02-April-2011
BENGKALIS- Standar konsumsi pangan di Kabupaten Bengkalis melebih dari standar nasional ternyata juga dipengaruhi besar oleh pasokan pangan yang memadai ke daerah ini khususnya di Pulau Bengkalis. Berdasarkan kajian dari Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian (BKP3) Kabupaten Bengkalis.
Pasokan pangan yang selama ini dinikmati oleh masyarakat sebagian besar adalah pangan yang didatangkan dari luar daerah. Tidak tanggung-tanggung jumlahnya jika dipersentasekan mencapai hampir 70 persen.
Kepala BKP3 Kabupaten Bengkalis, Darmawi mengatakan persoalan pangan di Bengkalis memang tidak terlalu signifikan untuk dibahas. Akan tetapi, jika hasil pangan lebih dari 50 persen berasal dari luar daerah tidaklah mudah untuk diselesaikan. Khususnya pada persaingan harga yang akan dikhawatirkan oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat dan para petani yang ada di Pulau Bengkalis.
“Hampir 70 persen hasil pangan kita berasal dari luar, nah tentunya hal itu menjadi PR bagi kita. Saat ini kita hendaknya bersama-sama memikirkan bagaimana, Bengkalis ini bisa berkembang dari hasil pertaniannya,” ujarnya kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Kamis (31/3/11) kemari.
Dikatakan Darmawi, BKP3 ini harus berperan aktif melakukan kontrol terhadap ketersediaan pangan. Walaupun ketersediaan pangan yang dimiliki dirasakan cukup oleh masyarakat. Akan tetapi seharusnya dilakukan monitoring secara terus menerus. Dan dicontohkan, masyarakat yang memiliki lahan cukup luas, dan halaman pekarangan rumah yang kosong. Jika serius, paling tidak masing-masing rumah bisa ditanami tanaman yang menghasilkan pangan apakah sayuran maupun buah-buahan.
“Saya rasa, masyarakat Bengkalis bisa diajak bergotong royong untuk menanam pohon mangga di halaman rumah misalnya. Berdasarkan pengamatan dan hasil pemantauan didaerah-daerah berkembang lainnya, bahkan sampai berbuah, dan hasil pun menjadi sumber penghasilan masyarakat. Nah hal ini yang harus mulai kita pelajari, bagaimana daerah lain itu bisa berkembang dari sektor pangannya, bahkan bisa kita tanam menjadi produk unggulan,” katanya.
Sementara itu, Kantor BKP3 yang sebelumnya bergabung dengan Dinas Pertanian dan Peternanakan (Distanak) Bengkalis. Untuk lebih mengoptimalkan layanan kepada masyarakat, telah memiliki kantor sendiri. BKP3 memanfaatkan bangunan Kantor Camat Bengkalis lama yang berada di Jalan Antara Bengkalis.***(dik)
BENGKALIS- Standar konsumsi pangan di Kabupaten Bengkalis melebih dari standar nasional ternyata juga dipengaruhi besar oleh pasokan pangan yang memadai ke daerah ini khususnya di Pulau Bengkalis. Berdasarkan kajian dari Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian (BKP3) Kabupaten Bengkalis.
Pasokan pangan yang selama ini dinikmati oleh masyarakat sebagian besar adalah pangan yang didatangkan dari luar daerah. Tidak tanggung-tanggung jumlahnya jika dipersentasekan mencapai hampir 70 persen.
Kepala BKP3 Kabupaten Bengkalis, Darmawi mengatakan persoalan pangan di Bengkalis memang tidak terlalu signifikan untuk dibahas. Akan tetapi, jika hasil pangan lebih dari 50 persen berasal dari luar daerah tidaklah mudah untuk diselesaikan. Khususnya pada persaingan harga yang akan dikhawatirkan oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat dan para petani yang ada di Pulau Bengkalis.
“Hampir 70 persen hasil pangan kita berasal dari luar, nah tentunya hal itu menjadi PR bagi kita. Saat ini kita hendaknya bersama-sama memikirkan bagaimana, Bengkalis ini bisa berkembang dari hasil pertaniannya,” ujarnya kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Kamis (31/3/11) kemari.
Dikatakan Darmawi, BKP3 ini harus berperan aktif melakukan kontrol terhadap ketersediaan pangan. Walaupun ketersediaan pangan yang dimiliki dirasakan cukup oleh masyarakat. Akan tetapi seharusnya dilakukan monitoring secara terus menerus. Dan dicontohkan, masyarakat yang memiliki lahan cukup luas, dan halaman pekarangan rumah yang kosong. Jika serius, paling tidak masing-masing rumah bisa ditanami tanaman yang menghasilkan pangan apakah sayuran maupun buah-buahan.
“Saya rasa, masyarakat Bengkalis bisa diajak bergotong royong untuk menanam pohon mangga di halaman rumah misalnya. Berdasarkan pengamatan dan hasil pemantauan didaerah-daerah berkembang lainnya, bahkan sampai berbuah, dan hasil pun menjadi sumber penghasilan masyarakat. Nah hal ini yang harus mulai kita pelajari, bagaimana daerah lain itu bisa berkembang dari sektor pangannya, bahkan bisa kita tanam menjadi produk unggulan,” katanya.
Sementara itu, Kantor BKP3 yang sebelumnya bergabung dengan Dinas Pertanian dan Peternanakan (Distanak) Bengkalis. Untuk lebih mengoptimalkan layanan kepada masyarakat, telah memiliki kantor sendiri. BKP3 memanfaatkan bangunan Kantor Camat Bengkalis lama yang berada di Jalan Antara Bengkalis.***(dik)