BENGKALIS- Dua Assisten Staf Khusus Presiden RI Susilo
Bambang Yudoyono (SBY) Bidang Komunikasi Sosial kunjungi Kabupaten
Bengkalis, Rabu (14/3/12) kemarin petang sekitar pukul 17.00
WIB.
Kedatangan rombongan Assisten Staff Khusus Presiden itu, yakni Firmansyah selaku Assisten Staf Khusus Presiden RI, dan Syamsud Dhuha Pembantu Asisten Staf Khusus, sebelumnya melalui pemberitahuan surat bernomor B.91/PO.BOX-SMS 9949 /ASKP/III/2012 tertanggal 07 Maret 2012 Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
Sesuai dengan surat yang disampaikan tersebut, dua Assisten Staff Khusus Presiden RI kunjungi Kabupaten Bengkalis menyampaikan permohonan permintaan data sejumlah program Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bengkalis.
Rombongan Assisten Khusus Presiden RI itu, setibanya di Kota Bengkalis disambut Sekretaris Daerah Asmaran Hasan di ruang kerjanya di dampingi Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Eduar dan Kepala Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) dan Pembangunan Desa (Bangdes) Provinsi Riau Abdul Lapiz.
Assisten Staf Khusus Bidang Sosial Komunikasi Firmansyah, ditemui sejumlah wartawan mengatakan, maksud dan tujuan kedatangan ke Bengkalis adalah melaksanakan tugas rutin, dan menjalankan perintah tugas untuk memperoleh data-data seputar program-program Pemda.
“Tujuan kedatangan tidak lain ingin melihat langsung berbagai program prorakyat yang digulirkan Pemerintah Daerah, melalui beberapa klaster seperti dana Raskin, BOS, pendidikan gratis, PNPM Mandiri Pedesaan, KUR, program peningkatan kesehatan masyarakat, UED-SP, dan juga ADD. Sejauh mana, diakselerasikan terhadap program pemerintah pusat dan daerah untuk selanjutnya dilaporkan kepada Presiden,” ungkapnya.
Ditambahkan Firmansyah, pihaknya akan melaksanakan peninjauan ke Bengkalis selama 6 (enam) hari. Tugas yang awal akan dilakukan, perangkuman data, dan melihat langsung ke lapangan bagaimana progres dari sejumlah program dan respon dari masyarakat miskin khususnya, sebagai pemanfaat dari program tersebut.
“Bukan secara tiba-tiba. Sebenarnya setiap tahun kita keliling, dan kebetulan tugas rutin ini kita laksanakan untuk Bengkalis, Riau. Sudah tiga daerah yang dikunjungi sejak tahun 2007 lalu, masing-masing di Dumai, Kampar dan terakhir Bengkalis. Timnya beda-beda, ini memang tugas khusus dari Presiden,” katanya lagi.
“Kita akan turun ke lapangan dan langsung menemui pemanfaat, misalnya masyarakat betul merasakan dari program itu. Ada di daerah seperti di Gresik, mereka mendapat bantuan, sementara rumah mereka bagus, dan ekonomi mereka mapan, ternayata berpura-pura menjadi orang susah, dengan tujuan pengen dapat bantuan lagi. Kasus seperti ini pernah kita temui,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Asmaran Hasan didampingi Kepala BPMPD Kabupaten Bengkalis Eduar mengutarakan, Pemkab dalam hal ini sangat menyambut baik. Perhatian pemerintah dari program Pendidikan Agama Islam ini salah satu yang pernah diraih Bengkalis.
“Artinya kita sambut baik dengan kunjungan ini, karena Bengkalis pelaksanaan program seperti UED-SP Rp 1 miliar per-desa, ADD Rp 1 miliar per-desa, dan Rp 3 miliar di kecamatan, itu inbox sudah kepada Bupati. Sehingga program kita tersebut terpantau ke pusat, dan mereka ingin melihat sejauhmana realisasinya,” ujar Asmaran.***(dik)
Kedatangan rombongan Assisten Staff Khusus Presiden itu, yakni Firmansyah selaku Assisten Staf Khusus Presiden RI, dan Syamsud Dhuha Pembantu Asisten Staf Khusus, sebelumnya melalui pemberitahuan surat bernomor B.91/PO.BOX-SMS 9949 /ASKP/III/2012 tertanggal 07 Maret 2012 Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
Sesuai dengan surat yang disampaikan tersebut, dua Assisten Staff Khusus Presiden RI kunjungi Kabupaten Bengkalis menyampaikan permohonan permintaan data sejumlah program Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bengkalis.
Rombongan Assisten Khusus Presiden RI itu, setibanya di Kota Bengkalis disambut Sekretaris Daerah Asmaran Hasan di ruang kerjanya di dampingi Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Eduar dan Kepala Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) dan Pembangunan Desa (Bangdes) Provinsi Riau Abdul Lapiz.
Assisten Staf Khusus Bidang Sosial Komunikasi Firmansyah, ditemui sejumlah wartawan mengatakan, maksud dan tujuan kedatangan ke Bengkalis adalah melaksanakan tugas rutin, dan menjalankan perintah tugas untuk memperoleh data-data seputar program-program Pemda.
“Tujuan kedatangan tidak lain ingin melihat langsung berbagai program prorakyat yang digulirkan Pemerintah Daerah, melalui beberapa klaster seperti dana Raskin, BOS, pendidikan gratis, PNPM Mandiri Pedesaan, KUR, program peningkatan kesehatan masyarakat, UED-SP, dan juga ADD. Sejauh mana, diakselerasikan terhadap program pemerintah pusat dan daerah untuk selanjutnya dilaporkan kepada Presiden,” ungkapnya.
Ditambahkan Firmansyah, pihaknya akan melaksanakan peninjauan ke Bengkalis selama 6 (enam) hari. Tugas yang awal akan dilakukan, perangkuman data, dan melihat langsung ke lapangan bagaimana progres dari sejumlah program dan respon dari masyarakat miskin khususnya, sebagai pemanfaat dari program tersebut.
“Bukan secara tiba-tiba. Sebenarnya setiap tahun kita keliling, dan kebetulan tugas rutin ini kita laksanakan untuk Bengkalis, Riau. Sudah tiga daerah yang dikunjungi sejak tahun 2007 lalu, masing-masing di Dumai, Kampar dan terakhir Bengkalis. Timnya beda-beda, ini memang tugas khusus dari Presiden,” katanya lagi.
“Kita akan turun ke lapangan dan langsung menemui pemanfaat, misalnya masyarakat betul merasakan dari program itu. Ada di daerah seperti di Gresik, mereka mendapat bantuan, sementara rumah mereka bagus, dan ekonomi mereka mapan, ternayata berpura-pura menjadi orang susah, dengan tujuan pengen dapat bantuan lagi. Kasus seperti ini pernah kita temui,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Asmaran Hasan didampingi Kepala BPMPD Kabupaten Bengkalis Eduar mengutarakan, Pemkab dalam hal ini sangat menyambut baik. Perhatian pemerintah dari program Pendidikan Agama Islam ini salah satu yang pernah diraih Bengkalis.
“Artinya kita sambut baik dengan kunjungan ini, karena Bengkalis pelaksanaan program seperti UED-SP Rp 1 miliar per-desa, ADD Rp 1 miliar per-desa, dan Rp 3 miliar di kecamatan, itu inbox sudah kepada Bupati. Sehingga program kita tersebut terpantau ke pusat, dan mereka ingin melihat sejauhmana realisasinya,” ujar Asmaran.***(dik)