Masuk Musim Penghujan, Dinkes Bengkalis Ingatkan Masyarakat Lakukan 3M Plus

icon   Pada 17 Desember 2019 Bagikan ke :

BENGKALIS – Memasuki musim penghujan, Dinas Kesehatan (Dinskes) Kabupaten Bengkalis mengingatkan masyarakat Kabupaten Bengkalis untuk waspada terhadap penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD) dengan menjalankan program 3M Plus yakni Menguras, Menutup, Menyingkirkan atau mendaur ulang Plus hindari gigitan nyamuk dengan tidup pakai kelambu dan memakai obat nyamyuk.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis Ersan Saputra melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Alwizar dalam rilis yang disampaikan kepada Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Diskominfotik), Selasa, 17 Desember 2019.

Alwizar mengungkapkan beberapa waktu yang lalu di Desa Bukit Kerikil Kecamatan Bandar Laksamana sempat dihebohkan dengan kasus penyakit DBD yang sampai membuat seorang anak berusia 14 tahun meninggal dunia.

Hal tersebut membuat pihak Dinkes melakukan pengecekan langsung ke UPT.Puskesmas Tenggayun. Sehingga ditemukan sampai dengan hari ini jumlah penderita DBD Desa Bukit Kerikil sebanyak 2 orang.

Alwizar menyebut masyarakat Kecamatan Rupat, Rupat Utara, Bandar Laksamana dan Bukit Batu dapat memerlukan pelayanan kesehatan lanjutan (rujukan) ke RSUD Dumai.

“Kita memang ada Perjanjian Kerjasama dengan RSUD Dumai untuk melayani pelayanan rujukan bagi masyarakat di Rupat Utara, Rupat, Bandar Laksamana dan sebagian yang di Kecamatan Bukit Batu di RSUD tersebut, dan untuk penyakit tertentu yang potensial KLB, maka kita telah sepakat untuk melaksanakan Sistem Pelaporan Medical Record yang On Line, sehingga jika ada pasien positif DBD misalnya, itu dalam hitungan menit Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis dan UPT Puskesmas tempat masalah pasien sudah langsung mengetahuinya,” jelasnya.

Dari hasil Penyelididkan Epidemiologi oleh UPT.Puskesmas Tenggayun, diketahui bahwa di pemukiman warga banyak ban-ban motor bekas yang tersusun sampai 15 lapis sehingga mengundang nyamuk untuk bersarang.

“Di ban-ban tersebut ada air yang tertampung dan ada jentik nyamuk aedes aegyptinya, begitu juga dengan drum-drum palstik penampung air, semuanya terbuka dan banyak sekali jentik-jentik dan terdapat juga jentik nyamuk aedes aegypti. Juga drum lama yang tidak terpakai, tetapi ada air, di kandang ayam nya juga, tempat minum ayamnya ada jentik, ember dan kaleng cat yang terbiarkan di halam rumah, semuanya tedapat jentik dalam jumlah yang banyak,”lanjutnya.

Alwizar mengharapkan agar semua pihak dapat membantu untuk menyadarkan masyarakat dalam melakukan 3M Plus untuk mencegah Penyakit DBD, yaitu dengan Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, Menguras bak mandi/WC, vas bunga, tempat minum ternak, Menguburkan atau mendaur ulang drum bekas/kaleng bekas/gelas-gelas plastik air mineral, dan Memakai bahan penolak nyamuk atau repleant lainnya pada pagi dan sore hari.

“Karena prinsip dasar dalam mencegah DBD ini adalah meniadakan Jentik Nyamuk Aedes aegyptinya, jika jentik tidak ada maka nyamuk dewasa tidak akan ada. Tetapi jika kita meniadakan nyamuk dewasa saja, maka dalam waktu 7 hari ke depan jentik sudah berubah menjadi nyamuk dewasa dan siap untuk menggigit manusia.” tutup Alwizar. #DISKOMINFOTIK