01-July-2010
Bengkalis - Besarnya perhatian Pemerintah Jakarta kepada wilayah perbatasan, khususnya kepada Pulau Rupat Utara yang berada di perairan Selat Melaka, diwujudkan dengan melaksanakan berbagai kegiatan. Hari ini, Rabu (30/6) bertempat di Gedung Medang Perkasa Tanjung Medang Kec Rupat Utara, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, dan pelajar berinteraksi langsung dengan Menteri Pertahanan dan Dirjen serta beberapa kementerian langsung dari Gedung Kementerian Pertahanan Jakarta.
Menteri Pertahanan yang memberikan pengarahan dari Jakarta mengajak masyarakat untuk memanfaatkan moment ini dengan sebaiknya dan bukan hanya formalitas saja.
“manfaatkan kesempatan ini sebagai upaya kesadaran bela Negara yang dikongkritkan dengan sebuah komitmen kenegaraan dalam jati diri, bagaimana Bangsa Indonesia menghadapi tantangan sekarang dan kedepan. Kemudian mengkongkritkan dalam bentuk perwujudan kompetensi intelektual”, jelas Menteri Pertahanan, yang dalam telekonfrens ini diwakili wakil menhan, Letjen TNI Syafri Syamsudin.
Menhan mengatakan, pulau Rupat adalah sebagai pulau yang terletak di wilayah terdepan dengan Negara tetangga memiliki peran strategis.
“Kita harus bangga menjadi warga pulau Rupat karena dapat berbagasan langsung dengan Negara tetangga. Apalagi Pulau Rupat adalah sebagai pulau terdepan untuk penyangga Negara kesatuan Republik Indonesia ”, jelasnya.
Bupati Bengkalis yang diwakili Asisten tata Praja, Drs H Burhanuddin, MH yang memperoleh kesempatan menjelaskan potensi Pulau Rupat mengatakan, Pulau Rupat terdiri dari dua kecamatan, yaitu kecamatan Rupat dan Rupat Utara, memiliki potensi dan kekayaan alam yang luar biasa.
“Potensi alam dalam bentuk pasir putih disepanjang 12 km pantai, pasti akan menjadi primadona wisata. Apalagi wilayah ini dapat dilihat langsung dari pantai Malaka, tentu merupakan sebuah kekayaan luar biasa yang mesti dikembangkan. Untuk itu, Pemkab Bengkalis sedaya upaya telah mengembangkannya dengan segala keterbatasan. Tentu ini membutuhkan perhatian khusus Pemerintah Pusat”, harapnya.
Dalam sesi Tanya jawab yang dipandu ketua harian Badan Narkotika Propinsi, yang juga tokoh masyarakat Rupat, Letkol. H dr. Said Amir, ada beberapa pertanyaan menarik yang disampaikan masyarakat. Seperti disampaikan seorang warga suku akit, Anyang , agar keberadaan suku terbelakang yang berjumlah sekitar 10 ribu jiwa ini diperhatikan. Kemudian penanya kedua, H Abdullah yang meminta di pulau Rupat didirikan stasiun relai TV, karena siaran TV nasional tidak bias diakses. Akibatnya anak sekolah sering salah menyebut presiden RI, yaitu Abdullah Ahmad Badawi.
Menanggapi pertanyaan ini, Menteri Dalam Negeri yang diwakili oleh salah satu Dirjen mengatakan, untuk tahun 2010 ini segera dibangun dan difungsikan pos lintas batas untuk menjaga wilayah dan legalitas perekonomian.
“Kita akan menyampaikan secara langsung pesan ini kepada Kemenkominfo. Tetapi yang jelas, Kementerian kami akan membantu perekonomian masyarakat dengan usaha perbengkelan untuk anak muda dan industri perkapalan”, jelas dirjen di Kementerian Perindustrian.
