Ditempatkan 19 Bidan Desa PTT

icon   Pada 25 September 2011 Bagikan ke :

19-June-2009

BENGKALIS -- Pemerintah Pusat melalui Departemen Kesehatan RI menempatkan sebanyak 19 bidan desa Pegawai Tak Tetap (PTT) ditugaskan ke Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Kepulauan Meranti. Penempatan dilakukan di pelosok desa di kedua daerah tersebut.

Para bidan desa PTT ini sebagian berasal dari Kabupaten Bengkalis, selebihnya merupakan dari luar daerah. Makanya, sebelum ditempatkan di pelosok desa, terlebih dahulu diberi pengarahan agar mengenal tempat tugas dan karakter masyarakat di lokasi tempat tugasnya," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis, dr Edi Setiawan Ramli, kemarin.

Diungkapkan Edi Setiawan Ramli, penempatan para bidan desa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing desa, meliputi 13 kecamatan yang ada (termasuk Meranti). Presentase jumlah bidan ini akan disebarkan untuk Kabupaten Meranti sekitar 35 persen hingga 40 persen.

Sedangkan sisanya akan dibagi merata di sejumlah kecamatan yang ada di kabupaten Bengkalis, seperti Siak Kecil, Bukit Batu, Bantan, Mandau, Pinggir dan Rupat. "Tentunya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing desa," ungkapnya.

Selama bertugas di pelosok desa, para bidan desa PTT ini, selain menerima gaji dari pemerintah pusat, juga akan diberi tunjangan insentif dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis sebesar Rp1 juta perbulan. Selain itu, bagi desa yang sudah memiliki Polindes, maka para bidan desa PTT ini akan menempati fasilitas tersebut.

Edi mengharapkan, keberadaan para bidan desa PTT ini bisa membantu para ibu-ibu yang hendak melahirkan. Apalagi, mereka sudah berada langsung di lingkungan masyarakat, sehingga bisa memudahkan warga yang hendak membutuhkan. Tidak hanya itu, keberadaan bidan desa ini juga menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Jadi keberadan bidan ini tidak hanya menangani masalah ibu melahirkan, tapi juga membantu yang membutuhkan pelayanan, perawatan dan pengobatan.

Edi Setiawan Ramli meminta kepada para bidan desa PTT yang bakal ditempatkan di pelosok desa ini untuk menjaga etika dan estitika sebagai pelayan masyarakat. Karena sebagai seorang profesional, bidan desa PTT ini akan tetap mengedepankan kualitas kerja. (auf)

Dikutip dari Dumaipos