Bupati Bengkalis mengunjungi pengungsi kebakaran bukit lengkung

icon   Pada 26 Februari 2014 Bagikan ke :
Riauterkini - Kondisi ratusan pengungsi dari 37 kepala keluarga (KK) akibat kebakaran hutan dan lahan gambut di Dusun Bukitlengkung, Desa Tanjungleban, Kecamatan Bukitbatu, Kabupaten Bengkalis semakin mengkhawatirkan. Khususnya anak-anak balita mulai terserang penyakit seperti Ispa akibat kabur asap dan diare karena kekurangan air bersih.

Sampai hari keempat, keseluruhan penduduk yang diungsikan berjumlah 125 jiwa, diantaranya 24 balita, 18 anak-anak di atas 6 tahun, dan 83 dewasa. Mereka yang diungsikan menempati tenda-tenda darurat yang telah disiapkan Pemerintah. Para pengungsi mengeluhkan kurang air bersih untuk keperluan mandi mencuci dan kakus (MCK).

"Kami sangat berharap selalu ada air bersih. Tim kesehatan yang siaga di sini sangat membantu," ungkap Sartini (34), salah seorang pengungsi saat menggendong anak balitanya, kepada wartawan.

Bupati Bengkalis Herliyan Saleh, Senin (24/2/14) kemarin, menyempatkan diri menemui para pengungsi itu. Pada kesempatan ini, Bupati menyerahkan bantuan sembako kepada para pengungsi.

"Pemkab sudah memberikan bantuan obat-obatan, makanan, susu bayi, perlengkapan untuk keluarga dan juga lainnya," ungkap Herliyan.

Hingga hari ini, Petugas Pemadam Kebakaran Gabungan masih berupaya melakukan pemadaman di kawasan tersebut. Informasi terakhir yang dilaporkan, kebakaran lahan gambut telah mencapai lebih dari 1.400 hektar dan terus meluas.***(dik)/RiauTerkini

Teks Foto: Bupati Bengkalis Herliyan Saleh saat mengunjungi para pengungsi korban kebakaran gambut di Dusun Bukitlengkung, Desa Tanjungleban, Bengkalis, Senin (25/2/14) kemarin.