BENGKALIS – Salah satu daerah penghasil minyak dan gas (migas), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong, Provinsi Papua Barat, studi banding ke Kabupaten Bengkalis, sejak 20-21 Oktober 2014.
Pemkab Sorong mengaku terkesan dengan besarnya penerimaan Dana Bagi Hasil (DBH) yang diterima Kabupaten Bengkalis dalam jumlah cukup besar, dan berbeda atau sedikit yang diterima Kabupaten Sorong.
Melalui Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Sorong melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bengkalis, untuk belajar seperti pengelolaan pendapatan asli daerah (PAD) dan Dana Bagi Hasil (DBH) sektor Migas.
Tim dari Kabupaten Sorong ini langsung dipimpin Asisten II Setdakab Sorong Gani Malagapi, didampingi Anggota DPRD Sorong, Yusup Marak, Yakonias Kadakolo, Kepala Dispenda Sorong dan sejumlah pejabat dan staf Dispenda Sorong.
Di Bengkalis, Senin (20/10/14) kemarin malam, tamu dari Pemkab Sorong ini disambut di Wisma Daerah Sri Mahkota bersama Bupati Bengkalis Herliyan Saleh, Wakil Bupati Suayatno, Sekda Bengkalis Burhanudin dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Bengkalis. Kemudian, pada Selasa (21/10/14) dilakukan dialog di lantai II kantor Bupati Bengkalis dipimpin langsung Sekda Bengkalis Burhanudin didampingi Asisten I Setdakab Bengkalis Amir Faisal, Asisten III Setda Bengkalis Herdi Salioso, Kepala Dinas Pendapatan Daerah Umran, Kadis Kehutanan dan Perkebunan Herman Mahmud, Kepala BPMP2T Hermizon.
Dikutip dari release Humas Setdakab Bengkalis, Asisten II Setdakab Sorong Gani Malagapi menyatakan ingin belajar dari Pemkab Bengkalis sebagai daerah penghasil migas terbesar setelah Kutai Kartanegara. Terutama dalam hal penerimaan DBH Migas yang diterima Kabupaten Bengkalis sangat besar. Sementara penerimaan Sorong dari penghasil migas dan pertambangan lainnya, hanya sedikit.
“Kondisi di Sorong tidak jauh berbeda dengan Bengkalis, sebagai penghasil migas. Tetapi penerimaan Kami dari Migas tergolong sedikit. Untuk itu Saya ingin belajar dengan Bengkalis, terutama tentang Peraturan Daerah yang bisa meningkatkan PAD maupun DBH,” ungkapnya.
Selain itu, tamu dari Sorong ini juga menanyakan tentang pengelolaan asset, bagaimana pelayanan satu atap yang dilakukan oleh BPMP2T Kabupaten Bengkalis. Kemudian mereka juga menanyakan tentang pengelolaan dan penanganan masalah kehutanan dan perkebunan di Kabupaten Bengkalis.
Menanggapi seluruh pertanyaan dari Pemkab Sorong, Burhanudin menjelaskan secara garis besar, selanjutnya secara rinci dijelaskan oleh para pimpinan SKPD yang bersangkutan.***(dik)/RiauTerkin
i
Teks Foto : Sekda Bengkalis Burhanuddin (kanan) menerima cenderamata dari Assisten II Setdakab Sorong, Papua Barat Gani Malagapi disela-sela pertemuan, Selasa (21/10/14).
Pemkab Sorong mengaku terkesan dengan besarnya penerimaan Dana Bagi Hasil (DBH) yang diterima Kabupaten Bengkalis dalam jumlah cukup besar, dan berbeda atau sedikit yang diterima Kabupaten Sorong.
Melalui Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Sorong melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bengkalis, untuk belajar seperti pengelolaan pendapatan asli daerah (PAD) dan Dana Bagi Hasil (DBH) sektor Migas.
Tim dari Kabupaten Sorong ini langsung dipimpin Asisten II Setdakab Sorong Gani Malagapi, didampingi Anggota DPRD Sorong, Yusup Marak, Yakonias Kadakolo, Kepala Dispenda Sorong dan sejumlah pejabat dan staf Dispenda Sorong.
Di Bengkalis, Senin (20/10/14) kemarin malam, tamu dari Pemkab Sorong ini disambut di Wisma Daerah Sri Mahkota bersama Bupati Bengkalis Herliyan Saleh, Wakil Bupati Suayatno, Sekda Bengkalis Burhanudin dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Bengkalis. Kemudian, pada Selasa (21/10/14) dilakukan dialog di lantai II kantor Bupati Bengkalis dipimpin langsung Sekda Bengkalis Burhanudin didampingi Asisten I Setdakab Bengkalis Amir Faisal, Asisten III Setda Bengkalis Herdi Salioso, Kepala Dinas Pendapatan Daerah Umran, Kadis Kehutanan dan Perkebunan Herman Mahmud, Kepala BPMP2T Hermizon.
Dikutip dari release Humas Setdakab Bengkalis, Asisten II Setdakab Sorong Gani Malagapi menyatakan ingin belajar dari Pemkab Bengkalis sebagai daerah penghasil migas terbesar setelah Kutai Kartanegara. Terutama dalam hal penerimaan DBH Migas yang diterima Kabupaten Bengkalis sangat besar. Sementara penerimaan Sorong dari penghasil migas dan pertambangan lainnya, hanya sedikit.
“Kondisi di Sorong tidak jauh berbeda dengan Bengkalis, sebagai penghasil migas. Tetapi penerimaan Kami dari Migas tergolong sedikit. Untuk itu Saya ingin belajar dengan Bengkalis, terutama tentang Peraturan Daerah yang bisa meningkatkan PAD maupun DBH,” ungkapnya.
Selain itu, tamu dari Sorong ini juga menanyakan tentang pengelolaan asset, bagaimana pelayanan satu atap yang dilakukan oleh BPMP2T Kabupaten Bengkalis. Kemudian mereka juga menanyakan tentang pengelolaan dan penanganan masalah kehutanan dan perkebunan di Kabupaten Bengkalis.
Menanggapi seluruh pertanyaan dari Pemkab Sorong, Burhanudin menjelaskan secara garis besar, selanjutnya secara rinci dijelaskan oleh para pimpinan SKPD yang bersangkutan.***(dik)/RiauTerkin
i
Teks Foto : Sekda Bengkalis Burhanuddin (kanan) menerima cenderamata dari Assisten II Setdakab Sorong, Papua Barat Gani Malagapi disela-sela pertemuan, Selasa (21/10/14).