Bupati Bengkalis Buka Rakor Penanggulangan Karhutla

icon   Pada 20 November 2012 Bagikan ke :

BENGKALIS- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis menargetkan, tiap tahun jumlah titik api atau hot spot untuk wilayah Kabupaten Bengkalis turun hingga mencapai 20 persen. Langkah ini diharapkan menghindari dan menekan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Demikian disampaikan Bupati Bengkalis Herliyan Saleh ketika membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Pengendalian Karhutla Kabupaten Bengkalis 2012 ditaja Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bengkalis, di Ballroom Marina Hotel, Selasa (20/11/12).

“Sebelumnya terjadi Karhutla, daerah-daerah rawan harus terus kita pantau dan selalu menyosialisasikannya kepada masyarakat dampak kejadiannya. Target kita tiap tahun harus turun 20 persen hot spot khususnya di kawasan daratan,” ujar Herliyan Saleh.

Rakor diikuti sejumlah instansi terkait, aparatur kecamatan dan desa rawan Karhutla di Kabupaten Bengkalis ini, Herliyan Saleh juga mengingatkan bahwa pengendalian adalah sangat penting untuk dilakukan. Oleh karena itu, diminta kepada kecamatan-kecamatan dengan daerah rawan dapat mengoptimalkan dan membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA).

“Pencegahan harus kita lakukan, kondisi daerah kita adalah lahan Gambut harus diantisipasi. Apalagi pada saat musim kemarau. Dan apabila sulit dihindari Karhutla ini kita harus mampu mengendalikannya. Kita berharap aparat juga menindak tegas kepada warga yang sengaja membakar lahan, agar ada efek jera,” imbuhnya.

Informasi tambahan, hingga saat ini tercatat sebanyak 7 ribu hektar lebih wilayah kawasan di Kabupaten Bengkalis rusak akibat Karhutla. Dengan perbandingan jumlah hot spot setiap tahunnya, pada 2009 sebanyak 1.000 lebih titik api, 2010 tercatat 287 titik api, 2011 terhitung 383 titik api dan hingga November 2012 sebanyak 315 titik api.***(dik)