Yang menarik adalah pertanyaan dari Anggi dari Desa Titi akar, yang meminta perhatian pemerintah tentang berkembangnya praktik trafficking. “Kita akan segera melakukan sosialisasi di Pulau Rupat dengan bekerja sama dengan gugus tugas yang ada di Propinsi Riau secepatnya, agar hal ini tidak berkembang terus”, jelas Dirjen dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Sementara itu, Dirjen di Kementerian Pengembangan daerah Tertinggal mengatakan akan segera merencanakan program kegiatan untuk Pulau Rupat. “Sejak tahun 2000-2003 kita focus ke Indonesia timur. Untuk ke depan kita akan masuk ke Rupat untuk tahun 2011 dengan program tertentu”, jelasnya.
Telekonfren antara masyarakat Pulau Rupat dengan Menteri Pertahanan dan 12 Kementerian di Jakarta ini dilaksanakan bersempena kegiatan Sosialisasi bela Negara yang merupakan kegiatan Kementerian Pertahanan di Pulau Rupat. Seperti diketahui, kegiatan ini telah dibuka secara resmi oleh Bupati Bengkalis DR. Syamsurizal pada hari Selasa 29 Juni 2010.
Hadir dalam kegiatan telekonfren ini di Pulau Rupat diantaranya, Direktur PKBN Dirjen Potensi Pertahanan Kemenhan, Laksamana Pertama TNI Setyo Hanowo, Gubernur Riau, yang diwakili Kabadan Kesbang, Zulkarnaen, Danrem, Kol. Inf Zaedun, Dan Lanal, Kol. Siparuta, Dan Lanud. Kol Nanang, Kapolres, Manulang, dan guru besar UNRI, Prof. DR. Firdaus.
Sementara di Jakarta, selain Wakil Menteri Pertahanan, Letjen TNI Syafri Syamsudin, Wamendiknas, Dirjen Pothan, Dirjen PUM Kemendagri, Dirjen Kesbangpol Kemendagri, Dirjen transportasi dan telematika Kemenperindustrian, dan Dirjen P2MKT Kemnakertrans. Kemudian Dirjen Pesisir dan Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dirjen PLS Kemendiknas, Kabadan Informasi Publik Kominfo, Semeneg Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, Deputi bidang pengembangan daerah khusus Kemen PDT, dan Deputi Polhuhankam Bappenas.
sumber bagian humas
Bengkalis - Besarnya perhatian Pemerintah Jakarta kepada wilayah perbatasan, khususnya kepada Pulau Rupat Utara yang berada di perairan Selat Melaka, diwujudkan dengan melaksanakan berbagai kegiatan. Hari ini, Rabu (30/6) bertempat di Gedung Medang Perkasa Tanjung Medang Kec Rupat Utara, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, dan pelajar berinteraksi langsung dengan Menteri Pertahanan dan Dirjen serta beberapa kementerian langsung dari Gedung Kementerian Pertahanan Jakarta.
Menteri Pertahanan yang memberikan pengarahan dari Jakarta mengajak masyarakat untuk memanfaatkan moment ini dengan sebaiknya dan bukan hanya formalitas saja.
“manfaatkan kesempatan ini sebagai upaya kesadaran bela Negara yang dikongkritkan dengan sebuah komitmen kenegaraan dalam jati diri, bagaimana Bangsa Indonesia menghadapi tantangan sekarang dan kedepan. Kemudian mengkongkritkan dalam bentuk perwujudan kompetensi intelektual”, jelas Menteri Pertahanan, yang dalam telekonfrens ini diwakili wakil menhan, Letjen TNI Syafri Syamsudin.
Menhan mengatakan, pulau Rupat adalah sebagai pulau yang terletak di wilayah terdepan dengan Negara tetangga memiliki peran strategis.
“Kita harus bangga menjadi warga pulau Rupat karena dapat berbagasan langsung dengan Negara tetangga. Apalagi Pulau Rupat adalah sebagai pulau terdepan untuk penyangga Negara kesatuan Republik Indonesia ”, jelasnya.
Bupati Bengkalis yang diwakili Asisten tata Praja, Drs H Burhanuddin, MH yang memperoleh kesempatan menjelaskan potensi Pulau Rupat mengatakan, Pulau Rupat terdiri dari dua kecamatan, yaitu kecamatan Rupat dan Rupat Utara, memiliki potensi dan kekayaan alam yang luar biasa.
