BENGKALIS - Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh menghimbau bagi petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) dituntut untuk lebih gencar melakukan penyuluhan kepada para petani.
"PPL harus bisa menularkan ilmu pertanian yang mereka miliki sebagai langkah strategis dalam pendampingan dan penyebarluasan informasi teknologi, sehingga para petani bisa menguasai teknik bercocok tanam untuk menghasilkan produksi yang maksimal," kata Herliyan Saleh beberapa waktu lalu.
Disamping itu, petani juga diminta untuk rajin bertanya dengan pihak pertanian (PP) yang ada, sehingga dapat mengetahui bagaimana teknik-teknik pengolahan lahan yang baik guna meningkatkan hasil panen.
"Kita harapkan petani menerapkan pola tanam yang baik agar struktur tanah terjaga. misalnya, pada musim kemarau, lahan tanami palawija yang tidak terlalu banyak menggunakan air, sebab pertanian tidak saja hanya mengandalkan padi. Harus juga merubah pola tanam serta cara pengolahan lahan bukan hanya tepat akan tetapi harus dapat mengembalikan unsur hara atau kesuburan tanah," Harap Herliyan.
Selain itu, orang nomor satu Bengkalis ini juga menyampaikan beberapa hal yang harus menjadi perhatian kita bersama, jangan alihfungsikan lahan sawah produktif ke komoditi lain atau kegunaan lainnya. Mengingat beras merupakan kebutuhan pokok kita yang sulit tergantikan oleh komoditi lain.
"Diharapkan, seluruh petani agar dapat menjaga dan melakukan olah tanam secara serentak, hal ini penting, guna mengurangi serangan hama sehingga nantinya hasil penen dapat memuaskan, dan kepada dinas pertanian agar senantiasa melakukan sosialisasi ahli teknoligi pada petani-petani," harapnya lagi
Sementara itu di ungkapkan Herliyan Saleh juga, pemerintah tetap membantu, mulai sarana pertanian seperti benih dan pupuk. Kepada dinas pertanian dan peternakan Kabupaten Bengkalis, harus mengatur peruntukan lahan sesuai dengan potensi dan kegunaannya, untuk itu perlu diatur dengan peraturan daerah.
"Saya berharap, kepada petani untuk tetap setia untuk mengolah lahan pertaniannya. Saat ini, kita tengah menghadapi musim kemarau, untuk saya menghimbau para petani untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Karena pembakaran lahan maupun hutan akan menimbulkan kabut asap yang dapat mencemari udara, lingkungan, serta mengganggu jalur penerbangan maupun lalu lintas laut," tutupnya. (asr)/RiauGreen
"PPL harus bisa menularkan ilmu pertanian yang mereka miliki sebagai langkah strategis dalam pendampingan dan penyebarluasan informasi teknologi, sehingga para petani bisa menguasai teknik bercocok tanam untuk menghasilkan produksi yang maksimal," kata Herliyan Saleh beberapa waktu lalu.
Disamping itu, petani juga diminta untuk rajin bertanya dengan pihak pertanian (PP) yang ada, sehingga dapat mengetahui bagaimana teknik-teknik pengolahan lahan yang baik guna meningkatkan hasil panen.
"Kita harapkan petani menerapkan pola tanam yang baik agar struktur tanah terjaga. misalnya, pada musim kemarau, lahan tanami palawija yang tidak terlalu banyak menggunakan air, sebab pertanian tidak saja hanya mengandalkan padi. Harus juga merubah pola tanam serta cara pengolahan lahan bukan hanya tepat akan tetapi harus dapat mengembalikan unsur hara atau kesuburan tanah," Harap Herliyan.
Selain itu, orang nomor satu Bengkalis ini juga menyampaikan beberapa hal yang harus menjadi perhatian kita bersama, jangan alihfungsikan lahan sawah produktif ke komoditi lain atau kegunaan lainnya. Mengingat beras merupakan kebutuhan pokok kita yang sulit tergantikan oleh komoditi lain.
"Diharapkan, seluruh petani agar dapat menjaga dan melakukan olah tanam secara serentak, hal ini penting, guna mengurangi serangan hama sehingga nantinya hasil penen dapat memuaskan, dan kepada dinas pertanian agar senantiasa melakukan sosialisasi ahli teknoligi pada petani-petani," harapnya lagi
Sementara itu di ungkapkan Herliyan Saleh juga, pemerintah tetap membantu, mulai sarana pertanian seperti benih dan pupuk. Kepada dinas pertanian dan peternakan Kabupaten Bengkalis, harus mengatur peruntukan lahan sesuai dengan potensi dan kegunaannya, untuk itu perlu diatur dengan peraturan daerah.
"Saya berharap, kepada petani untuk tetap setia untuk mengolah lahan pertaniannya. Saat ini, kita tengah menghadapi musim kemarau, untuk saya menghimbau para petani untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Karena pembakaran lahan maupun hutan akan menimbulkan kabut asap yang dapat mencemari udara, lingkungan, serta mengganggu jalur penerbangan maupun lalu lintas laut," tutupnya. (asr)/RiauGreen