697 Peserta Ikuti CSS AKKOPSI Ke XIX

icon   Pada 24 September 2019 Bagikan ke :

BANJARMASIN, HUMAS- City Sanitation Summit (CSS) Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) ke XIX tahun 2019 diikuti 697 peserta. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum AKKOPSI H Syarif Fasha dalam laporannya, Selasa (24/09), di Rattan Inn, Banjarmasin Kalimantan Selatan.

Ketua Umum AKKOPSI  H Syarif Fasha dalam laporannya menyampaikan bahwa CSS AKKOPSI ke XIX diikuti 109 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, 231 Delegasi Kabupaten/Kota, 26 Sekretaris Daerah, Asisten dan Staf Ahli serta 232 anggota Pokja AKKOPSI dan undangan lainnya dengan total jumlah 697 peserta.

“Saat ini ada 492 Kabupaten/Kota Anggota AKKOPSI terdiri dari Walikota/Bupati dan Ketua Pokja Sanitasi se-Indonesia. Pertemuan puncak kepala daerah anggota AKKOPSI ini mengangkat tema “Kepemimpinan Kuat sebagai Kunci Sukses dalam Keberlangsungan Layanan Menuju Akses Sanitasi Aman”. CSS XIX ini juga menjadi wadah koordinasi para Bupati dan Walikota, sehingga dapat saling berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait kebijakan bidang sanitasi”, kata H Syarif Fasha, yang juga merupakan Walikota Jambi tersebut.

Kemudian Gubernur Kalimantan Selatan selaku tuan rumah, yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Abdul Haris dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam konsep pengembangan wilayah baik di kabupaten maupun kota, sanitasi menjadi aspek yang sangat penting. Implementasi berbagai kebijakan di bidang sanitasi memiliki sasaran untuk mewujudkan layanan sanitasi yang menyeluruh dan berkelanjutan.

“Di Kalimantan Selatan sendiri saat ini banyak kabupaten/kota yang sudah membenahi strategi sanitasinya. Tentu saja dalam konteks yang lebih besar, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya mendorong terwujudnya layanan sanitasi yang menyeluruh di Kalimantan Selatan. Tentunya yang menjadi tantangan dalam pembangunan kawasan saat ini adalah permasalahan dana. Untuk itu perlu penguatan dan penegasan konsep design dan strategi pengembangan kawasan khususnya terkait skema pembiayaan terintegrasi baik perencanaan maupun penganggaran”, jelas Abdul Haris.

Abdul Haris berharap melalui CSS AKKOPSI ke XIX akan muncul berbagai gagasan dan inovasi baru. Melalui kegiatan ini diharapkan dukungan dari pemerintah pusat untuk mengembangkan layanan sanitasi kabupaten kota. Tidak hanya itu kegiatan ini juga sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran semua pihak, baik para pelaku pembangunan sanitasi, Pemerintah Daerah dan masyarakat agar memperhatikan pentingnya pembangunan sanitasi di Indonesia.

 “Mari kita bersama-sama bergerak memberikan yang terbaik. Mari kita wujudkan komitmen dan kepedulian terhadap sanitasi yang layak melalui langkah yang sinergis dan berkelanjutan”, ajak Abdul Haris.

Sementara itu Bupati Bengkalis yang diwakili Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Administrasi Umum Maryansyah Oemar pada kegiatan tersebut mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bengkalis yang termasuk dalam anggota AKKOPSI komit mendukung program sanitasi. Program Sanitasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang masih menjadi masalah di berbagai daerah termasuk Kabupaten Bengkalis dan persoalan ini yang harus terus menjadi perhatian dari Pemerintah Daerah dan perlu dukungan seluruh pihak.

“Tidak cukup hanya mengandalkan peran pemerintah daerah saja. Sanitasi adalah masalah bersama yang bisa diselesaikan secara bersama-sama pula. Maka diperlukan komitmen Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, swasta dan masyarakat dalam mensinergikan program-program sanitasi dan air minum dengan program-program stunting (mengatasi kekurangan gizi) dan penanggulangan kemiskinan serta menjamin keberlanjutan program tersebut”, kata Maryansyah Oemar.

Hadir pada kegiatan CSS AKKOPSI ke XIX tersebut, Menteri PPN/Kepala BAPPENAS Bambang P. S  Brodjonegoro, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Muhammad Hudori serta Walikota/Bupati se-Indonesia.