Kecamatan Bukit Batu

icon   Diperbaharui 24 Februari 2023 Bagikan ke :

Sekilas Kecamatan Bukit Batu

Pemerintahan
Kepala : ACIL ESYNO, SSTP, M.Si.
Sekretaris : MUHAMMAD IKHWAN SYUHADA, SSTP, .MS.i
Kantor
Alamat : Jl. Jend. Sudirman Sungai Selari Kecamatan Bukit Batu
Telp : 0766 391925
Google Maps :
Email : [email protected]
Website : camatbukitbatu.bengkaliskab.go.id

Jika mendengar bukit batu kita akan langsung teringat dengan lagu yang dilantunkan oleh penyanyi terkenal iyet bustami yaitu lagu laksamana raja di laut. ya lagu ini mengisahkan tentang laksamana raja di laut, dengan adanya lagu ini menandakan kisah laksamana raja di laut sudah tenar di nasional. tapi orang-orang masih banyak yang belum tahu dimana letak bukit batu itu, apa saja obyek wisatanya dan bagaimana cara berkunjung di sana.

 

sebagai anak daerah tempatan saya merasa wajib untuk mengenalkan kepada kalian semua keindahan daerah bukit batu. sebelum itu kita harus tau dulu siapa itu datuk laksamana, dan bagaimana ia bisa bergelar laksamana raja dilaut.

 

Konon ceritanya, Datuk Laksamana Raja Di Laut menjadi lagenda seorang penguasa laut yang terkenal. Kabarnya ditanganyalah segala bentuk kejahatan laut takluk padanya. Seperti banyaknya lanun, yang merompak hasil bumi dan perdagangan di laut. Begitu juga dengan penyerangan-penyerangan dari negeri luar. Datuk Laksamana merupakan pembesar kerajaan Siak yang semula bermukim di Bengkalis, kemudian memindahkan lokasi pemerintahannya ke Bukit Batu. Dalam sejarahnya, Datuk Laksamana merupakan keturunan Bugis, dimana Daeng Tuagik, anak dari Sultan Wajok yang kawin dengan anak Datuk Bandar Bengkalis, Encik Mas (seorang perempuan yang berkuasa di pulau Bengkalis).

 

Daeng Tuagik ketika menikahi Encik Mas telah berjanji untuk tidak memakai gelar Bangsawan Bugis bagi keturunannya. Dari perkawinannya ia mendapat seorang anak yang bernama Datuk Bandar Jamal (1720-1767) yang kelak menggantikan ibunya sebagai penguasa Bengkalis.

 

Konon Datuk/Encik Ibrahim disebut-sebut Datuk Laksamana Raja Di Laut I yang berkuasa pada tahun 1767 M-1807 M. Ada empat datuk yang memerintah di Bukit Batu, tiga penerusnya adalah Datuk Khamis, Datuk Abdullah Shaleh dan Datuk Ali Akbar (1908-1928). Mereka digelari Datuk Laksamana II sampai IV.  Rumah Datuk Laksamana Dilaut IV, Laksamana Ali Akbar terletak Di Desa Sukajadi, sekitar 35 kilometer dari Kota Sungai Pakning, Bengkalis - Riau. Rumah peninggalan Laksamana  seperti rumah adat/ rumah tradisi di Riau. Berbentuk panggung dengan motif-motif melayu dibeberapa ornamen bangunannya.

 

Salah satu budaya rakyat Bukit Batu adalah kerajinan tenun Songket yang menjadi ciri khas kerajaan Siak tempo dulu. Kerajinan tenun Songket traditional asli berasal dari Kecamatan Bukit Batu (dekat desa Bukit Batu).

 

kawasan Bukit Batu berpotensi untuk dikembangkan sebagai Desa Wisata, terlebih setelah terpilihnya Hutan Giam Siak Kecil – Bukit Batu (GBK-BB) sebagai salah satu dari 7 Cagar Biosfer Indonesia pada tahun Mei 2009 ini oleh lembaga dunia UNESCO. Dengan kucuran dana sekitar Rp 300 miliar, hutan rawa gambut Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil seluas 84.967 hektare dan Suaka Margasatwa Bukit Batu seluas 21.500 hektare merupakan bagian dari “eco-region” hutan Sumatera yang memiliki 159 jenis burung, 10 jenis mamalia, 13 jenis ikan, 8 jenis reptil berikut 52 jenis tumbuhan langka dan dilindungi.

 pohon meranti di hutan bukit batu sebagai tempat sarang burung punai  yang khas.


Visi : MEWUJUDKAN PELAYANAN PRIMA MENUJU MASYARAKAT KECAMATAN BUKIT BATU YANG BERBUDAYA DAN SEJAHTERA.
Misi :

  1. Mewujudkan Pelayanan Yang Berkualitas Dan Profesional.
  2. Mewujudkan Masyarakat Yang Tertib , Berbudaya Dan Sejahtera.
  3. Mewujudkan Sistem Manajemen Dan Pemerintahan Yang Baik.


SUSUNAN ORGANISASI