BENGKALIS, DISKOMINFOTIK – Seperti biasa, setiap malam ke-27 Ramadhan sejumlah ruas jalan di Bengkalis kembali dihiasi lampu colok. Hal ini menandai dibukanya secara resmi Festival Lampu Colok yang dibuka langsung oleh Bupati Bengkalis Amril Mukminin.
Festival budaya lampu colok yang digelar setiap tahunnya di Kabupaten Bengkalis tersebut menjadi tradisi yang tidak pernah dilewatkan seluruh masyarakat Bengkalis.
Dalam kemeriahan festival lampu colok Rabu (21/6/2017) malam, masyarakat Bengkalis yang berada di Dusun Penawar, Desa Selatbaru, Kacamatan Bantan merasa senang dengan kedatangan Bupati Bengkalis Amril Mukminin beserta rombongan meresmitikan helat tahunan itu.
“Sebagai salah satu kearifan lokal, festival lampu colok yang diselenggarakan mulai malam ke-27 Ramadhan, atau malam tujuh likur setiap tahunnya ini, keberadaannya harus kita lestarikan bersama-sama. pelestarian ini penting, karena selain merupakan tradisi masyarakat yang dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk syiar Islam, banyak hikmah maupun tunjuk ajar kehidupan yang dapat dipetik di dalamnya” terang Amril dalam sambutannya.
Selanjutnya Amril berpesan kepada seluruh masyarakat Bengkalis untuk tetap melestarikan tradisi lampu colok dari generasi ke generasi, namun tidak mengganggu aktivitas beribadah.
“Upaya melestarikan tradisi lampu colok, jangan sampai mengurangi aktivitas ibadah kita di bulan suci ramadhan yang hanya datang setahun sekali. Intinya, bagaimana festival ini dapat berlangsung dengan meriah, namun hal tersebut tidak boleh membuat masjid-masjid, mushalla-mushalla menjadi kosong. Jangan sampai membuat aktivitas ibadah, lebih-lebih ibadah wajib, menjadi dilalaikan karenannya,” pukas Amril.
Amril mengatakan tradisi memasang lampu colok sudah berlangsung sejak dulu satu generasi ke generasi berikutnya, meskipun zaman telah berubah, namun tradisi menyambut malam tujuh likur di kabupaten bengkalis masih terjaga dengan baik. Ungkap Amril
Amril menambahkan tradisi menyambut malam tujuh likur memang sangat di tunggu-tunggu oleh masyarakat khusus generasi muda dengan bergotong-royong dengan membuat lampu colok yang terbuat dari kaleng minuman bekas.
Amril menjelaskan kegiatan festival lampu colok dipandang positif karena bisa memupuk rasa kebersamaan dan kerjasama antara sesame masyarakat serta membangun semangat gotong royong yang hari ini semakin tergerus dengan beragam alasan dan pemerintah Kabupaten bengkalis sangat mengapresiasi festival lampu colok, dan keberadaan lampu colok menjdi salah satu ciri khas yang ada di Kabupaten Bengkalis sehingga sanak family yang datang dari luar dapat menikmati festival lampu colok.
“keberadaan lampu colok sebagai wahana untuk menyiarkan agama islam dan sebagai upaya untuk melestarikan budaya melayu Kabupaten Bengkalis dan yang terpenting sebagai momentum unuk meningkatkan ukhuwah islamiyah dan silaturahmi serta meningkatkan keimanan kita” imbuh Orang nomor satu di negeri junjungan.
Tampak hadir dalam pembukaan festival lampu colok tersebut, Kasmarni Amril, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bengkalis, H Ariyanto, Plt Sekda, Letkol inf Faizal Helmi, Dandim 0303 Bengkalis, wakapolres Bengkalis dan sejumlah pejabat tinggi pratama dan administrator dilingkungan pemeintah Kabupaten Bengkalis.
Festival budaya lampu colok yang digelar setiap tahunnya di Kabupaten Bengkalis tersebut menjadi tradisi yang tidak pernah dilewatkan seluruh masyarakat Bengkalis.
Dalam kemeriahan festival lampu colok Rabu (21/6/2017) malam, masyarakat Bengkalis yang berada di Dusun Penawar, Desa Selatbaru, Kacamatan Bantan merasa senang dengan kedatangan Bupati Bengkalis Amril Mukminin beserta rombongan meresmitikan helat tahunan itu.
“Sebagai salah satu kearifan lokal, festival lampu colok yang diselenggarakan mulai malam ke-27 Ramadhan, atau malam tujuh likur setiap tahunnya ini, keberadaannya harus kita lestarikan bersama-sama. pelestarian ini penting, karena selain merupakan tradisi masyarakat yang dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk syiar Islam, banyak hikmah maupun tunjuk ajar kehidupan yang dapat dipetik di dalamnya” terang Amril dalam sambutannya.
Selanjutnya Amril berpesan kepada seluruh masyarakat Bengkalis untuk tetap melestarikan tradisi lampu colok dari generasi ke generasi, namun tidak mengganggu aktivitas beribadah.
“Upaya melestarikan tradisi lampu colok, jangan sampai mengurangi aktivitas ibadah kita di bulan suci ramadhan yang hanya datang setahun sekali. Intinya, bagaimana festival ini dapat berlangsung dengan meriah, namun hal tersebut tidak boleh membuat masjid-masjid, mushalla-mushalla menjadi kosong. Jangan sampai membuat aktivitas ibadah, lebih-lebih ibadah wajib, menjadi dilalaikan karenannya,” pukas Amril.
Amril mengatakan tradisi memasang lampu colok sudah berlangsung sejak dulu satu generasi ke generasi berikutnya, meskipun zaman telah berubah, namun tradisi menyambut malam tujuh likur di kabupaten bengkalis masih terjaga dengan baik. Ungkap Amril
Amril menambahkan tradisi menyambut malam tujuh likur memang sangat di tunggu-tunggu oleh masyarakat khusus generasi muda dengan bergotong-royong dengan membuat lampu colok yang terbuat dari kaleng minuman bekas.
Amril menjelaskan kegiatan festival lampu colok dipandang positif karena bisa memupuk rasa kebersamaan dan kerjasama antara sesame masyarakat serta membangun semangat gotong royong yang hari ini semakin tergerus dengan beragam alasan dan pemerintah Kabupaten bengkalis sangat mengapresiasi festival lampu colok, dan keberadaan lampu colok menjdi salah satu ciri khas yang ada di Kabupaten Bengkalis sehingga sanak family yang datang dari luar dapat menikmati festival lampu colok.
“keberadaan lampu colok sebagai wahana untuk menyiarkan agama islam dan sebagai upaya untuk melestarikan budaya melayu Kabupaten Bengkalis dan yang terpenting sebagai momentum unuk meningkatkan ukhuwah islamiyah dan silaturahmi serta meningkatkan keimanan kita” imbuh Orang nomor satu di negeri junjungan.
Tampak hadir dalam pembukaan festival lampu colok tersebut, Kasmarni Amril, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bengkalis, H Ariyanto, Plt Sekda, Letkol inf Faizal Helmi, Dandim 0303 Bengkalis, wakapolres Bengkalis dan sejumlah pejabat tinggi pratama dan administrator dilingkungan pemeintah Kabupaten Bengkalis.