07-October-2010
BENGKALIS - Bupati Bengkalis,H Herliyan Saleh mengatakan belum bisa memberikan komentar lebih jauh terkait dengan persoalan keuangan di tubuh PT Riau Air Lines (RAL). Kepastian informasi bagaimana kebijakan terhadap RAL kedepan, tentunya berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
'Sebagai salah satu pemegang saham, tentu kita mengharapkan yang terbaik bagi RAL kedepan, karena RAL merupakan icon daerah dan masyarakat Riau,' ujar Bupati melalui pesan singkatnya kepada metroriau.com, Kamis (7/10).
Pernyataan Bupati itu disampaikan menanggapi pemberitaan di media ini bahwa RAL dalam kondisi kritis dan terpaksa merumahkan 50 persen karyawannya. Sekretaris Daerah Propinsi Riau, H Wan Syamsir Yus mengungkapkan, suntikan modal sebesar Rp55,4 miliar yang sudah disepakati pada RUPS awal 2010 lalu sampai saat ini belum terealisasi. Kondisi itu membuat krisis keuangan di tubuh RAL tidak terelakkan lagi.
Salah satu pemegang saham di tubuh RAL adalah Kabupaten Bengkalis. Sayangnya, Bupati yang baru jalan 3 bulan menjabat bupati Bengkalis belum bisa berkomentar lebih jauh. Bupati yang saat dihubungi sedang berada di Pekanbaru, melalui pesan singkatnya mengungkapkan informasi lebih jauh tentunya berdasarkan hasil RUPS nantinya. Namun demikian, secara implisit Herliyan tetap menginginkan agar RAL ini bisa diselamatkan.
'Karena RAL merupakan icon daerah dan masyarakat Riau,' ujar Bupati memberi alasan mengapa RAL perlu diselamatkan.
Secara terpisah Wakil Ketua DPRD Bengkalis, Ali SAg menilai berbicara soal RAL sebenarnya tidak hanya menyangkut citra Riau dan masyarakatnya. Lebih dari itu, dari sudut pandang bisnis, RAL merupakan usaha yang menguntungkan. Tinggal lagi bagaimana keseriusan dari Pemprov dan kabupaten/kota dalam mengelola bisnis tersebut.
'Kemudian satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah pengelolaan yang profesional. Sebesar apapun modal yang dimiliki kalau pengelolaannya tidak profesional tentu hasilnya jauh dari harapan,' tutur Ali.
DPRD Bengkalis sendiri, sambung Ali, mendukung penuh keberlanjutan RAL asalkan pengelolaannya benar-benar serius. Artinya, dana penyertaan modal yang dikucurkan bisa dipertanggungjawabkan. 'Pertanggungjawabkan dalam arti kata bukan hanya penggunaannya transparan, melainkan juga memberikan kontribusi berupa keuntungan,' ujar Ali. (Zul)
Dikutip dari Metroriau
BENGKALIS - Bupati Bengkalis,H Herliyan Saleh mengatakan belum bisa memberikan komentar lebih jauh terkait dengan persoalan keuangan di tubuh PT Riau Air Lines (RAL). Kepastian informasi bagaimana kebijakan terhadap RAL kedepan, tentunya berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
'Sebagai salah satu pemegang saham, tentu kita mengharapkan yang terbaik bagi RAL kedepan, karena RAL merupakan icon daerah dan masyarakat Riau,' ujar Bupati melalui pesan singkatnya kepada metroriau.com, Kamis (7/10).
Pernyataan Bupati itu disampaikan menanggapi pemberitaan di media ini bahwa RAL dalam kondisi kritis dan terpaksa merumahkan 50 persen karyawannya. Sekretaris Daerah Propinsi Riau, H Wan Syamsir Yus mengungkapkan, suntikan modal sebesar Rp55,4 miliar yang sudah disepakati pada RUPS awal 2010 lalu sampai saat ini belum terealisasi. Kondisi itu membuat krisis keuangan di tubuh RAL tidak terelakkan lagi.
Salah satu pemegang saham di tubuh RAL adalah Kabupaten Bengkalis. Sayangnya, Bupati yang baru jalan 3 bulan menjabat bupati Bengkalis belum bisa berkomentar lebih jauh. Bupati yang saat dihubungi sedang berada di Pekanbaru, melalui pesan singkatnya mengungkapkan informasi lebih jauh tentunya berdasarkan hasil RUPS nantinya. Namun demikian, secara implisit Herliyan tetap menginginkan agar RAL ini bisa diselamatkan.
'Karena RAL merupakan icon daerah dan masyarakat Riau,' ujar Bupati memberi alasan mengapa RAL perlu diselamatkan.
Secara terpisah Wakil Ketua DPRD Bengkalis, Ali SAg menilai berbicara soal RAL sebenarnya tidak hanya menyangkut citra Riau dan masyarakatnya. Lebih dari itu, dari sudut pandang bisnis, RAL merupakan usaha yang menguntungkan. Tinggal lagi bagaimana keseriusan dari Pemprov dan kabupaten/kota dalam mengelola bisnis tersebut.
'Kemudian satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah pengelolaan yang profesional. Sebesar apapun modal yang dimiliki kalau pengelolaannya tidak profesional tentu hasilnya jauh dari harapan,' tutur Ali.
DPRD Bengkalis sendiri, sambung Ali, mendukung penuh keberlanjutan RAL asalkan pengelolaannya benar-benar serius. Artinya, dana penyertaan modal yang dikucurkan bisa dipertanggungjawabkan. 'Pertanggungjawabkan dalam arti kata bukan hanya penggunaannya transparan, melainkan juga memberikan kontribusi berupa keuntungan,' ujar Ali. (Zul)
Dikutip dari Metroriau