Hadi Tjahjanto Akui Susah Padamkan Api di Gambut: Tindaklanjuti Peninjauan Panglima TNI, Hari Ini Pemkab Bengkalis Gelar Ratas

icon   Pada 25 Februari 2019 Bagikan ke :

BENGKALIS – Menindaklanjuti peninjauan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Sabtu, 23 Februari 2019, ke Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, pagi ini, Senin, 25 Februari 2019, Pemkab Bengkalis gelar rapat terbatas (Ratas).

Meskipun belum diketahui secara pasti materi yang dibahas, namun Ratas tersebut akan digelar di ruang rapat Asisten Administrasi Umum (Asisten III) Sekretariat Daerah Bengkalis.

Ratas yang kabarnya bakal dipimpin Sekretaris Daerah H Bustami HY ini, hanya diikuti beberapa Perangkat Daerah (PD) dan beberapa Pejabat Administrator. Termasuk Asisten III.

Kepala PD dimaksud adalah Inspektur, Kepala Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Sedangkan Pejabat Administrator yang diundang mengikuti rapat yang diagendakan dimulai pukul 08.00 WIB, adalah Kabag Hukum Sekretariat Daerah Bengkalis dan Kepala Bidang Perbendaharaan BPKAD.

Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Johansyah Syafri membenarkan adanya Ratas tersebut.

“Benar (adanya Ratas itu). Rata situ memang untuk menindaklanjuti peninjauan Panglima TNI ke Rupat, Sabtu, lalu,” jelas Johan, sebelum mengikuti apek bersama di halaman kantor Bupati Bengkalis.

Panglima TNI Akui Susah

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengakui bahwa memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di lahan gambut sulit.

Pengakuan Marsekal Hadi Tjahjanto yang mulai menjabat Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo sejak 8 Desember 2017 itu, disampaikannya setelah ikut memadamkan Karhutla yang melanda perkebunan karet milik warga di Kelurahan Terkul, Sabtu, dua hari lalu.

"Ya, saya tadi ikut matikan api. Ya susah. Karena saya belum biasa, jadi susah. Kalau sudah biasa mungkin gampang," kata Hadi Tjahjanto, seperti dikutip dari kompas.com.

Masih mengutip kompas.com, alumni Akademi Angkatan Udara 1986 dari Korps Penerbang (Angkut) ini menyebutkan ada tiga permasalahan dalam upaya pemadaman.

 "Yang pertama, peralatan (pemadaman) perlu ditambah. Kedua, personel (TNI) juga akan tetap ditambah, dan yang ketiga, kita perlukan bantuan alat transportasi udara (helikopter), sehingga helikopter kita harus ditambah," katanya.

Didampingi Wagubri

Selain Pangdam I Bukit Barisan Mayor Jenderal M Sabrar Fadhilah, Danrem 031/WB Brigjen TNI M. Fadjar, MPICT, Dandim 0303/Bengkalis Letkol inf Timmy Prasetya Harmianto, ikut mendampingi Panglima TNI meninjau kawasan Karhutla di Kelurahan terkul tersebut Wakil Gubernur Riau Edy Afrizal Natar Nasution.

Panglima TNI dan rombongan ke Kecamatan Rupat menggunakan Helikopter Carakal TNI Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru dan Helikopter Puma. 

Kunjungan Panglima TNI ke Kecamatan Rupat yang mengalami Karhutla merupakan perintah langsung dari Presiden Republik Indonesia H Joko Widodo.

Perintah ini untuk mengecek langsung lokasi karhutla serta memberikan perkuatan, baik personel maupun materil guna mempercepat pemadaman Karhutla yang terjadi di Kelurahan Terkul tersebut. #DISKOMINFOTIK