Dukung Program Presiden Joko Widodo: Bupati Amril Mukminin, “Pemkab Bengkalis Komit dan Serius Tangani Stunting”

icon   Pada 19 November 2019 Bagikan ke :

DURI -- Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di Bawah Lima Tahun (Balita) akibat kekurangan gizi kronis, dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Yaitu, dari janin hingga anak berusia 23 bulan.

Anak yang mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama atau kronis, terutama yang terjadi sebelum usia dua tahun, akan terhambat pertumbuhan fisiknya sehingga menjadi pendek (stunting).

Stunting bukan sekadar persoalan perawakan pendek. Stunting selalu dimulai dari penurunan berat badan (BB) atau weight faltering akibat asupan nutrisi yang kurang. Yang lebih khawatirkan adalah korelasi stunting dengan risiko retardasi mental.

Jika proporsi anak yang mengalami kurang gizi, gizi buruk, dan Stunting besar dalam suatu negara, maka akan berdampak pula pada proporsi kualitas sumber daya manusia yang akan dihasilkan.

Artinya, besarnya masalah stunting pada anak hari ini akan berdampak pada kualitas bangsa masa depan.

Bupati Bengkalis Amril Mukminin mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis sejak awal berkomitmen penuh dan serius menangani permasalahan stunting ini.

“Salah satu inovasi yang kita lakukan pada tahun 2019 ini, dengan meningkatkan peran Posyandu dalam melakukan penimbangan Balita melalui Gerakan Bupati TIBA (Timbang Balita) di Desa,” jelas Bupati Amril.

Selain itu, imbuhnya, Gerakan Bupati TIBA di Desa ini juga merupakan bentuk dukungan Pemkab Bengkalis terhadap salah satu program kerja Presiden Jokowi Widodo dalam pembangunan sumber daya manusia menuju Indonesia unggul.

Bupati Amril mengemukakan itu ketika mencanangkan Gerakan Bupati TIBA di Desa tingkat Kabupaten Bengkalis, Selasa, 19 November 2019.

Pencanangan Gerakan Bupati TIBA di Desa tersebut dipusatkan di Kantor Kelurahan Talang Mandi, Kecamatan Mandau, jalan Jenderal Sudirman, Duri.

Menurut mantan Kepala Desa Muara Basung Kecamatan Pinggir ini, stunting bisa dicegah jika diketahui sejak dini sebelum anak berusia 2 tahun.

Cara yang paling mudah adalah dengan memberdayakan Posyandu. Sebab, sebagai struktur terkecil dan terdepan, Posyandu bisa menjangkau masyarakat secara langsung.

“Pencangangan gerakan ini sebagai salah satu bentuk komitmen kita untuk mengoptimalkan, untuk semakin memberdayakan Posyandu dalam mencegah, menanggulangani stunting di Kabupaten Bengkalis,” terangnya.

Pada kesempatan ini, kepada seluruh kader Posyandu, petugas gizi, dan bidan desa, Bupati Amril minta agar Posyandu di wilayah masing-masing benar-benar bisa melakukan diagnosis awal terhadap stunting.

Kemudian, kepada seluruh aparatur desa, tokoh masyarakat setempat dan pemangku kepentingan terkait, Bupati Amril mengintruksikan untuk semakin mengoptimalkan fungsi Posyandu di desa masing-masing.

“Optimalkan Posyandu di wilayah masing-masing, sehingga tak ada Balita stunting di daerah ini yang lambat dalam penanganannya,” tegasnya.

Di bagian lain, Bupati Amril mengajak para orang tua di daerah ini yang memiliki Balita, untuk ikut kegiatan penimbangan di Posyandu setiap bulannya.

“Sesibuk apapun, luangkan waktu untuk mengantar putra-putri kita yang Balita ke Posyandu, sehingga kita tahu bagaimana tumbuh kembang buah hati kita dengan baik. Banyak manfaatnya bila Balita kita setiap bulan dibawa ke Posyandu,” imbau Bupati Amril. #DISKOMINFOTIK