13-April-2011
BENGKALIS- Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh mencanangkan Bulan Bhakti Ikatan Bidan Keluarga Berencana dan Kesehatan (IB KB Kes) tingkat Kabupaten Bengkalis yang dipusatkan di Desa Bantan Tengah, Kecamatan Bantan, Bengkalis Rabu (13/4/11) siang.
Dalam sambutannya Bupati menyambut baik dan mendukung penuh kegiatan ini dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan sumber daya manusia Kabupaten Bengkalis. Apalagi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2010-2015 kesehatan keluarga merupakan salah satu prioritas.
“Program ini sebenarnya sudah berjalan. Tinggal bagaimana kita meningkatkannya ke depan secara sistematis dan terencana sesuai dengan tujuan pembangunan manusia seuntuhnya,” ungkap Bupati.
Pada kesempatan itu Bupati juga mengingatkan, agar program ini berjalan dengan baik perlu adanya kerjasama lintas sektor. Kemudian Dinas Kesehatan Bersama Badan Permberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana memberi pembinaan dan terus melakukan monitoring terhadap keberhasilan program tersebut di lapangan.
Kepala Badan Permberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Hj Farida Hamid dalam sambutannya mengatakan untuk tahun 2010 jumlah peserta KB Kes baru sebanyak 18.036 aseptor atau mencapai sekitar 88 persen dari target aseptor yang ditetapkan. Dikatakan, bahwa kualitas penduduk sangat mempengaruhi kompetisi dan kepadatan. Jika kualitas suatu penduduk baik, maka kompetisi akan berlangsung baik sehingga tidak akan menimbulkan masalah. Sebaliknya, jika kualitas penduduk buruk maka akan mempengaruhi kompetisi penduduk itu sendiri sehingga bisa menimbulkan masalah.
”Adapun kendala yang dihadapi dalam upaya meningkatkan KB Kes ini adalah masih minimnya tenaga penyuluh di masing-masing kecamatan. Untuk itu pihaknya sangat berharap peran bidan bisa melayani masyarakat,” pintanya.
Informasi tambahan, tingkat keluarga miskin di Kabupaten Bengkalis masih cukup besar yaitu mencapai 10,63 persen dari data BPS tahun 2008. Kemudian tingkat kelahiran TFR (total fertility rate) pada urutan IV se-Propinsi Riau, sedangkan angka kelahiran di Propinsi Riau secara nasional masih berada diatas atau 2,7 persen. Sementara itu untuk angka kematian bayi atau IMR (infant mutility rate) jumlahnya masih cukup tinggi yakni untuk Kabupaten Bengkalis 47 jiwa perseribu kelahiran. Propinsi Riau 46 jiwa perseribu kelahiran sedangkan untuk tingkat nasional 34 jiwa perseribu kelahiran.***(rls/dik)
BENGKALIS- Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh mencanangkan Bulan Bhakti Ikatan Bidan Keluarga Berencana dan Kesehatan (IB KB Kes) tingkat Kabupaten Bengkalis yang dipusatkan di Desa Bantan Tengah, Kecamatan Bantan, Bengkalis Rabu (13/4/11) siang.
Dalam sambutannya Bupati menyambut baik dan mendukung penuh kegiatan ini dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan sumber daya manusia Kabupaten Bengkalis. Apalagi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2010-2015 kesehatan keluarga merupakan salah satu prioritas.
“Program ini sebenarnya sudah berjalan. Tinggal bagaimana kita meningkatkannya ke depan secara sistematis dan terencana sesuai dengan tujuan pembangunan manusia seuntuhnya,” ungkap Bupati.
Pada kesempatan itu Bupati juga mengingatkan, agar program ini berjalan dengan baik perlu adanya kerjasama lintas sektor. Kemudian Dinas Kesehatan Bersama Badan Permberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana memberi pembinaan dan terus melakukan monitoring terhadap keberhasilan program tersebut di lapangan.
Kepala Badan Permberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Hj Farida Hamid dalam sambutannya mengatakan untuk tahun 2010 jumlah peserta KB Kes baru sebanyak 18.036 aseptor atau mencapai sekitar 88 persen dari target aseptor yang ditetapkan. Dikatakan, bahwa kualitas penduduk sangat mempengaruhi kompetisi dan kepadatan. Jika kualitas suatu penduduk baik, maka kompetisi akan berlangsung baik sehingga tidak akan menimbulkan masalah. Sebaliknya, jika kualitas penduduk buruk maka akan mempengaruhi kompetisi penduduk itu sendiri sehingga bisa menimbulkan masalah.
”Adapun kendala yang dihadapi dalam upaya meningkatkan KB Kes ini adalah masih minimnya tenaga penyuluh di masing-masing kecamatan. Untuk itu pihaknya sangat berharap peran bidan bisa melayani masyarakat,” pintanya.
Informasi tambahan, tingkat keluarga miskin di Kabupaten Bengkalis masih cukup besar yaitu mencapai 10,63 persen dari data BPS tahun 2008. Kemudian tingkat kelahiran TFR (total fertility rate) pada urutan IV se-Propinsi Riau, sedangkan angka kelahiran di Propinsi Riau secara nasional masih berada diatas atau 2,7 persen. Sementara itu untuk angka kematian bayi atau IMR (infant mutility rate) jumlahnya masih cukup tinggi yakni untuk Kabupaten Bengkalis 47 jiwa perseribu kelahiran. Propinsi Riau 46 jiwa perseribu kelahiran sedangkan untuk tingkat nasional 34 jiwa perseribu kelahiran.***(rls/dik)