BATHIN SOLAPAN - Guru TK dan PAUD harus menjadi garda dan intervensi utama dalam percepatan pencegahan stunting. Karena Guru TK maupun PAUD, merupakan edukator yang memiliki sensifitas tinggi terhadap gizi, sekaligus sebagai fasilitator yang mampu mendorong stimulasi dalam upaya penanganan stunting, baik terkait pola makan, pola asuh, dan pola sanitasi bagi perkembangan kognitif dan tumbuh kembang anak.
Untuk itu, tenaga pendidik TK/PAUD harus lebih serius, lebih berkomitmen, untuk ikut serta dalam percepatan penurunan stunting, melalui kerja nyata, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja berkualitasnya, dengan membangun sinergi, kolaborasi dan akselerasi, melalui tugas dan fungsinya.
"Karena tanpa adanya komitmen dan sinergi yang kuat, serta cepat untuk menyelamatkan generasi bangsa ini dari ancaman stunting, maka gerakan kita hari ini pastinya sia-sia, dan dapat dipastikan kegiatan kita hanya sebatas semboyan tapi miskin gerakan," tegas Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Bengkalis Aulia saat mewakili Bupati Bengkalis membuka Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dan Penanggulangan Stunting Bagi Guru TK/PAUD Kabupaten Bengkalis Tahun 2022, Kamis (27/10/2022), di Ballroom Hotel Surya Duri.
Kemudian lanjut Aulia, peningkatan kompetensi Guru TK dan PAUD terhadap stunting ini memang tidak dapat ditawar-tawarkan lagi, mengingat masa perkembangan anak usia TK dan PAUD, merupakan masa-masa keemasan pertumbuhan otak anak. Sedangkan stunting itu sendiri bukan hanya tentang fisik, akan tetapi dapat juga menghambat perkembangan kognitif, motorik dan verbal yang menyebabkan pertumbuhan tidak berjalan optimal.
Makanya, pemerintah pusat melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan mempergunakan sistem pendidikan dan pelatihan berjenjang sebagai sarana penanganan stunting pada anak usia dini, karena pendidik disatuan TK maupun PAUD, adalah subjek utama berinteraksi dengan anak dan orang tua.
Oleh karenanya, Aulia berharap para tenaga pendidik TK dan PAUD, dapat memahami serta menguasai keterampilan yang diperlukan. Sehingga kedepan bisa mendesign pembelajaran di TK maupun PAUD yang tersebar diseluruh pelosok negeri ini, guna mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Sehingga nantinya bisa bersama-sama mencegah serta menangani stunting.
"Sebab masa depan kita tergantung pada aksi dan langkah kolaboratif yang kita lakukan sekarang dalam menyongsong masa depan, kita harus optimis, namun tidak boleh lengah. Anak-anak bangsa adalah bagian dari masa kini dan masa depan. Sekarang kita rawat mereka, kelak mereka yang merawat bangsa," pungkas Aulia.
Sementara Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Bengkalis Ispandi dalam laporannya mengatakan bahwa diklat berjenjang tingkat dasar dan penanggulangan stunting TK/PAUD tahun 2022 ini diikuti oleh guru TK/PAUD dari tiap Kecamatan di Kabupaten Bengkalis sekitar 80 orang peserta. Dengan waktu pelaksanaan dimulai dari tanggal 26 sampai 31 Oktober 2022.
Turut hadir Narasumber kegiatan dari Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Riau Dini Novita dan Ida Ardiati Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak (IGTK) Kecamatan Mandau, Bathin Solapan Pinggir dan Talang Muandau serta para undangan lainnya. #PROKOPIM