentukan kebijakan, maupun dalam hal pendanannya.

Selanjutnya, dalam menangani berbagai permasalahan yang ada, Pemerintah Kabupaten Bengkalis, sambung Syamsurizal, telah mela kukan berbagai upaya dan kebijakan. Untuk mengantarkan Bengkalis pada sebuah tatanan negeri yang maju, pemerintah daerah juga telah melakukan berbagai terobosan dengan memperioritaskan program peningkatan kesejahteraan, mutu pendidikan dan mempersiapkan segala fasilitas yang berkorelasi dan memiliki multiflier effect bagi akselerasi peningkatan kemajuan perekonomian masyarakat.

'Untuk itu, kita percaya jika semua komponen masyarakat mau bekerja keras, mau menggunakan segala kemampuan yang ada sesuai porsi dan kewenangannya masing-masing, maka apapun mimpi kita tentang Bengkalis, apapun harapan kita atas nama sejarah dan kehormatan, atas nama kemajuan dan kemuliaan, atas nama masa depan dan kemenangan, akan dapat kita wujudkan. Karena itu, kita tentu dan mesti sepakat, bahwa sampai kapanpun, Bengkalis harus tegak sebagai sebuah negeri yang cemerlang, gemilang dan terbilang. Oleh sebab itu, setiap tindakan dan perbuatan, kerja keras kita, harus menjadi sebuah fitra diri untuk mewujudkan negeri yang cemerlang, gemilang dan terbilang tersebut. Sebab, setiap kita, kata pemikir berkebangsaan prancis, michel de montaigne, dilahirkan untuk bertindak. Dengan bertindak, kita akan dapat menyelesaikan apapun. Dengan bertindak, kita akan dapat terus tegak dengan bermartabat,' ungkapnya.

Sidang paripurna istimewa tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Bengkalis H Riza Pahlefi dan dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Bengkalis Bagus Santoso serta Dewi Anggraini dan anggota dewan lainnya. Turut hadir juga unsur Sekreratis Daerah Kabupaten Bengkalis, H Sulaiman Zakaria, unsur Muspida, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan siswa.

Acara sidang paripurna ditutup dengan penyerahan penghargaan dari Badan Kerja Sama Kesenian Indonesia Provinsi di Yogyakarta kepada Bupati Bengkalis tentang Pembina Budaya dan Periwisata Daaerah. Penyerahan dilakukan oleh Ketua Umum LAMR Bengkalis, H Sulaiman. (end)

Dikutip dari dumaipos