03-November-2010
Bengkalis - Wakil Bupati Bengkalis Drs Suayatno Selasa (2/11) mengakui tahun anggaran 2010 ini pihaknya bersama Bupati Ir H Herliyan Saleh MSc belum bisa melaksanakan sejumlah program strategis untuk memacu geliat pembangunan dan pelayanan masyarakat di Negeri Junjungan.
Kendala utamanya, kata Suayatno, adalah karena pemerintahan sekarang masih akan melanjutkan program kerja yang telah dirancang oleh pemerintahan terdahulu semasa dijabat Drs H Syamsurizal MM dan Drs H Normansyah Abdul Wahab. ‘’Karena itu, baru pada tahun anggaran 2011 nanti kita bisa memfokuskan diri pada program-program kerja seperti yang pernah kami canangkan bersama Pak Herliyan terdahulu,’’ katanya.
Meski kebanyakan program strategis belum bisa terlaksana, namun menurut Suayatno, pemindahan kantor Disnaker ke Duri akan tetap diupayakan secepatnya. Kalau tak bisa Desember 2010 nanti, paling lambat Januari 2011 depan, Disnaker Kabupaten Bengkalis sudah akan berkantor di Duri, ucapnya. Komplek terminal AKAP Duri akan dicadangkan sebagai kantor sementara bagi salah satu Satker penting itu.
Sementara itu, program-program kerja lain seperti pengalokasian dana otonomi desa senilai Rp5 miliar per desa dan kelurahan, pembentukan kantor pelayanan terpadu di Duri, peningkatan status lima Puskesmas di Mandau-Pinggir menjadi Puskesmas rawat inap dengan penempatan dokter spesialis di masing-masingnya masih perlu menunggu waktu untuk direalisasikan.
Program strategis serupa, menurut Suayatno, tidak hanya akan difokuskan ke Kecamatan Mandau dan Pinggir saja akan tetapi akan diperuntukkan buat seluruh wilayah Kabupaten Bengkalis yang terdiri dari delapan kecamatan.
Menyangkut peningkatan status Puskesmas, seperti dikatakan wakil bupati, akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah. Untuk Kecamatan Mandau misalnya. Karena sudah ada rumah sakit umumnya maka peningkatan pelayanannya akan menjadi prioritas terlebih dulu. Sementara Puskesmas rawat inap akan dibuat pada kawasan-kawasan yang jauh dari pusat pelayanan kesehatan seperti RSUD.(jrr)
Bengkalis - Wakil Bupati Bengkalis Drs Suayatno Selasa (2/11) mengakui tahun anggaran 2010 ini pihaknya bersama Bupati Ir H Herliyan Saleh MSc belum bisa melaksanakan sejumlah program strategis untuk memacu geliat pembangunan dan pelayanan masyarakat di Negeri Junjungan.
Kendala utamanya, kata Suayatno, adalah karena pemerintahan sekarang masih akan melanjutkan program kerja yang telah dirancang oleh pemerintahan terdahulu semasa dijabat Drs H Syamsurizal MM dan Drs H Normansyah Abdul Wahab. ‘’Karena itu, baru pada tahun anggaran 2011 nanti kita bisa memfokuskan diri pada program-program kerja seperti yang pernah kami canangkan bersama Pak Herliyan terdahulu,’’ katanya.
Meski kebanyakan program strategis belum bisa terlaksana, namun menurut Suayatno, pemindahan kantor Disnaker ke Duri akan tetap diupayakan secepatnya. Kalau tak bisa Desember 2010 nanti, paling lambat Januari 2011 depan, Disnaker Kabupaten Bengkalis sudah akan berkantor di Duri, ucapnya. Komplek terminal AKAP Duri akan dicadangkan sebagai kantor sementara bagi salah satu Satker penting itu.
Sementara itu, program-program kerja lain seperti pengalokasian dana otonomi desa senilai Rp5 miliar per desa dan kelurahan, pembentukan kantor pelayanan terpadu di Duri, peningkatan status lima Puskesmas di Mandau-Pinggir menjadi Puskesmas rawat inap dengan penempatan dokter spesialis di masing-masingnya masih perlu menunggu waktu untuk direalisasikan.
Program strategis serupa, menurut Suayatno, tidak hanya akan difokuskan ke Kecamatan Mandau dan Pinggir saja akan tetapi akan diperuntukkan buat seluruh wilayah Kabupaten Bengkalis yang terdiri dari delapan kecamatan.
Menyangkut peningkatan status Puskesmas, seperti dikatakan wakil bupati, akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah. Untuk Kecamatan Mandau misalnya. Karena sudah ada rumah sakit umumnya maka peningkatan pelayanannya akan menjadi prioritas terlebih dulu. Sementara Puskesmas rawat inap akan dibuat pada kawasan-kawasan yang jauh dari pusat pelayanan kesehatan seperti RSUD.(jrr)