8 PMR Bengkalis Wakili Riau ke Jumbara Nasional

icon   Pada 26 September 2011 Bagikan ke :
21-February-2011

BENGKALIS - Sebanyak 8 orang anggota Palang Merah Remaja (PMR) dari Kabupaten Bengkalis akan mewakili Riau dalam kegiatan Jumbara (Jumpa Bhakti Gembira) tingkat nasional di Gorontalo, Juli mendatang. Hal itu merupakan salah satu bukti keseriusan PMI Bengkalis dalam melakukan pembinaan terhadap PMR.

'Kita terbanyak setelah Kabupaten Kampar. Ini merupakan prestasi yang cukup membanggakan,' ujar Ketua Umum PMI Kabupaten Bengkalis, H Usman Effendi kepada media ini, Minggu petang (21/2) kemarin.

Ditemui disela-sela pelantikan 130 PMR tingkat madya (SLTP) dan wira (SLTA), Usman mengatakan terpilihnya 8 anggota PMR dari Bengkalis melalui seleksi Jumbara tingkat kabupaten, Desember 2010 lalu di Tembilahan. Pada saat itu, Bengkalis yang baru pertama kali ikut berpartisipasi langsung meraih peringkat dua setelah Kampar.

'Dari sinilah kemudian di seleksi kembali PMR dari Bengkalis, dan terpilih sebanyak 8 orang. Walau baru pertama kali ikut serta dalam Jumbara (tingkat kabupaten,red), kita langsung bisa menorehkan prestasi. Ini semua tidak terlepas dari kerja keras seluruh pengurus dan juga dukungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis,' ujar mantan anggota DPRD Bengkalis ini.

Dikatakan, PMR sebagai organisasi kepemudaan binaan dari Palang Merah Indonesia yang berpusat di sekolah-sekolah memiliki peran penting dalam melaksanakan tugas-tugas PMI. Bisa dikatakan PMR merupakan bagian dari tulang punggung PMI dalam menjalankan tugas-tugas PMI. Karena itu, ujar Usman, pembinaan PMR di sekolah-sekolah tidak akan berhenti. Setiap saat, setiap tahun diadakan perekrutan dan akan bermunculan anggota PMR baru.

Seperti yang baru dilaksanakan sekarang ini, kata Usman, sebanyak 130 PMR tingkat madya dan wira kembali dilantik. Mereka merupakan bagian dari sekitar 2000-an PMR se-Kabupaten Bengkalis yang terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial. '130 PMR ini berasal dari SMAN dan SMK 2 untuk tingkat wira, dan SMPN 1, SMPN 2 serta MTs untuk tingkat madya'.

'Insyaallah, mudah-mudahan pada tahun-tahun mendatang akan semakin banyak sekolah-sekolah yang bergabung untuk menjadi PMR. Kita siap melakukan pembinaan terhadap mereka, yang penting mereka memiliki kemauan,' kata Usman.

Dikatakan, berhasilnya pembinaan dan pengembangan anggota PMR secara berkesinambungan tidak terlepas dari peran Pembina PMR karena mereka adalah SDM yang terdekat dengan anggota PMR dalam kesehariannya. Pengembangan karakter melalui wadah PMR perlu dipahami seutuhnya oleh para Pembina PMR, sehingga kegiatan PMR tidak hanya terbatas pada perekrutan, pelatihan, dan lomba. Namun lebih kepada peran PMR untuk diri sendiri, teman sebaya, dan lingkungannya.

'Terus terang, untuk pembina ini jumlahnya masih sangat terbatas. Itu sebabnya belum semua sekolah bisa berperan aktif menjadi anggota PMR. Namun demikian, bukan berarti pengembangan tidak bisa kita lakukan. Untuk itu, kita juga menghimbau kepada PMI di kecamatan-kecamatan agar proaktif melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah,' ujarnya (Zul)