BENGKALIS - Para guru ngaji merupakan para pahlawan peletak dasar pengetahuan dan pendidikan agama Islam sejak usia dini. Mereka merupakan orang yang paling mempunyai rukhul jihad atau semangat juang yang tinggi memelihara firman Allah SWT.
"Guru ngaji merupakan pahlawan, sebuah profesi yang luhur dan paling berjasa dalam melestarikan ayat-yat Allah SWT," kata Bupati Bengkalis, Amril Mukminin ketika membuka pelatihan peningkatan kompetensi guru ngaji se-Kabupaten Bengkalis tahun 2016.
Pembukaan pelatihan yang diikuti 40 orang peserta yang ditaja Bagian Kesejahteraan (Kesra) Sekretariat Daerah tersebut dilaksanakan di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja Dilaut, Selasa (10/5/2016).
Melalui kegiatan mengajar ngaji, kata Amril, seseorang telah memelihara Alquran. Secara tidak langsung seorang guru ngaji telah menjadi duta surga untuk menyampaikan kalam ilahi berupa Alquran yang salah satu tujuan diturunkannya adalah untuk dibaca. Sesuai dengan nama Alquran itu sendiri yang artinya bacaan.
Masih kata Amril, melalui guru ngajilah, umat Islam sejak dini akan terdidik bagaimana cara membaca Alquran yang baik dan benar, baik mengenai tajwid, makhraj, makna yang tersirat maupun yang tersurat.
"Sebagai bagian yang tidak terpisahkan, khususnya dalam pembangunan mental spiritual, pemerintah kabupaten bengkalis, memberikan perhatian terhadap keberadaan guru ngaji ini. Termasuk memberikan pelatihan peningkatan kompetensi ini," katanya.
Katanya lagi, apapun alasannya, untuk belajar Alquran seorang guru ngaji mutlak diperlukan. Peran guru ngaji tidak bisa dipisahkan dalam membentuk kepribadian sebuah peradaban dan menciptakan suatu generasi Qurani tangguh," jelas suami Kasmarni.
Terpisah Kepala Bagian Kesra H Eri Kusuma Pribadi mengatakan, adapun 40 peserta tersebut berasal dari Kecamatan Bengkalis (6 orang), Bantan (6), Bukit Batu (6), Siak Kecil (6), Mandau (6), Pinggir (4), Rupat (4) dan Rupat Utara (2).
"Adapun materi pelatihan ini diantaranya strategi menjadi guru ngaji profesional, pengenalan lagu-lagu dasar dan metode praktis, serta ilmu tajwid. Kegiatan ini akan berlansung selama 3 hari yang dipusatkan di Wisma Kito Bengkalis," ujar mantan Camat Bantan ini.
Sedangkan pelatihnya, kata Eri Kusuma diantaranya, H Ramli Husin (Kepala Bagian Biro Kesra Pemprov Riau), H Amrizal (Ketua MUI Kabupaten Bengkalis), H Sulaiman Zuhdi (Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Kemenag Provinsi Riau) serta Hj Ramzah Alwi (Ketua Bidang Pembinaan LPTQ Kabupaten Bengkalis).***/GoRiau
"Guru ngaji merupakan pahlawan, sebuah profesi yang luhur dan paling berjasa dalam melestarikan ayat-yat Allah SWT," kata Bupati Bengkalis, Amril Mukminin ketika membuka pelatihan peningkatan kompetensi guru ngaji se-Kabupaten Bengkalis tahun 2016.
Pembukaan pelatihan yang diikuti 40 orang peserta yang ditaja Bagian Kesejahteraan (Kesra) Sekretariat Daerah tersebut dilaksanakan di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja Dilaut, Selasa (10/5/2016).
Melalui kegiatan mengajar ngaji, kata Amril, seseorang telah memelihara Alquran. Secara tidak langsung seorang guru ngaji telah menjadi duta surga untuk menyampaikan kalam ilahi berupa Alquran yang salah satu tujuan diturunkannya adalah untuk dibaca. Sesuai dengan nama Alquran itu sendiri yang artinya bacaan.
Masih kata Amril, melalui guru ngajilah, umat Islam sejak dini akan terdidik bagaimana cara membaca Alquran yang baik dan benar, baik mengenai tajwid, makhraj, makna yang tersirat maupun yang tersurat.
"Sebagai bagian yang tidak terpisahkan, khususnya dalam pembangunan mental spiritual, pemerintah kabupaten bengkalis, memberikan perhatian terhadap keberadaan guru ngaji ini. Termasuk memberikan pelatihan peningkatan kompetensi ini," katanya.
Katanya lagi, apapun alasannya, untuk belajar Alquran seorang guru ngaji mutlak diperlukan. Peran guru ngaji tidak bisa dipisahkan dalam membentuk kepribadian sebuah peradaban dan menciptakan suatu generasi Qurani tangguh," jelas suami Kasmarni.
Terpisah Kepala Bagian Kesra H Eri Kusuma Pribadi mengatakan, adapun 40 peserta tersebut berasal dari Kecamatan Bengkalis (6 orang), Bantan (6), Bukit Batu (6), Siak Kecil (6), Mandau (6), Pinggir (4), Rupat (4) dan Rupat Utara (2).
"Adapun materi pelatihan ini diantaranya strategi menjadi guru ngaji profesional, pengenalan lagu-lagu dasar dan metode praktis, serta ilmu tajwid. Kegiatan ini akan berlansung selama 3 hari yang dipusatkan di Wisma Kito Bengkalis," ujar mantan Camat Bantan ini.
Sedangkan pelatihnya, kata Eri Kusuma diantaranya, H Ramli Husin (Kepala Bagian Biro Kesra Pemprov Riau), H Amrizal (Ketua MUI Kabupaten Bengkalis), H Sulaiman Zuhdi (Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Kemenag Provinsi Riau) serta Hj Ramzah Alwi (Ketua Bidang Pembinaan LPTQ Kabupaten Bengkalis).***/GoRiau