Bupati Bengkalis Lantik Ketua dan Pengurus Baru GOW 2013-2018

icon   Pada 29 Agustus 2013 Bagikan ke :
BENGKALIS - Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh melantik Hera Triwahyuni sebagai ketua dan pengurus lainnya di Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bengkalis periode 2013-2018, Rabu (28/8/13 kemarin di Gedung Daerah Datuk Laksmana, Jalan Ahmad Yani, acara di mulai pada pukul 14.00 wib."

Pada kesempatan tersebut turut hadir Ketua Kadin, Mashuri SH, perwakilan dari berbagai organisasi di Bengkalis dan sejumlah pejabat di lingkup Pemerintah Bengkalis.

Pada prosesi pelantikan tersebut, dalam sambutannya Bupati Bengkalis meminta kepada seluruh pengurus GOW agar dapat menjadi pengayom bagi organisasi- organisai wanita yang ada di Bengkalis. Selain itu, GOW juga harus dapat bersinergi dengan pemerintah setempat, sehingga tercapainya visi misi sesuai dengan program Kabupaten Bengkalis .

“GOW merupakan organisasi yang menyatukan seluruh organisasi wanita yang ada. Maka sudah selayaknya gow menjadi pengayoman untuk menjaga persatuan dan kesatuan organisasi wanita, serta contoh bagi organisasi lainnya sebagai kontributor dan partisipan dalam pembangunan. tentunya hal itu, harus sejalan dengan visi misi Kabupaten Bengkalis tahun 2010-2015,”kata Bupati.

Dikatakan Herliyan, Selama ini perempuan hanya memainkan peran domestik saja. Padahal menurutnya perempuan mempunyai potensi menjadi salah satu pendorong pembangunan daerah maupun regional.

“Seorang wanita menjadi cahaya penerang, inspirator dan motivator bagi keluarga, bagi putra-putri, sehingga tumbuh putra-putri yang cemerlang sebagai generasi muda untuk membangun daerah ini. Yang tak kalah pentingnya juga menjadi inspirator dan motivator bagi suami dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala rumah tangga,” lanjutnya.

Untuk itu, tambah Bupati, program GOW kedepan di harapkan tidak hanya sebatas kegiatan seremonial saja, namun harus lebih aktif dengan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Dicontohkan bupati seperti peningkatan derajat kesehatan, wajib belajar dua belas tahun, sosialisasi pola hidup bersih dan sehat, peningkatan kesehatan bagi ibu dan anak, serta pencegahan penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang.

“Namun perlu diingat, program kerja yang akan disusun jangan hanya bersifat seremonial, tetapi hendaknya program kerja yang langsung bersentuhan dengan masyarakat,”harap Herliyan.(d'ari)/RiauGreen.com