12-October-2010
BENGKALIS - Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh menggelar rapat koordinasi terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Desa Sepahat, Kecamatan Bukit, Selasa (12/9). Dalam rapat itu Bupati meminta kepada Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bengkalis menyurati perusahaan, camat, lurah dan kepala desa untuk bersama-sama mencegah terjadinya karhuta.
Sementara berdasarkan pantauan satelit NOAA, Selasa kemarin, ditemukan sebanyak 23 titik api (hot spot) di Riau, 2 diantaranya terdapat di Kabupaten Bengkalis, tepatnya di Desa Sepahat, Bukitbatu. BLH sendiri telah menurunkan tim yang beranggotakan 18 orang ke Desa Sepahat untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan agar tidak menyebar luas.
Kepala BLH Bengkalis T Ilyas ketika dihubungi membenarkan terjadinya kebakaran lahan di Desa Sepahat. Guna mengantisipasi agar api tidak meluas, pihaknya telah menurunkan regu pemadam kebakaran hutan dan lahan di lokasi kebakaran sejak Senin.
Dari pihak PT Arara Abdi (AA) juga ikut membantu memadamkan api bersama masyarakat sekitar. Ditambahkan T Ilyas, dalam rapat koordinasi dengan Bupati Senin pagi, pihaknya diinstruksikan untuk menyurati perusahaan, camat, lurah dan kades-kades bersama-sama mengantisipasi dan ikut memadamkan api jika terjadi karhutla di daerah masing-masing.
'Mengingat kondisi cuaca saat ini panas trik, karhutla sangat berpotensi terjadi. Bupati telah memerintahkan kepada kita untuk menyurati pihak-pihak terkait akar bersama-sama mencegah terjadinya kebakaran lahan di wilayah masing-masing,' ujarnya
Dampak dari Karhutla ini, Kota Bengkalis mulai diselimuti kabut asap, terutama menjelang siang. Meski belum sampai mengganggu jarak pandang, tapi membuat udara kurang bersih dan langit tampak mendung. T Ilyas membantah kalau kebakaran di Desa Sepahat menjadi penyebab utama terjadinya kabut asap.
'Saat ini ada beberapa daerah di Riau terjadi kebakaran. Bisa jadi kabut tersebut merupakan kiriman karena berdasarkan pantauan satelit, di Sumatera terdapat 32 titik api. Sementara di Provinsi Riau terdapat 32 titik api, dua diantaranya terdapat di Bengkalis,' katanya.(Zul)
BENGKALIS - Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh menggelar rapat koordinasi terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Desa Sepahat, Kecamatan Bukit, Selasa (12/9). Dalam rapat itu Bupati meminta kepada Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bengkalis menyurati perusahaan, camat, lurah dan kepala desa untuk bersama-sama mencegah terjadinya karhuta.
Sementara berdasarkan pantauan satelit NOAA, Selasa kemarin, ditemukan sebanyak 23 titik api (hot spot) di Riau, 2 diantaranya terdapat di Kabupaten Bengkalis, tepatnya di Desa Sepahat, Bukitbatu. BLH sendiri telah menurunkan tim yang beranggotakan 18 orang ke Desa Sepahat untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan agar tidak menyebar luas.
Kepala BLH Bengkalis T Ilyas ketika dihubungi membenarkan terjadinya kebakaran lahan di Desa Sepahat. Guna mengantisipasi agar api tidak meluas, pihaknya telah menurunkan regu pemadam kebakaran hutan dan lahan di lokasi kebakaran sejak Senin.
Dari pihak PT Arara Abdi (AA) juga ikut membantu memadamkan api bersama masyarakat sekitar. Ditambahkan T Ilyas, dalam rapat koordinasi dengan Bupati Senin pagi, pihaknya diinstruksikan untuk menyurati perusahaan, camat, lurah dan kades-kades bersama-sama mengantisipasi dan ikut memadamkan api jika terjadi karhutla di daerah masing-masing.
'Mengingat kondisi cuaca saat ini panas trik, karhutla sangat berpotensi terjadi. Bupati telah memerintahkan kepada kita untuk menyurati pihak-pihak terkait akar bersama-sama mencegah terjadinya kebakaran lahan di wilayah masing-masing,' ujarnya
Dampak dari Karhutla ini, Kota Bengkalis mulai diselimuti kabut asap, terutama menjelang siang. Meski belum sampai mengganggu jarak pandang, tapi membuat udara kurang bersih dan langit tampak mendung. T Ilyas membantah kalau kebakaran di Desa Sepahat menjadi penyebab utama terjadinya kabut asap.
'Saat ini ada beberapa daerah di Riau terjadi kebakaran. Bisa jadi kabut tersebut merupakan kiriman karena berdasarkan pantauan satelit, di Sumatera terdapat 32 titik api. Sementara di Provinsi Riau terdapat 32 titik api, dua diantaranya terdapat di Bengkalis,' katanya.(Zul)