BENGKALIS, PROKOPIM - Kunjungan kerja dari Deputi Edukasi dan Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia Dr. Myrna A. Safitri ke Bengkalis pada Jum'at dan Sabtu lalu, telah memberikan angin segar, dimana BRGM-RI tertarik dan akan melaksanakan percepatan rehabilitasi mangrove di Kabupaten Bengkalis serta Pengembangan kegiatan unggulan budidaya tanaman pangan sagu dan nanas, kegiatan unggulan pengolahan pangan sagu dan nanas, kegiatan unggulan ekowisata mangrove serta kegiatan pendukung pertanian, hortikultura, peternakan dan perikanan.
Keinginan BRGM-RI tersebut sangat beralasan mengingat Kabupaten Bengkalis memiliki banyak Sumber Daya Alam yang besar seperti pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan tangkap, industri pengolahan, dan kehutanan.
Dan yang tak kalah pentingnya, BRGM-RI juga akan mengupayakan pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya, perlindungan dan rehabilitas ekosistem gambut dan mangrove, tempat permukiman perdesaan dan tempat pelayanan jasa pemerintahan, sosial dan ekonomi serta perdesaan.
Kunjungan tersebut didampingi langsung oleh Sekretaris Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkalis Rinto.
Dari arah pengembangan Kawasan Perdesaan Ekowisata Agro-Fishery tersebut kemudian akan dijadikan sebagai sentra pengembangan ekowisata mangrove, sentra pengolahan hasil pertanian dan sentra budidaya pertanian.
Adapun lokasi strategis yang akan menjadi kawasan perdesaan Agro-Fishery yang akan dipusatkan diKecamatan Bengkalis nantinya meliputi Desa Penampi, Pedekik, Wonosari, Senggoro, Air Putih, Sungai Alam, Kuala Alam, Damai, Tameran, Pematang Duku, Pematang Duku Timur, Ketam Putih, Sungai Batang, Kelemantan, Kelemantan Barat, Palkun, dan Sekodi.
Untuk mewujudkan kegiatan-kegiatan tersebut Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia telah menganggarkan dana dari APBN pada tahun 2021untuk Kabupaten Bengkalis sebesar Rp. 462.203.836.844.
Menanggapi bentuk kepedulian dari Pemerintah Pusat terhadap Kabupaten Bengkalis tersebut, Bupati Bengkalis Kasmarni mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Pusat khususnya kepada Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia.
Menurut Kepala Daerah Bengkalis, Kabupaten Bengkalis adalah daerah yang tepat untuk dibantu soal pengembangan mangrove.
"Bengkalis itu hampir setiap kawasan bibir pantainya selalu terkena abrasi, dan salah satu cara untuk mengatasinya yakni dengan cara penanaman mangrove itu," ujar Kasmarni.
Lebih lanjut, Bupati Bengkalis juga mengapresiasi program Agro Fishery tersebut. Menurutnya hal tersebut salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas hidup para petani dalam menumbuh kembangkan potensi pertanian di Bengkalis khususnya dalam budidaya sagu dan nanas, apatah lagi dimasa Pandemi Covid-19 ini, menurut kami ini langkah strategis Pemerintah Pusat yang bersinergi dengan Pemerintah Daerah dalam mendongkrak perekonomian masyarakat khususnya petani.
"Kita Pemerintah Derah tentunya memberikan apresiasi siap memberikan dukungan penuh program Pemerintah Pusat di Negeri Junjungan ini, apatah lagi kalau selama ini kita selalu memikirkan hulu dibidang pertanian, kedepannya bersama BRGM-RI kita sudah bergerak ke hilirnya yakni dengan mengolah hasil budidaya pertanian tersebut menjadi suatu produk yang bisa dijual belikan di pasaran. Selain itu dalam program tersebut juga mengupayakan perlindungan dan rehabilitasi ekosistem gambut dan mangrove, tentunya program ini merupakan langkah tepat Pemerintah dalam meminimalisir terjadinya karhutla dan abrasi pantai di Kabupaten Bengkalis. Karena kita tahu 1/3 luas daratan kita dipenuhi lahan gambut dan sepanjang pantai kita juga di tumbuhi mangrove," Ujarnya.
Kami lanjut Kasmarni mengajak semua pihak dan masyarakat untuk kita bersinergi dan berkolaborasi menyukseskan program strategis ini sesuai dengan tugas dan fungsi kita masing-masing, sehingga kedepannya apa yang menjadi cita-cita kita bersama mewujudkan Kabupaten Bengkalis bermarwah, maju dan sejahtera dapat kita gapai bersama pula.