Karena Terbentuknya Kabupaten Kepulauan Meranti Bengkalis – Sedianya dua cabang olahraga (Cabor) yang dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Daerah (Porda) VI Provinsi Riau yang diselenggarakan di Kabupaten Bengkalis selaku tuan rumah pada Juli mendatang, pertandingannya dilaksanakan di Kota Selatpanjang, Kecamatan Tebing Tinggi. Kedua Cabor itu, bola basket dan karate.
Namun, seiring terbentuknya Kabupaten Kepulauan Meranti, rencana ini dibatalkan. Jika bola basket dan dipindahkan ke kota Bengkalis (Kecamatan Bengkalis), karate ke kota Duri (Kecamatan Mandau).
Pembatalan dan pemindahan tempat pertandingan tersebut diputuskan dalam rapat dan menjadi kesepakatan bersama antara pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Pengurus Kabupaten Cabor dan panitia pelaksana Porda VI Riau. Rapat yang menghasilkan kesepakatan tersebut dilaksanakan di ruang rapat Lantai II Kantor Bupati Bengkalis, Jum'at (16/1).
Rapat yang juga dihadiri Wakapolres Bengkalis Kompol Trunoyudo dan Ketua Harian KONI Bengkalis H Tuah Hasrun Saily dan membahas berbagai persiapan Porda VI Riau itu, langsung dipimpin Ketua Umum KONI Bengkalis, H Syamsurizal.
Selain tempat penyelenggaraan, para atlit yang dipersiapkan Kabupaten Bengkalis sebagai kontingen yang berasal dari kecamatan-kecamatan yang kini masuk wilayah Kepulauan Meranti, juga batal diikutsertakan.
"Mengenai tempat pertandingan bola basket dan karate sudah diputuskan dipindahkan ke Bengkalis dan Duri. Namun soal boleh tidaknya atlit-atlit yang saat ini berasal dari Kepulauan Meranti membela Bengkalis, kita masih menunggu keputusan KONI Riau dan Panitia Pengarah Porda VI”, kata Syamsurizal.
Dikatakannya, sebenarnya seluruh pengurus induk cabang olahraga di daerah ini tetap berharap agar atlit-atlit asal Kepulauan Meranti itu tetap diperkenankan membela Bengkalis. Alasannya, jauh sebelum Kepulauan Meranti terbentuk, mereka sudah dibina dan dipersiapkan. Bahkan ada yang telah mengikuti pemusatan latihan.
Meskipun begitu, mereka juga khawatir. Mereka khawatir, jika para atlit tersebut tetap membela Bengkalis, akan dipersoalkan kabupaten/kota lain. Karena itulah, KONI Bengkalis akan meminta penjelasan KONI Riau.
"Boleh atau tidak, kita tunggu keputusan KONI Riau dan Panitia Pengarah. Secepatnya persoalan ini akan kita sampaikan ke KONI Riau dan panitia Pengarah Porda VI”, kata Syamsurizal.
Walaupun begitu, selaku Ketua Umum KONI, kepada masing-masing Pengurus Kabupaten Cabor yang atlitnya ada yang berasal dari Kepulauan Meranti, Syamsurizal menginstruksikan untuk segera mempersiapkan calon penggantinya.
Namun, seiring terbentuknya Kabupaten Kepulauan Meranti, rencana ini dibatalkan. Jika bola basket dan dipindahkan ke kota Bengkalis (Kecamatan Bengkalis), karate ke kota Duri (Kecamatan Mandau).
Pembatalan dan pemindahan tempat pertandingan tersebut diputuskan dalam rapat dan menjadi kesepakatan bersama antara pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Pengurus Kabupaten Cabor dan panitia pelaksana Porda VI Riau. Rapat yang menghasilkan kesepakatan tersebut dilaksanakan di ruang rapat Lantai II Kantor Bupati Bengkalis, Jum'at (16/1).
Rapat yang juga dihadiri Wakapolres Bengkalis Kompol Trunoyudo dan Ketua Harian KONI Bengkalis H Tuah Hasrun Saily dan membahas berbagai persiapan Porda VI Riau itu, langsung dipimpin Ketua Umum KONI Bengkalis, H Syamsurizal.
Selain tempat penyelenggaraan, para atlit yang dipersiapkan Kabupaten Bengkalis sebagai kontingen yang berasal dari kecamatan-kecamatan yang kini masuk wilayah Kepulauan Meranti, juga batal diikutsertakan.
"Mengenai tempat pertandingan bola basket dan karate sudah diputuskan dipindahkan ke Bengkalis dan Duri. Namun soal boleh tidaknya atlit-atlit yang saat ini berasal dari Kepulauan Meranti membela Bengkalis, kita masih menunggu keputusan KONI Riau dan Panitia Pengarah Porda VI”, kata Syamsurizal.
Dikatakannya, sebenarnya seluruh pengurus induk cabang olahraga di daerah ini tetap berharap agar atlit-atlit asal Kepulauan Meranti itu tetap diperkenankan membela Bengkalis. Alasannya, jauh sebelum Kepulauan Meranti terbentuk, mereka sudah dibina dan dipersiapkan. Bahkan ada yang telah mengikuti pemusatan latihan.
Meskipun begitu, mereka juga khawatir. Mereka khawatir, jika para atlit tersebut tetap membela Bengkalis, akan dipersoalkan kabupaten/kota lain. Karena itulah, KONI Bengkalis akan meminta penjelasan KONI Riau.
"Boleh atau tidak, kita tunggu keputusan KONI Riau dan Panitia Pengarah. Secepatnya persoalan ini akan kita sampaikan ke KONI Riau dan panitia Pengarah Porda VI”, kata Syamsurizal.
Walaupun begitu, selaku Ketua Umum KONI, kepada masing-masing Pengurus Kabupaten Cabor yang atlitnya ada yang berasal dari Kepulauan Meranti, Syamsurizal menginstruksikan untuk segera mempersiapkan calon penggantinya.