Sulaiman : Sikapi Perkembangan teknologi Informasi dengan cerdas

icon   Pada 26 September 2011 Bagikan ke :
Bengkalis - Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dapat berpengaruh secara positif dan negative dalam kehidupan masyarakat. Tinggal masyarakat memilah-milah mana yang positif dan mana yang negative dampaknya.

“Masyarakat dan Pemerintah tidak mungkin menahan lanjunya arus perkembangan dan kemajuan teknologi informasi yang ada saat ini. Karena itu semua sangat bermanfaat dalam kehidupan masyarakat. Tinggal kemampuan masyarakat memilah-milah mana yang bermanfaat dan mana yang tidak. Untuk itu diperlukan pemikiran yang cerdas”, demikian dijelaskan Sekretaris Daerah Bengkalis, Drs. H. Sulaiman Zakaria, Dipl.PS, M.Si dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Administrasi Umum, Drs. H Arianto,MP saat membuka MTQ Desa Sukarjo Mesim Kec. Rupat, Rabu malam (20/1).

Lebih jauh Arianto mengatakan, untuk membentengi putra-putri dari pengaruh negative kemajuan teknologi informasi, orang tua harus mampu membekali anak-anaknya dengan pengetahuan agama.

“Orang tua harus memberi perhatian dan pengawasan yang penuh terhadap perkembangan anaknya. Dan yang terpenting, bekalilah putra-putri kita dengan benteng agama dan ajaran Alquran yang memadai. Tidak cukup hanya dengan berbekal pendidikan agama di sekolah saja”, harapnya.

Terkait dengan penyelenggaraan MTQ ini, Arianto mengatakan, tujuan utama diturunkannya Al-qur’an oleh Allah SWT., yaitu sebagai hudan linnas, petunjuk bagi manusia, serta sebagai furqan, pembeda antara yang hak dan yang batil.

“Seorang muslim tidak mungkin mampu menjadikan Alqur’an sebagai petunjuk, sebagai pembeda antara yang hak dan yang batil, maupun sumber dari segala sumber ilmu pengetahuan, apabila dirinya tidak dapat memahami isi dan makna yang terkandung di dalamnya”, jelasnya.

Menurut Yanto, selain dapat membacanya dengan baik dan benar, setiap ummat islam wajib berusaha agar mampu dan dapat memahami makna dan isi kandungan kitab suci Al-Qur’an dengan baik dan benar pula.

“Bagaimana caranya? Tentu denga belajar kepada guru-guru yang berkualitas di bntidang itu. Di Kabupaten Bengkalis sudah banyak guru yang mampu untuk itu. Tinggal masyarakat memprioritaskan atau tidak tentang itu”, jelasnya.

Arianto mengingatkan umat Islam, bahwa MTQ bukan hanya kegiatan rutinitas saja, jauh dari itu, ini adalah kesempatan untuk meningkatkan berkompetisi untuk meraih prestasi gemilang dalam penguasaan kitab suci.

“MTQ bukan hanya kegiatan rutinitas belaka. Lebih dari itu, MTQ adalah sebuah wadah untuk berkretivitas dan mengukur potensi anak hasil dari proses belajar dan latihannya selama ini di sekolah-sekolah agama. MTQ juga ajang evaluasi diri sejauh mana ilmu yang dimiliki mampu ditampilkan dalam lomba”, jelasnya.

Sementara itu, Camat Rupat, Fadlan Fuad Daulay, AP, MSi dalam sambutannya berharap agar masyarakat meningkatkan kewaspadan dan keamanan di lingkungan masing-masing.

“Tak berapa lagi masyarakat Kabupaten Bengkalis akan mengikuti Pemilu Kepala Daerah. Saya penting mengingatkan agar masyarakat senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing. hidup dalam keharmonisan, karena harmonis itu indah”, jelas Daulay.

Sebelumnya, Kepala Desa Sukarjo Mesim, Kasirin, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bengkalis yang telah melakukan berbagai pembangunan di Desa Mesim.

“Kami atas nama masyarakat benar-benar berterima kasih kepada Bapak Bupati Syamsurizal dan Bapak Sekda Sulaiman Zakaria atas kerja kerasnya membangun daerah kami. Terbukti dengan sentuhan mereka berdua, jalan dan jembatan yang agak megah telah dapat dimanfaatkan masyarakat”, jelasnya.

MTQ ini direncanakan dilaksanakan selama 3 hari, dari tanggal 20 sampa 22 Januari 2010 yang melombakan cabang syarhil, murrotal, tartil, rebana, salawat badar, dan albarzanji.

Selain dihadiri ribuan masyarakat, Pembukaan MTQ ini dihadiri pula oleh KUA Rupat, H. Muhidin, Ka UPTD Pendidikan, Jamal, Lurah Pergam, Bukhari, dan ketua Lam, M Yusuf Yada.

sumber bagian humas