Bengkalis - Guna meningkatkan hasil produktivitas padi di Kabupaten
Bengkalis, Bupati Bengkalis H. Herliyan Saleh. meminta kepada masyarakat
petani untuk tidak melakukan alihfungsi lahan pertanian. Lahan
pertanian yang ada mesti dikelola dengan maksimal agar mampu mendongkrak
pertumbuhan perekonomian masyarakat.
Harapan dan keinginan bupati agar lahan-lahan pertanian tidak dialihfungsikan ini, sebagaimana diungkapkan Kabag Humas Setda Bengkalis Basri, Ahad (15/01/12). “Keinginan pak bupati saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Siak Kecil baru-baru ini, bahwa lahan-lahan pertanian, khususnya lahan pertanian padi hendaknya jangan mudah untuk dialihfungsikan dengan tanaman lain. Untuk meningkatkan hasil produksi padi, maka perlu pengelolaan yang baik dan maksimal,” ujar Basri.
Dikatakan Basri, untuk Kabupaten Bengkalis, ada tiga kecamatan yang menjadi sentra bagi tanaman padi. Yakni meliputi Kecamatan Siak Kecil, Bukitbatu dan Bantan. Ketiga kawasan ini mesti menjadi perhatian untuk dikembangkan menjadi kawasan sentra produksi padi dengan program yang tepat, sehingga setiap tahun hasil produksi terus meningkat.
Terkait lahan pertanian milik masyarakat yang ada di Kabupaten Bengkalis ini, seperti dikutip Basri, bupati juga menghendaki agar para camat melakukan pendataan dan pemetaan lahan pertanian masyarakat dengan akurat. Melalui langkah pendataan dan pemetaan ini, maka akan diketahui potensi-potensi pertanian yang ada di masing-masing kecamatan.
“Data lahan pertanian serta pemetaannya memang sangat diperlukan, yakni guna melihat potensi apa yang harus dikembangkan di setiap kecamatan. Khusus untuk Meningkatkan produksi padi, lahan-lahan potensial sesuai keinginan pak bupati, perlu dipetakan, sehingga apa program ke depan yang akan dilaksanakan, dapat dilakukan sesuai harapan dan tepat sasarannya,” kata Basri lagi.
Setelah luas lahan pertanian yang ada dipetakan ini lanjut Basri, terlebih ada tiga kawasan yang menjadi sentra produksi padi (Kecamatan Siak Kecil, Bukitbatu dan Bantan), diharapkan mampu mendukung dan memenuhi bahan baku untuk pengoperasian Rice Processing Complex (RPC) di Desa Sepotong Kecamatan Siakkecil yang sudah dibangun selama ini. Selain itu, dengan kondisi masa tanam/panen para petani selama ini yang hanya dilakukan sekali setahun, diharapkan dengan program irigasi, akan diupayakan dua kali setahun.** (eko/eko_UR.C)
Harapan dan keinginan bupati agar lahan-lahan pertanian tidak dialihfungsikan ini, sebagaimana diungkapkan Kabag Humas Setda Bengkalis Basri, Ahad (15/01/12). “Keinginan pak bupati saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Siak Kecil baru-baru ini, bahwa lahan-lahan pertanian, khususnya lahan pertanian padi hendaknya jangan mudah untuk dialihfungsikan dengan tanaman lain. Untuk meningkatkan hasil produksi padi, maka perlu pengelolaan yang baik dan maksimal,” ujar Basri.
Dikatakan Basri, untuk Kabupaten Bengkalis, ada tiga kecamatan yang menjadi sentra bagi tanaman padi. Yakni meliputi Kecamatan Siak Kecil, Bukitbatu dan Bantan. Ketiga kawasan ini mesti menjadi perhatian untuk dikembangkan menjadi kawasan sentra produksi padi dengan program yang tepat, sehingga setiap tahun hasil produksi terus meningkat.
Terkait lahan pertanian milik masyarakat yang ada di Kabupaten Bengkalis ini, seperti dikutip Basri, bupati juga menghendaki agar para camat melakukan pendataan dan pemetaan lahan pertanian masyarakat dengan akurat. Melalui langkah pendataan dan pemetaan ini, maka akan diketahui potensi-potensi pertanian yang ada di masing-masing kecamatan.
“Data lahan pertanian serta pemetaannya memang sangat diperlukan, yakni guna melihat potensi apa yang harus dikembangkan di setiap kecamatan. Khusus untuk Meningkatkan produksi padi, lahan-lahan potensial sesuai keinginan pak bupati, perlu dipetakan, sehingga apa program ke depan yang akan dilaksanakan, dapat dilakukan sesuai harapan dan tepat sasarannya,” kata Basri lagi.
Setelah luas lahan pertanian yang ada dipetakan ini lanjut Basri, terlebih ada tiga kawasan yang menjadi sentra produksi padi (Kecamatan Siak Kecil, Bukitbatu dan Bantan), diharapkan mampu mendukung dan memenuhi bahan baku untuk pengoperasian Rice Processing Complex (RPC) di Desa Sepotong Kecamatan Siakkecil yang sudah dibangun selama ini. Selain itu, dengan kondisi masa tanam/panen para petani selama ini yang hanya dilakukan sekali setahun, diharapkan dengan program irigasi, akan diupayakan dua kali setahun.** (eko/eko_UR.C)