Bengkalis - Untuk mengenang jasa-jasa perjuangan dan perlawanan mengusir penjajah, sempena Hari Jadi Bengkalis ke-503 Bupati Bengkalis, Herliyan Saleh bersama tokoh adat dan masyarakat menziarahi makam Datuk Laksamana Raja Dilaut di Desa Sukajadi, Kecamatan Bukit Batu.
Bupati bersama rombongan berangkat tempat persemayaman terakhir pejuang Kabupaten Bengkalis ini, menyelusuri Selat Bengkalis kemudian masuk ke Sungai Bukit Batu. Perjalanan ini menapaktilas rute perjalanan yang sering dilalui Datuk Laksamana Raja Dilaut selama hidup.
Diungkapkan Herliyan Saleh, bagi masyarakat Bengkalis, sosok Datuk Laksamana Raja Dilaut salah satu sosok tokoh yang menjadi panutan masyarakat Bengkalis.
Dengan jiwa kepemimpinannya, Datuk Laksamana Raja Dilaut bukan hanya dapat menyatukan berbagai lapisan masyarakat, tetapi juga mengajarkan kepada akan arti penting rasa kebersamaan, semangat persatuan dan persatuan dalam menjaga eksistensi dan mengisi keberadaan sebuah negeri dengan berbagai aktivitas pembangunan.
"Dengan rasa dan semangat itu pula, hingga saat ini kebesaran nama Datuk Laksamana Raja Dilaut tetap abadi dan Insya Allah akan abadi selamanya," ujarnya.
Pesan moral dan hikmah yang ingin terus tanamkan dan petik melalui ziarah sebagaimana yang dilakukan, adalah untuk mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat akan arti penting dan makna jati diri sebagai seorang anak negeri bagi kejayaan negeri ini, lebih-lebih di era globalisasi seperti sekarang ini.
Dengan memperingati Hari Jadi Bengkalis ke-503 dan melaksanakan kegiatan ziarah ke makam Datuk Laksamana Raja Dilaut dilaksanakan setiap tahunnya, diharapkan dapat memperkuat jati diri dan menyegarkan ingatan.
Sebagai bagian dari sejarah Bengkalis, sejarah yang dicatatkan Datuk Laksamana Raja Dilaut ini, juga merupakan tempat bertanya, apakah kita yang hari ini menjadi bagian negeri ini dan akan menjadi bagian sejarah Bengkalis, sudah berbuat maksimal, telah memberikan yang terbaik.
"Memahami sejarah memang sangat teramat penting, karena dalam sejarah kita dapat melakukan pencarian dan menemukan sebuah kegemilangan yang hilang. dan, dengan itu pula dapat kita lakukan penebusan atas sesuatu identitas azali di masa depan. Hari ini, tanggungjawab untuk itu ada di pundak kita semua. tanggungjawab yang kita harus wariskan kepada generasi seterusnya, sehingga jati diri kita dan negeri ini, kapanpun juga, tak lapuk oleh hujan dan tak lekang oleh panas," tandasnya.
Sebagaimana ditauladankan Datuk Laksamana Raja Dilaut bahwa kebhinnekaan yang ada di negeri ini termasuk budaya dapat menjadi perekat dan kekuatan besar. Karena itu, tidak ada alasan bagi kita hari ini, esok, lusa dan seterusnya, untuk tidak menjadikannya sebagai hal yang sama. menjadi cermin untuk meningkatkan semangat dan patriotisme diri untuk berbuat lebih baik bagi kemajuan Bengkalis di masa depan. (d'ari)/Riaugreen
Bupati bersama rombongan berangkat tempat persemayaman terakhir pejuang Kabupaten Bengkalis ini, menyelusuri Selat Bengkalis kemudian masuk ke Sungai Bukit Batu. Perjalanan ini menapaktilas rute perjalanan yang sering dilalui Datuk Laksamana Raja Dilaut selama hidup.
Diungkapkan Herliyan Saleh, bagi masyarakat Bengkalis, sosok Datuk Laksamana Raja Dilaut salah satu sosok tokoh yang menjadi panutan masyarakat Bengkalis.
Dengan jiwa kepemimpinannya, Datuk Laksamana Raja Dilaut bukan hanya dapat menyatukan berbagai lapisan masyarakat, tetapi juga mengajarkan kepada akan arti penting rasa kebersamaan, semangat persatuan dan persatuan dalam menjaga eksistensi dan mengisi keberadaan sebuah negeri dengan berbagai aktivitas pembangunan.
"Dengan rasa dan semangat itu pula, hingga saat ini kebesaran nama Datuk Laksamana Raja Dilaut tetap abadi dan Insya Allah akan abadi selamanya," ujarnya.
Pesan moral dan hikmah yang ingin terus tanamkan dan petik melalui ziarah sebagaimana yang dilakukan, adalah untuk mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat akan arti penting dan makna jati diri sebagai seorang anak negeri bagi kejayaan negeri ini, lebih-lebih di era globalisasi seperti sekarang ini.
Dengan memperingati Hari Jadi Bengkalis ke-503 dan melaksanakan kegiatan ziarah ke makam Datuk Laksamana Raja Dilaut dilaksanakan setiap tahunnya, diharapkan dapat memperkuat jati diri dan menyegarkan ingatan.
Sebagai bagian dari sejarah Bengkalis, sejarah yang dicatatkan Datuk Laksamana Raja Dilaut ini, juga merupakan tempat bertanya, apakah kita yang hari ini menjadi bagian negeri ini dan akan menjadi bagian sejarah Bengkalis, sudah berbuat maksimal, telah memberikan yang terbaik.
"Memahami sejarah memang sangat teramat penting, karena dalam sejarah kita dapat melakukan pencarian dan menemukan sebuah kegemilangan yang hilang. dan, dengan itu pula dapat kita lakukan penebusan atas sesuatu identitas azali di masa depan. Hari ini, tanggungjawab untuk itu ada di pundak kita semua. tanggungjawab yang kita harus wariskan kepada generasi seterusnya, sehingga jati diri kita dan negeri ini, kapanpun juga, tak lapuk oleh hujan dan tak lekang oleh panas," tandasnya.
Sebagaimana ditauladankan Datuk Laksamana Raja Dilaut bahwa kebhinnekaan yang ada di negeri ini termasuk budaya dapat menjadi perekat dan kekuatan besar. Karena itu, tidak ada alasan bagi kita hari ini, esok, lusa dan seterusnya, untuk tidak menjadikannya sebagai hal yang sama. menjadi cermin untuk meningkatkan semangat dan patriotisme diri untuk berbuat lebih baik bagi kemajuan Bengkalis di masa depan. (d'ari)/Riaugreen