Bupati Amril Ajak Generasi Muda Tidak Malu Jadi Petani

icon   Pada 18 Oktober 2017 Bagikan ke :
BENGKALIS - Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) diperingati setiap 16 Oktober. Tahun 2017 ini merupakan peringatan yang ke-37.

Di Indonesia, untuk tahun 2017 puncak peringatan HPS dilaksanakan di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Puncak peringatan yang berlangsung 19-22 Oktober tersebut, dipusatkan di Markas Kodam VII/Tanjung Pura.

Tema internasional HPS yang ditetapkan Food and Agriculture Organization (FAO) yakni, “Change the future of migation, Invest in food security and rural development.”

Sementara, tema HPS secara nasional adalah “Menggerakkan Generasi Muda dalam Membangun Pertanian Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia.

Bupati Bengkalis Amril Mukminin bersama Pelaksana Tugas Dinas Ketahanan Pangan, Syafrizan, dijadwalkan hadir pada HPS secara nasional di Pontianak tersebut.

Bupati Amril mengatakan, peringatan HPS merupakan momentum menguatkan peran generasi muda dalam pembangunan pertanian dalam arti luas.

Selain itu, katanya, tema yang dipilih kali untuk HPS secara nasional tahun 2017 ini juga sangat strategis mengingat kurangnya minat generasi muda terhadap pertanian.

Di bagian lain, suami Kasmarni ini mengajak generasi muda di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini untuk tidak malu jadi petani.

Sebab, menurutnya, potensi pertanian di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini masih terbuka luas. Sayangnya kurang kurang diminati generasi muda.

Padahal, imbuhnya, jika saja generasi muda mau terjun di bidang pertanian, penghasilan yang diperoleh pun tak kalah menarik dengan sektor lain.

“Banyak contoh generasi muda yang sukses dan berpenghasilan besar sebagai petani. Jangan pernah malu jadi petani muda, karena nasib bangsa bahkan dunia ini ada di tangan petani. Petanilah yang memberi makan bangsa dan dunia ini,” jelasnya, Selasa, 17 Oktober 2017, kemarin.

Bupati Amril mengajak seluruh organisasi kepemudaan di daerah ini saling bersinergi untuk mengajak dan memberdayakan pemuda di kabupaten yang memiliki 11 kecamatan ini, sehingga tidak malu berprofesi sebagai petani.

Kata mantan Kepala Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir ini, peningkatan peran generasi muda pada sektor pangan memang sangat diharapkan dan mutlak diperlukan untuk mendukung terwujudnya Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045.

“Kami berharap agar para pemuda dan pemudi di tempat kita ini tidak berprofesi sebagai petani. Apalagi bertani itu memang merupakan karakter budaya di negeri kita,” pungkasnya.



Teks foto: Panen raya padi musim tanam 2016 di Desa Mentayan, Kecamatan Bantan, Ahad, 18 Desember 2016.