Bupati : Pelihara kerukunan beragama

icon   Pada 26 September 2011 Bagikan ke :
25-March-2010

Bengkalis - Situasi dan kondisi suatu daerah atau Negara sangat menentukan keberhasilan sebuah pembangunan. Dalam daerah yang aman, damai, dan penuh kerukunan hidup sesame masyarakat, pembangunan yang telah direncanakan akan mudah dilaksanakan.

“Sebaliknya, pembangunan akan sulit dilaksanakan jika kehidupan masyarakat penuh dengan konflik, penuh dengan perpecahan, dan penuh permusuhan yang tidak berkesudahan. Untuk itu, masyarakat mestilah rukun antara satu dengan lainnya”, demikian disampaikan Bupati Bengkalis, Drs. H Syamsurizal dalam pidato tertulis yang dibacakan Asisten Administrasi Umum, Drs. H. T. Zainuddin, M.Si saat membukan Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Bengkalis, bertempat di Aula Hotel Horizon, Kamis (25/3).

Lebih jauh dikatakannya, Sudah banyak contoh kehidupan masyarakat yang penuh dengan permusuhan, yang ujung-ujungnya menimbulkan kesengsaraan bagi masyarakat yang bersangkutan.

“Misalnya konflik berkepanjangan yang pernah terjadi di Propinsi N angro Aceh. Untuk di luar negeri, kita ambil contoh di Negara Palestina yang hingga saat ini peperangan masih berlangsung’, contohnya.

Bagaimana memelihara kerukunan hidup beragama? Menurutnya, sikap yang perlu dikembangkan adalah sikap toleransi, dengan mengedepankan saling tenggang rasa dan saling menghargai.

“Yang besar mengasihi yang kecil dan yang kecil menghargai yang besar. itu inti. Bukankah hidup saling menghargai itu terasa indah? Jangan seballiknya, yang besar merasa hebat, dan yang kecil pula merasa tak perlu menghormati yang besar. ini prilaku yang keliru dalam sebuah tatanah hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara”, jelasnya.

Kabupatren Bengkalis sebagai sebuah daerah yang sangat pluralistik, jelas Zainuddin, masyarakatnya terdiri dari berbagai agama dan adat istiadat, sangat dituntut memelihara dan mengembangkan toleransi hidup antar umat beragama dan antar satu budaya dan budaya lainya.

“Masyarakat kita ada yang beragama islam, Kristen, Hindu, Budha, yang selama ini hidup berdampingan dan saling rukun. Di daerah kita juga terdiri dari orang melayu, Minang, Batak, Jawa, Banjar dan lain sebagainya, belum pernah saya dengar ada konflik. Ini mesti dipertahankan dan menjadi kebanggaan”, harapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kesbang Propinsi Riau yang diwakili Kabid Kesbang, Drs. H Muhd Nur minta seluruh peserta untuk bekerja keras membangun Kabupaten Bengkalis menjadi negeri yang lebih maju.

“Kita boleh berbeda agama, dan kita boleh pula berbeda budaya serta adapt istiadat. Tetapi ingat, kita mesti punya visi dan misi yang sama yaitu membangun Negeri ini menjadi kampong halaman yang lebih maju, lebih bermartabat dan lebih sejahtera. Bila ini dapat kita wujudkan, mudah-mudahan generasi yang akan dating akan melakukan hal yang sama dalam melestarikan kerukunan dan kebersamaan dalam bingkai persatuan”, jelasnya.

Terlihat hadir dalam acara yang digagas oleh Badan kesbang Propinsi Riau ini antara lain, sejumlah Kadis dan Ka Badan, pejabat dilingkup Badan Kesbang Kab Bengkalis, dan para tokoh adapt dan tokoh agama.