Bupati Bengkalis Gulirkan Gerakan Mengaji Maghrib

icon   Pada 27 September 2011 Bagikan ke :

13-May-2011

BENGKALIS– Umat Islam di Kabupaten Bengkalis diajak untuk kembali mengaktifkan Gerakan Masyarakat Mengaji Maghrib (Gemmar). Pasalnya, belakangan ini kebiasaan mengaji pada waktu Maghrib sudah dirasa mulai ditinggalkan.

“Gerakan sebagai tindaklanjut dari program Menteri Agama yang dicanangkan baru-baru ini. Tujuannya, adalah upaya menutup celah masuknya mindstream pemikiran atau ajaran sesat ke masyarakat, melalui gerakan ini diharapkan kekosongan dakwah bisa terisi,” demikian diungkapkan Bupati Bengkalis Herliyan Saleh pada acara wirid bulanan di kalangan PNS Pemkab Bengkalis menghadirkan ustadz Prof Syamsul Nizar, MA, Jumat (13/5/11) pagi.

Sebenarnya ungkap Herilyan, GEMMAR ini merupakan khazanah budaya yang telah menjadi resam yang dilakukan oleh orang tua-tua dahulu. Namun sekarang ini, kebiasaan mengaji pada waktu maghrib mulai sirna. Diharapkan melalui GEMMAR ini merupakan salah satu formula efektif dalam menangkal akidah dan pengaruh hiburan televisi dan jejaring sosial yang berlebihan bagi anak-anak kita dan generasi muda khususnya.

Pada kesempatan ini, Prof Syamsul Nizar dalam tausyiahnya bertema peningkatan etos kerja Muslim. Menurut guru besar UIN Susqa Riau ini, seorang abdi negara harus mampu meningkatkan etos kerja yang profesionalisme. Ada delapan poin penting untuk meningkatkan etos kerja, diantaranya menganggap kerja sebagai rahmat Allah, menjadikan pekerjaan sebagai amanah, pekerjaan sebagai tanggungjawab karena panggilan. Selanjutnya, pekerjaan sebagai ibadah, seni kehormatan dan sebagai pelayan.***(rls/dik_RT.C)