BENGKALIS, PROKOPIM - "Saat ini di tingkat Kabupaten/Kota kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku higiene dan sanitasi pada skala rumah tangga dapat beresiko terhadap kesehatan lingkungan, untuk mencegah hal tersebut perlu dilakukan studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA).
"Agar dapat menyediakan informasi dasar yang valid dalam penilaian risiko kesehatan lingkungan, mendapat pembelajaran dan gambaran yang lengkap secara kualitas dari kondisi sanitasi yang ada serta potensi pengembangannya, sebagai media untuk advokasi kepada berbagai pihak dan meningkatkan peran dan pengaruh pemangku kepentingan dalam pembangunan sanitasi.
Ungkapan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis H Bustami Hy saat menghadiri Sosialisasi Pelaksanaan Studi Environment Health Risk Assessment (EHRA) Tahun 2021, bertempat di Lantai II Ruang Zahari Bappeda Kabupaten Bengkalis, Selasa (09/02/2021).
H Bustami Hy menambahkan bahwa dengan pelaksanaan studi EHRA ini juga kita dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya sanitasi serta menghasilkan data yang representatif di kabupaten dan kecamatan, sehingga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK).
"Untuk itu, kami berharap dapat bekerjasama dengan semua pihak, khususnya tim Pokja Sanitasi Kabupaten untuk bersama-sama berpartisipasi sesuai dengan tugas dan fungsinya, Sehingga pelaksanaan studi EHRA Tahun 2021 ini dapat dilaksanakan dengan baik, serta dapat menghasilkan rekomendasi yang valid dan representatif sebagai bahan untuk penyusunan buku putih sanitasi dan strategi sanitasi Kabupaten Bengkalis," ungkap Bustami.
Turut hadir pada sosialisasi tersebut, Kabid K2 DPKP PMD Bengkalis Elmirizal, Kepala Bidang Anggaran BPKAD Arlys Suhatman, Kasubbid Permukiman dan LH Rahmawati, Kasubbid Aparatur Bappeda Bengkalis Wan Zulkarnanda, Kepala Seksi Perencanaan Teknis Sumber Daya Air pada Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Edi Kurniawan beserta staf.