27-March-2011
BENGKALIS-Pihak RSUD Bengkalis akan mempertemukan para dokter dengan PT Askes serta tim verifikator terhadap adanya data klaim Askes yang berbeda antara dokter dengan PT Askes. Akibat perbedaan tersebut, sejumlah dokter tidak menerima pembayaran jasa sesuai dengan klaim Askes yang mereka berikan.
“Pertemuan akan kita adakan secepatnya, agar tidak ada yang saling mencurigai,” ujar Sekretaris RSUD Bengkalis, H Dahen Tawakkal, Jumat (25/3) kemarin. Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada salah seorang dokter di mana jasa layanan Askes yang diterima tidak sesuai dengan jumlah peserta Askes yang ditangani.
Terdapat perbedaan klaim yang diberikan oleh dokter dengan klaim yang diterima PT Askes dengan perbedaan sekitar 83 klaim. Akibat persoalan tersebut, muncul isu bahwa telah terjadi permainan oleh pihak Askes.
Menurut Dahen perbedaan jumlah klaim antara dokter dengan PT Askes bisa terjadi karena beberapa hal. Bisa saja karena klaim yang diserahkan dokter tidak memenuhi persyaratan, sehingga pada saat verifikasi ditolak oleh tim verifikator. Kemungkinan lain, ada klaim yang double dan bisa juga karena human error.
“Kemungkinan-kemungkinan ini bisa saja terjadi. Kita sendiri tidak bisa memastikan dan sebagai jalan tengah tentu mereka-mereka yang terkait ini kita pertemukan agar masalahnya segera clear,” ujarnya.
Tim verifkator yang memverifikasi berkas klaim tersebut berasal dari Departemen Kesehatan RI berjumlah dua orang. “Kuncinya sama mereka (tim verifikator). Kalau berkasnya memenuhi persyaratan maka PT Askes tinggal melakukan pembayaran. Jika ternyata persyaratan berkas klaimnya ada yang kurang, tentu tidak bisa diproses,” imbuhnya. n man
BENGKALIS-Pihak RSUD Bengkalis akan mempertemukan para dokter dengan PT Askes serta tim verifikator terhadap adanya data klaim Askes yang berbeda antara dokter dengan PT Askes. Akibat perbedaan tersebut, sejumlah dokter tidak menerima pembayaran jasa sesuai dengan klaim Askes yang mereka berikan.
“Pertemuan akan kita adakan secepatnya, agar tidak ada yang saling mencurigai,” ujar Sekretaris RSUD Bengkalis, H Dahen Tawakkal, Jumat (25/3) kemarin. Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada salah seorang dokter di mana jasa layanan Askes yang diterima tidak sesuai dengan jumlah peserta Askes yang ditangani.
Terdapat perbedaan klaim yang diberikan oleh dokter dengan klaim yang diterima PT Askes dengan perbedaan sekitar 83 klaim. Akibat persoalan tersebut, muncul isu bahwa telah terjadi permainan oleh pihak Askes.
Menurut Dahen perbedaan jumlah klaim antara dokter dengan PT Askes bisa terjadi karena beberapa hal. Bisa saja karena klaim yang diserahkan dokter tidak memenuhi persyaratan, sehingga pada saat verifikasi ditolak oleh tim verifikator. Kemungkinan lain, ada klaim yang double dan bisa juga karena human error.
“Kemungkinan-kemungkinan ini bisa saja terjadi. Kita sendiri tidak bisa memastikan dan sebagai jalan tengah tentu mereka-mereka yang terkait ini kita pertemukan agar masalahnya segera clear,” ujarnya.
Tim verifkator yang memverifikasi berkas klaim tersebut berasal dari Departemen Kesehatan RI berjumlah dua orang. “Kuncinya sama mereka (tim verifikator). Kalau berkasnya memenuhi persyaratan maka PT Askes tinggal melakukan pembayaran. Jika ternyata persyaratan berkas klaimnya ada yang kurang, tentu tidak bisa diproses,” imbuhnya. n man