Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap memasuki 27 Ramadan (Pitulikur,
red) 1432 H/ 2011 M, ragam lampu colok menghiasi Bengkalis. Kreasi
bentuk dari masjid hingga pesan-pesan moral disampaikan melalui lampu
berbahan bakar minyak tanah (Mitan). Mempertahankan salah satu tradisi
yang ada di Kabupaten Bengkalis ini, pemerintah setempat melalui Dinas
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkalis,
menggelar Festival Lampu Colok se-Kabupaten Bengkalis.
Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh, usai membuka secara resmi Festival Lampu Colok 1432 H di Desa Sungai Alam, Jum’at (26/8/11) malam, mengungkapkan Pemerintah Daerah berkomitmen untuk melestarikan budaya masa lampau itu. Dengan helat festival yang diadakan setiap tahun itu bukan semata-mata untuk perlombaan tetapi lebih untuk menjaga silaturrahim dan membudidayakan sifat kebersamaan, kekompakan serta wisata bagi masyarakat.
“Adanya kegiatan ini akan terjadi silaturrahim dan kebersamaan dalam menyelenggarakan festival ini. Oleh karena itu tradisi ini perlu kita lestarikan dan Pemda memberikan insentif kepada peserta dalam bentuk lakukan perlombaan. Kita berikan mereka berbagai hadiah dan tentunya kita harapkan yang dapat memberikan suasana tersendiri,” ujarnya saat diwawancarai sejumlah wartawan.
Menurut Bupati H Herliyan Saleh, dengan ada festival ini juga merupakan momen mengenang masa lalu bagi masyarakat Bengkalis yang baru kembali ke kampung halaman menjelang lebaran Idul Fitri. Bupati juga berharap dengan kegiatan festival Lampu Colok di Bengkalis berlangsung dengan baik dan dapat dukungan dari semua pihak.
”Oleh karena itu untuk menyemarakkan dalam rangka menyambut Idul Fitiri maka masyarakat bersama-sama, memberikan suatu warna di malam hari. Berharap kita semua bisa menikmati dan juga merasakan meriahnya Idul Fitri setiap tahun. Sudah dimulai sejak malam 27 Ramadhan. Dari hasil kreatifitas anak muda kita,” tutupnya.
Pembukaan Festival Lampu Colok tahun 2011 dipusatkan di Desa Sungai Alam oleh Bupati H Herliyan Saleh tersebut, juga tampak hadir Wakil Bupati Bengkalis Suayatno, dan sejumlah unsur pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Bengkalis. Meskipun lebih tergolong sepi peserta jika dibandingkan dengan tahun 2010 sebelumnya. Pembukaan Festival Lampu Colok ini, setidaknya mengundang antusiasme ribuan warga Kota Bengkalis untuk menyaksikan tradisi tahunan itu. Terbukti, ruas jalan Desa Sungai Alam sempat macet total dipadati warga yang ingin menyaksikan berbagai kreasi lampu colok, terbuat dari kaleng-kaleng bekas minuman itu.***(dik_RT.C)
Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh, usai membuka secara resmi Festival Lampu Colok 1432 H di Desa Sungai Alam, Jum’at (26/8/11) malam, mengungkapkan Pemerintah Daerah berkomitmen untuk melestarikan budaya masa lampau itu. Dengan helat festival yang diadakan setiap tahun itu bukan semata-mata untuk perlombaan tetapi lebih untuk menjaga silaturrahim dan membudidayakan sifat kebersamaan, kekompakan serta wisata bagi masyarakat.
“Adanya kegiatan ini akan terjadi silaturrahim dan kebersamaan dalam menyelenggarakan festival ini. Oleh karena itu tradisi ini perlu kita lestarikan dan Pemda memberikan insentif kepada peserta dalam bentuk lakukan perlombaan. Kita berikan mereka berbagai hadiah dan tentunya kita harapkan yang dapat memberikan suasana tersendiri,” ujarnya saat diwawancarai sejumlah wartawan.
Menurut Bupati H Herliyan Saleh, dengan ada festival ini juga merupakan momen mengenang masa lalu bagi masyarakat Bengkalis yang baru kembali ke kampung halaman menjelang lebaran Idul Fitri. Bupati juga berharap dengan kegiatan festival Lampu Colok di Bengkalis berlangsung dengan baik dan dapat dukungan dari semua pihak.
”Oleh karena itu untuk menyemarakkan dalam rangka menyambut Idul Fitiri maka masyarakat bersama-sama, memberikan suatu warna di malam hari. Berharap kita semua bisa menikmati dan juga merasakan meriahnya Idul Fitri setiap tahun. Sudah dimulai sejak malam 27 Ramadhan. Dari hasil kreatifitas anak muda kita,” tutupnya.
Pembukaan Festival Lampu Colok tahun 2011 dipusatkan di Desa Sungai Alam oleh Bupati H Herliyan Saleh tersebut, juga tampak hadir Wakil Bupati Bengkalis Suayatno, dan sejumlah unsur pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Bengkalis. Meskipun lebih tergolong sepi peserta jika dibandingkan dengan tahun 2010 sebelumnya. Pembukaan Festival Lampu Colok ini, setidaknya mengundang antusiasme ribuan warga Kota Bengkalis untuk menyaksikan tradisi tahunan itu. Terbukti, ruas jalan Desa Sungai Alam sempat macet total dipadati warga yang ingin menyaksikan berbagai kreasi lampu colok, terbuat dari kaleng-kaleng bekas minuman itu.***(dik_RT.C)