Dua Mantan Bupati Bengkalis Menghadiri Pembukaan MTQ Kabupaten

icon   Pada 1 Juni 2015 Bagikan ke :

BENGKALIS - Pembukaan MTQ ke-40 tingkat Kabupaten Bengkalis yang dipusatkan di Lapangan Tugu, Sabtu malam (30/5/2015) terasa istimewa. Pasalnya, dua mantan Bupati Bengkalis, Syamsurizal dan Fadlah Sulaiman hadir dan bersama-sama Bupati Herliyan Saleh menabuh beduk ketika membuka helat tahunan tersebut.

Selain kedua orang tersebut, Kakanwil Kemenag Riau, Tarmizi Tohor juga hadir malam itu. Kemudian Ketua DPRD Heru Wahyudi, Wakil Bupati Suayatno, Sekretaris Daerah Bengkalis Burhanudin anggota Forkopimda Bengkalis, pejabat di lingkungan Pemkab Bengkalis dan sejumlah tokoh masyarakat.

Bupati Bengkalis, Herliyan Saleh dalam pengarahannya mengajak seluruh umat Islam di Negeri Junjungan untuk selalu membaca, mempelajari dan mendalami isi kandungan Al Quran. Sejarah juga membuktikan, bahwa Al Quran yang selalu dibaca umat islam tidak pernah mengalami perubahan, tetapi sebaliknya dunia mengalami perubahan akibat Al Quran.

''Akan tetapi adalah semata-mata disebabkan bahwa umat Islam tidak mampu menerjemahkan dan atau menafsirkan Al-quran sesuai dengan perkembangan zaman modern,'' ungkap Bupati Bengkalis ketika membuka MTQ ke-40 tingkat Kabupaten Bengkalis, Sabtu malam (30/5/2015).

Sebagai umat Islam, kata Herliyan, semua juga sepakat bahwa Al Quran merupakan pedoman utama yang harus dipelajari, dihayati dan diamalkan. Selain itu, Al Quran memberikan andil yang sangat besar dalam membangun sebuah peradaban modern seperti dinikmati saat ini. Namun saat menjadi persoalan bagi umat islam, termasuk banyak yang meninggalkan atau bahkan lari dari Al Quran.

Dikatakan Datuk Setia Amanah Negeri, saat ini ini tidak sedikit umat Islam yang menjadikan Al-quran sebagai sesuatu barang antik yang harus disimpan di tempat yang aman agar tidak tersentuh dan dirusak orang lain. Sebagian yang lainnya bahkan menjadikan Al-quran sebagai azimat yang apabila ditulis di atas kertas dan ditempelkan dalam tubuh manusia, maka akan dapat melindungi orang yang bersangkutan.

''Bahkan, tidak jarang pula di antara kita yang menjadikan Al Quran sebagai barang hiasan yang dipajang di sudut-sudut rumah. dan satu hal lagi yang sangat merisaukan dan harus menjadi kerisauan kita umat Islam, adalah Al-quran hanya dibacakan kepada orang-orang yang sudah meninggal dunia,'' ungkapnya.

Bupati mengajak umat Islam untuk membuka kembali ayat-ayat Al Quran yang terbungkus sebagai azimat, menurunkan Al-quran dari hiasan-hiasan dinding untuk selanjutnya dibaca, dipelajari, dihayati dan diamalkan isi kandungannya dalam hidup dan kehidupan sehari-hari.

Hanya dengan cara demikian maka kejayaan Islam yang bersumber dari Al Quran yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, selanjutnya membentuk sebuah peradaban modern yang religius dapat diraih kembali sebagaimana telah diraih oleh para pendahulu sesuai dengan catatan sejarah yang tidak dapat dipungkiri oleh siapapun juga.

''Untuk itu, melalui pelaksanaan MTQ ke-40 tahun 2015 ini, saya kembali mengajak seluruh umat Islam di daerah ini, untuk menjadikan gemar membaca Al Quran sebagai budaya dan salah satu kebutuhan. Mari kita jadikan pelaksanaan MTQ ke-40 ini sebagai salah satu bagian dari upaya kita untuk memelihara kesucian Al Quran dan mengembangkan Syiar Islam, menjadi sarana dakwah yang memberikan manfaat bagi kemaslahatan, serta bagian penting dalam mengamalkan nilai-nilai universal Islam dengan baik dan benar di tengah-tengah seluruh lapisan masyarakat,'' tutup Herliyan.(ail)/Goriau

Teks Photo : Bupati H Herliyan Saleh (dua dari kiri) bersama mantan Bupati Bengkalis Syamsurizal dan Fadlah Sulaiman membukul beduk ketika membuka MTQ Kabupataten tadi malam.