Bengkalis – Dalam rangka meningkatkan dan mengoptimalkan Sumber Daya
Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) bagi para pelaku usaha industri
kecil dan menengah (IKM) di Kabupaten Bengkalis, Dewan Kerajinan
Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bengkalis, sampai saat ini terus
fokus memperhatikan para pelaku IKM tersebut.
“Kita di Dekranasda Bengkalis, berupaya untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian para pelaku usaha industri kecil dan menengah. Baik bagi para pengrajin souvenir, juga para pelaku IKM yang memiliki usaha,” ujar Ketua Biro Usaha dan Pengembangan Dekranasda Bengkalis Ardiansyah, Rabu (25/01/12).
Menurut Ardiansyah, selain tujuannya untuk meningkatkan SDM dan SDA agar dapat berhasil guna untuk menambah penghasilan bagi para pelaku IKM, Diklat batok kelapa yang dilaksanakan Biro Diklat Dekranasda, dan pelatihan manajemen mutu yang dilaksankan Biro Usaha dan Pengembangan Dekranasda yang sudah dilaksanakan tersebut, juga sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan pelaku usaha dalam mencapai prestasi pengembangan usahanya kearah yang lebih maju.
“Khusus untuk pengelolaan souvenir dan kerajinan batok kelapa yang berciri khas Kabupaten Bengkalis, dilaksanakan sebagai pembinaan bagi para pengrajin untuk menyiapkan berbagai produk-produk souvenir dan kerajinan tangan untuk persiapan PON XVIII tahun 2012,” kata Ardiansyah.
Terpisah, Ketua Dekranasda Kabupaten Bengkalis Hj Romaini Herliyan menyebutkan, keberadaan Deksranasda saat ini masih sangat penting dalam pengembangan ekonomi kreatif yang menjadi perhatian pemerintah, mengingat Kabupaten Bengkalis yang kaya akan budaya dan sumber daya alamnya.
“Sesuai dengan tujuannya, bahwa Dekranas adalah menggali, melestarikan dan mengembangkan warisan budaya bangsa, meningkatkan kualitas produk kerjainan dan perajin dalam rangka memperkokoh jati diri bangsa. Selain itu juga memperhatikan dan memperjuangkan kepentingan perajin dengan mendorong semangat kewirausahaan, serta mempromosikan produk hasil kerajinan, dalam rangka perluasan pangsa pasar di dalam dan di luar negeri,” terang Romaini.
Seiring perkembangan teknologi kata Romaini, batok kelapa telah banyak dimanfaatkan oleh manusia. Diantaranya sebagai arang dari batok kelapa, bahan baku pembuatan obat nyamuk, kerajinan souvenir sampai penemuan terbaru yaitu untuk asap cair tempurung kelapa sebagai pengganti formalin.
“Produk kerjainan batok kelapa ini telah banyak diminati baik untuk pasar dalam maupun luar negeri. Produksi yang baik tentunya tidak terlepas dari manajemen mutu yang sangat memerlukan figur pemimpin yang mampu memotivasi, agar seluruh anggota dalam kelompok kerjanya dapat memberikan kontribusi semaksimal mungkin,” pungkasnya.** (eko/eko_UR.C)
“Kita di Dekranasda Bengkalis, berupaya untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian para pelaku usaha industri kecil dan menengah. Baik bagi para pengrajin souvenir, juga para pelaku IKM yang memiliki usaha,” ujar Ketua Biro Usaha dan Pengembangan Dekranasda Bengkalis Ardiansyah, Rabu (25/01/12).
Menurut Ardiansyah, selain tujuannya untuk meningkatkan SDM dan SDA agar dapat berhasil guna untuk menambah penghasilan bagi para pelaku IKM, Diklat batok kelapa yang dilaksanakan Biro Diklat Dekranasda, dan pelatihan manajemen mutu yang dilaksankan Biro Usaha dan Pengembangan Dekranasda yang sudah dilaksanakan tersebut, juga sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan pelaku usaha dalam mencapai prestasi pengembangan usahanya kearah yang lebih maju.
“Khusus untuk pengelolaan souvenir dan kerajinan batok kelapa yang berciri khas Kabupaten Bengkalis, dilaksanakan sebagai pembinaan bagi para pengrajin untuk menyiapkan berbagai produk-produk souvenir dan kerajinan tangan untuk persiapan PON XVIII tahun 2012,” kata Ardiansyah.
Terpisah, Ketua Dekranasda Kabupaten Bengkalis Hj Romaini Herliyan menyebutkan, keberadaan Deksranasda saat ini masih sangat penting dalam pengembangan ekonomi kreatif yang menjadi perhatian pemerintah, mengingat Kabupaten Bengkalis yang kaya akan budaya dan sumber daya alamnya.
“Sesuai dengan tujuannya, bahwa Dekranas adalah menggali, melestarikan dan mengembangkan warisan budaya bangsa, meningkatkan kualitas produk kerjainan dan perajin dalam rangka memperkokoh jati diri bangsa. Selain itu juga memperhatikan dan memperjuangkan kepentingan perajin dengan mendorong semangat kewirausahaan, serta mempromosikan produk hasil kerajinan, dalam rangka perluasan pangsa pasar di dalam dan di luar negeri,” terang Romaini.
Seiring perkembangan teknologi kata Romaini, batok kelapa telah banyak dimanfaatkan oleh manusia. Diantaranya sebagai arang dari batok kelapa, bahan baku pembuatan obat nyamuk, kerajinan souvenir sampai penemuan terbaru yaitu untuk asap cair tempurung kelapa sebagai pengganti formalin.
“Produk kerjainan batok kelapa ini telah banyak diminati baik untuk pasar dalam maupun luar negeri. Produksi yang baik tentunya tidak terlepas dari manajemen mutu yang sangat memerlukan figur pemimpin yang mampu memotivasi, agar seluruh anggota dalam kelompok kerjanya dapat memberikan kontribusi semaksimal mungkin,” pungkasnya.** (eko/eko_UR.C)