BUKITBATU- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis akan
menjadikan Desa Sepahat Kecamatan Bukit Batu sebagai Pusat
Pengendalian Bencana Alam. Mengingat, saat ini di desa tersebut
dinilai sangat strategis kerap terjadinya kebakaran lahan.
“Bangunan pengendalian bencana alam yang sudah ada, harus kita manfaatkan untuk pusat pengendalian kebakaran lahan dan hutan,” demikian ungkap Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Bukitbatu, Tahun Anggaran 2013, di Aula Gedung Pertemuan Sungai Pakning, seperti dikutip dari release Humas Pemkab Bengkalis, Selasa (28/2/12).
Diungkapkan Bupati Bengkalis, untuk mendukung keberadaan Pusat Pengendalian Bencana Alam itu, maka instansi terkait harus menyiapkan segala sarana pendukung seperti pembangunan tower pemantau, jalan masuk dan areal parkir. Kemudian, harus disiapkan alat pemantau kebakaran dan alat komunikasi serta paling penting adalah pembangunan asrama bagi petugas di lapangan.
“Kita tidak ingin bangunan yang ada, hanya jadi pos jaga. Namun, harus dilengkapi dengan sarana yang canggih. Sehingga penanganan kebakaran lahan dan hutan bisa segera diatasi. Begitu juga dengan pembangunan jalan masuk dan areal parkir sangat penting, agar mobil pemadam kebakaran bisa masuk,” kata Bupati lagi.
“Bangunan pengendalian bencana alam yang sudah ada, harus kita manfaatkan untuk pusat pengendalian kebakaran lahan dan hutan,” demikian ungkap Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Bukitbatu, Tahun Anggaran 2013, di Aula Gedung Pertemuan Sungai Pakning, seperti dikutip dari release Humas Pemkab Bengkalis, Selasa (28/2/12).
Diungkapkan Bupati Bengkalis, untuk mendukung keberadaan Pusat Pengendalian Bencana Alam itu, maka instansi terkait harus menyiapkan segala sarana pendukung seperti pembangunan tower pemantau, jalan masuk dan areal parkir. Kemudian, harus disiapkan alat pemantau kebakaran dan alat komunikasi serta paling penting adalah pembangunan asrama bagi petugas di lapangan.
“Kita tidak ingin bangunan yang ada, hanya jadi pos jaga. Namun, harus dilengkapi dengan sarana yang canggih. Sehingga penanganan kebakaran lahan dan hutan bisa segera diatasi. Begitu juga dengan pembangunan jalan masuk dan areal parkir sangat penting, agar mobil pemadam kebakaran bisa masuk,” kata Bupati lagi.
Menurut Bupati Bengkalis, Desa Sepahat sebagai Pusat Pengendalian Bencana
dinilai sangat cocok, karena berada di tengah-tengah kawasan yang
rawan terjadi kebakaran hutan maupun lahan. Apabila ada musibah
kebakaran di Kecamatan Mandau maupun Pinggir, petugas bisa langsung
bergerak. Begitu juga jika terjadi kebakaran lahan di Pulau Bengkalis
dan Rupat, mobilitas kendaraan pemadam kebakaran dan peralatan dapat
dengan mudah dilakukan.