“Potensi alam dalam bentuk pasir putih disepanjang 12 km pantai, pasti akan menjadi primadona wisata. Apalagi wilayah ini dapat dilihat langsung dari pantai Malaka, tentu merupakan sebuah kekayaan luar biasa yang mesti dikembangkan. Untuk itu, Pemkab Bengkalis sedaya upaya telah mengembangkannya dengan segala keterbatasan. Tentu ini membutuhkan perhatian khusus Pemerintah Pusat”, harapnya.
Dalam sesi Tanya jawab yang dipandu ketua harian Badan Narkotika Propinsi, yang juga tokoh masyarakat Rupat, Letkol. H dr. Said Amir, ada beberapa pertanyaan menarik yang disampaikan masyarakat. Seperti disampaikan seorang warga suku akit, Anyang , agar keberadaan suku terbelakang yang berjumlah sekitar 10 ribu jiwa ini diperhatikan. Kemudian penanya kedua, H Abdullah yang meminta di pulau Rupat didirikan stasiun relai TV, karena siaran TV nasional tidak bias diakses. Akibatnya anak sekolah sering salah menyebut presiden RI, yaitu Abdullah Ahmad Badawi.
Menanggapi pertanyaan ini, Menteri Dalam Negeri yang diwakili oleh salah satu Dirjen mengatakan, untuk tahun 2010 ini segera dibangun dan difungsikan pos lintas batas untuk menjaga wilayah dan legalitas perekonomian.
“Kita akan menyampaikan secara langsung pesan ini kepada Kemenkominfo. Tetapi yang jelas, Kementerian kami akan membantu perekonomian masyarakat dengan usaha perbengkelan untuk anak muda dan industri perkapalan”, jelas dirjen di Kementerian Perindustrian.
Yang menarik adalah pertanyaan dari Anggi dari Desa Titi akar, yang meminta perhatian pemerintah tentang berkembangnya praktik trafficking. “Kita akan segera melakukan sosialisasi di Pulau Rupat dengan bekerja sama dengan gugus tugas yang ada di Propinsi Riau secepatnya, agar hal ini tidak berkembang terus”, jelas Dirjen dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Sementara itu, Dirjen di Kementerian Pengembangan daerah Tertinggal mengatakan akan segera merencanakan program kegiatan untuk Pulau Rupat. “Sejak tahun 2000-2003 kita focus ke Indonesia timur. Untuk ke depan kita akan masuk ke Rupat untuk tahun 2011 dengan program tertentu”, jelasnya.
Telekonfren antara masyarakat Pulau Rupat dengan Menteri Pertahanan dan 12 Kementerian di Jakarta ini dilaksanakan bersempena kegiatan Sosialisasi bela Negara yang merupakan kegiatan Kementerian Pertahanan di Pulau Rupat. Seperti diketahui, kegiatan ini telah dibuka secara resmi oleh Bupati Bengkalis DR. Syamsurizal pada hari Selasa 29 Juni 2010.
Hadir dalam kegiatan telekonfren ini di Pulau Rupat diantaranya, Direktur PKBN Dirjen Potensi Pertahanan Kemenhan, Laksamana Pertama TNI Setyo Hanowo, Gubernur Riau, yang diwakili Kabadan Kesbang, Zulkarnaen, Danrem, Kol. Inf Zaedun, Dan Lanal, Kol. Siparuta, Dan Lanud. Kol Nanang, Kapolres, Manulang, dan guru besar UNRI, Prof. DR. Firdaus.
Sementara di Jakarta, selain Wakil Menteri Pertahanan, Letjen TNI Syafri Syamsudin, Wamendiknas, Dirjen Pothan, Dirjen PUM Kemendagri, Dirjen Kesbangpol Kemendagri, Dirjen transportasi dan telematika Kemenperindustrian, dan Dirjen P2MKT Kemnakertrans. Kemudian Dirjen Pesisir dan Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dirjen PLS Kemendiknas, Kabadan Informasi Publik Kominfo, Semeneg Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, Deputi bidang pengembangan daerah khusus Kemen PDT, dan Deputi Polhuhankam Bappenas.
sumber bagian humas