28-March-2011
BENGKALIS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkalis menganggarkan pengadaan 6 unit ambulans untuk desa di 6 kecamatan. Pengadaan ambulans ini merupakan bagian dari program Pemkab Bengkalis mengalokasikan satu ambulan untuk setiap desa.
“Program jangka panjangnya seperti itu, tiap desa memiliki satu ambulan. Untuk tahap awal kita anggarkan 6 ambulans dulu untuk 6 kecamatan,” ujar Kadis Kesehatan Kabupaten Bengkalis H Zulfan Herri, baru-baru ini. Program ini dilatarbelakangi minimnya jumlah ambulans, tidak sebanding dengan jumlah desa yang harus dilayani. Di sisi lain, sebagian besar desa-desa masih jauh dari RSUD atau Puskesmas, sehingga penanganan kesehatan terhadap pasien terkadang tidak bisa dilakukan secara secepat.
“Ibaratnya, kalau ada yang mau melahirkan belum sampai ke Puskesmas sudah melahirkan dulu,” ujarnya. Sebelum program satu ambulan per desa ini benar-benar terealisasi, banyak hal yang harus dibenahi. Di samping kesiapan setiap desa dalam pengelolaannya, juga harus didukung oleh infrastruktur jalan yang memadai.
“Ambulans tersebut nantinya benar-benar akan diserahkan ke desa, sehingga desa harus mampu mengelola dengan baik. Kemudian infrastruktur jalan juga harus mendukung, agar mobil ambulans bisa keluar masuk dengan mudah. Itu sebabnya, program ini kita lakukan secara bertahap, karena tidak bisa berdiri sendiri melainkan saling terkait dengan program dari instansi lain,” imbuhnya.n man
BENGKALIS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkalis menganggarkan pengadaan 6 unit ambulans untuk desa di 6 kecamatan. Pengadaan ambulans ini merupakan bagian dari program Pemkab Bengkalis mengalokasikan satu ambulan untuk setiap desa.
“Program jangka panjangnya seperti itu, tiap desa memiliki satu ambulan. Untuk tahap awal kita anggarkan 6 ambulans dulu untuk 6 kecamatan,” ujar Kadis Kesehatan Kabupaten Bengkalis H Zulfan Herri, baru-baru ini. Program ini dilatarbelakangi minimnya jumlah ambulans, tidak sebanding dengan jumlah desa yang harus dilayani. Di sisi lain, sebagian besar desa-desa masih jauh dari RSUD atau Puskesmas, sehingga penanganan kesehatan terhadap pasien terkadang tidak bisa dilakukan secara secepat.
“Ibaratnya, kalau ada yang mau melahirkan belum sampai ke Puskesmas sudah melahirkan dulu,” ujarnya. Sebelum program satu ambulan per desa ini benar-benar terealisasi, banyak hal yang harus dibenahi. Di samping kesiapan setiap desa dalam pengelolaannya, juga harus didukung oleh infrastruktur jalan yang memadai.
“Ambulans tersebut nantinya benar-benar akan diserahkan ke desa, sehingga desa harus mampu mengelola dengan baik. Kemudian infrastruktur jalan juga harus mendukung, agar mobil ambulans bisa keluar masuk dengan mudah. Itu sebabnya, program ini kita lakukan secara bertahap, karena tidak bisa berdiri sendiri melainkan saling terkait dengan program dari instansi lain,” imbuhnya.n man