BENGKALIS- Musibah tenggelamnya 4 (empat) pelajar yang terjadi Selasa (25/12/12) di Pantai Indah Selatbaru, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, mengakibatkan 3 (tiga) diantaranya meninggal dunia, membuat Bupati Bengkalis Herliyan Saleh cukup prihatin.
“Ya, kita sangat-sangat prihatin atas musibah itu, barang kali itu menjadi awal dari kewaspadaan kita bersama dan masyarakat. Tentunya bagi keluarga yang menjadi korban, khususnya orang tua yang kehilangan anaknya, kita berharap bisa menerima dan tetap diberi ketabahan dalam cobaan ini,” ungkap Herliyan Saleh, saat ditemui sejumlah wartawan di Bengkalis Rabu (26/12/12).
Adanya insiden ini, Herliyan juga menghimbau, agar hal ini tidak hanya menjadi tanggungjawab dari masyarakat. Perlu dilakukan sosialisasi, karena lokasi yang menelan korban jiwa tersebut berkaitan dengan areal publik.
“Musibah ini tidak langsung bisa menyalahkan instansi tertentu. Akan tetapi bagaimana musibah ini tidak terulang lagi kedepannya. Ya kalau dibuat semacam zona larangan, saya pikir nanti kalau diatur seperti itu, kebebasan masyarakat tidak ada,” katanya lagi.
Ditambahkan Herliyan, “artinya seluruh lapisan adanya musibah ini sebagai upaya peningkatan kewaspadaan masyarakat. Dan tentunya juga menjadi tanggungjawab masyarakat, namanya musibah bisa terjadi dimana saja, bisa saja di jalan raya,” ujarnya.
“Atas nama Pemkab Bengkalis, kita turut prihatin dengan musibah ini. Apalagi kita dapat informasi salah satu anak yang menjadi korban, adalah anak dari salah seorang pejabat kita,” tutupnya.***(dik)
“Ya, kita sangat-sangat prihatin atas musibah itu, barang kali itu menjadi awal dari kewaspadaan kita bersama dan masyarakat. Tentunya bagi keluarga yang menjadi korban, khususnya orang tua yang kehilangan anaknya, kita berharap bisa menerima dan tetap diberi ketabahan dalam cobaan ini,” ungkap Herliyan Saleh, saat ditemui sejumlah wartawan di Bengkalis Rabu (26/12/12).
Adanya insiden ini, Herliyan juga menghimbau, agar hal ini tidak hanya menjadi tanggungjawab dari masyarakat. Perlu dilakukan sosialisasi, karena lokasi yang menelan korban jiwa tersebut berkaitan dengan areal publik.
“Musibah ini tidak langsung bisa menyalahkan instansi tertentu. Akan tetapi bagaimana musibah ini tidak terulang lagi kedepannya. Ya kalau dibuat semacam zona larangan, saya pikir nanti kalau diatur seperti itu, kebebasan masyarakat tidak ada,” katanya lagi.
Ditambahkan Herliyan, “artinya seluruh lapisan adanya musibah ini sebagai upaya peningkatan kewaspadaan masyarakat. Dan tentunya juga menjadi tanggungjawab masyarakat, namanya musibah bisa terjadi dimana saja, bisa saja di jalan raya,” ujarnya.
“Atas nama Pemkab Bengkalis, kita turut prihatin dengan musibah ini. Apalagi kita dapat informasi salah satu anak yang menjadi korban, adalah anak dari salah seorang pejabat kita,” tutupnya.***(dik)