Gedung Perpustakaan Islam di Jalan Ahmad Yani distatus Quo-kan

icon   Pada 17 Januari 2012 Bagikan ke :
Bengkalis - Sejak ditinggalkan Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) Bengkalis, salah satu gedung yang semula akan dimanfaatkan sebagai gedung Perpustakaan Islam yang terletak di Jalan Ahmad Yani, saat ini bangunan tersebut telah distatus quo-kan. Ke depan, Pemkab Bengkalis merencanakan bangunan ini digunakan untuk keperluan lain yang lebih urgen.

Status quo terhadap bangunan yang terkesan sudah lama terbiar dan bahkan ada beberapa komponennya yang sudah rusak, seperti kaca pecah akibat ulah tangan-tangan jahil, diungkapkan langsung Kepala Bagian Perlengkapan Setda Bengkalis Aulia, kemarin. "Gedung itu sudah distatus quo-kan terhitung sejak November 2011 lalu," ujar Aulia.

Aulia juga merasa perihatin dengan kondisi gedung yang sebelum ini pernah dimanfaatkan Dinas BMP bagi menunjang aktivitas pekerjaan di dinas tersebut. Karena sejak tidak lagi digunakan, gedung ini seakan tidak terawat dan terbiar. Oleh sebab itu, menunggu instruksi lebih lanjut, maka gedung ini diambil alih pihaknya dilakukan status quo dengan cara menggemboknya.

Sesuai informasi yang diperoleh, bangunan megah yang dibangun tiga lantai di masa kepemiminan mantan Bupati Syamsurizal ini, awalnya memang akan dijadikan gedung perpustakaan Islam. Namun pihak Perlengkapan Setda Bengkalis sendiri sampai hari ini mengaku belum menerima penyerahan gedung tersebut.

"Memang ada wacana jika bangunan ini nantinya akan dijadikan untuk perguruan tinggi. Cuma untuk penggunaannya sampai saat ini kita masih menunggu proses lebih lanjut," sebut Aulia.

Sementara salah seorang tokoh masyarakat Bengkalis H Suhaimi menyayangkan jika gedung yang dibangun dengan anggaran miliaran rupiah tersebut, tidak dimanfaatkan. Terlebih keberadaan gedung yang berada di tengah-tengah jantung Kota Bengkalis dan tidak jauh dari kantor Bupati Bengkalis, ternyata hanya menjadi bahan pajangan semata.

"Yang membuat hati kita miris, gedung ini ada rencana untuk dijadikan perpustakaan Islam. Tapi sampai sekarang ternyata tidak direalisasikan," tanya Suhaimi.** (eko/eko_UR.C)