Bupati Minta Nahkoda Kapal dan Nelayan Waspada
Bengkalis – Sesuai prakiraan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Pekanbaru, saat ini ketinggian gelombang laut di perairan Bengkalis bisa mencapai dua meter lebih. Karena itu, Bupati Bengkalis H Syamsurizal mengingatkan agar para nakhoda kapal yang beroperasi dan melalui jalur perairang di daerah ini, untuk benar-benar waspada.
Selain itu, kepada pihak pengelola jasa angkutan kapal antar pulau di daerah ini, untuk tidak mengambil resiko membawa penumpang melebihi kapasitas. Berbagai factor untuk keselamatan, seperti pelampung keselamatan, harus tersedia dan dengan mudah dapat digunakan penumpang bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain mengingatkan nakhoda kapal dan pengelola jasa angkutan antar pulau, Syamsurizal juga meminta agar para nelayan di wilayah Kabupaten Bengkalis, khususnya di kecamatan Bengalis, Bantan, Rupat dan Rupat Utara, untuk bertindak sama. Senantiasa waspada.
Dikatakan Syamsurizal, areal fishing ground atau kawasan tangkap mereka, umumnya di perairan Selat Melaka. Sementara perairan Selat Melaka pada saat ini juga tidak bersahabat.
“Saat ini ketinggian ombak di perairan Selat Melaka bisa mencapai lebih dari empat meter. Dengan ketinggian ombak seperti itu, sangat membahayakan. Bisa menenggelamkan kapal-kapal nelayan,’’ kata Syamsurizal, Rabu petang (14/1).
Sementara itu, Rabu pagi diperoleh informasi, kapten kapal motor cepat (fery) Dumai Express yang berlayar dari pelabuhan Dumai menuju Bengkalis, dihantam gelombang di perairan Tanjung Jati.
Demi keselamatan penumpang, kapten kapal memutuskan kembali berbalik arah ke pelabuhan Dumai. “Khabarnya dan keterangan yang kita peroleh dari agen pelayaran, saat di Tanjung Jati KM Dumai Express dihantam gelombang dan sempat oleng. Makanya, kapten kapal memutuskan kembali berbalik arah ke Pelabuhan Dumai,” kata jelas sejumlah calon penumpang tujuan Batam, saat dijumpai di Bandar Sri Laksamana Bengkalis.
Meskipun sedikit kecewa karena batal berangkat, para calon penumpang tersbut memuji keputusan yang diambil kapten kapal tersebut. “Apa yang dilakukan kapten KM Dumai Express itu sangat tepat,” puji mereka.
Tingginya gelombang di perairan Tanjung Jati ini, juga masih terjadi hingga Rabu sore. ”Masih sangat berbahaya untuk dilayari,” jelas Sutrisno, staf Bagian Humas Pemkab Bengkalis.
Pada Rabu sore, usai mengikuti kunjungan kerja Sekretaris Daerah (Setda) H Sulaiman ke Kecamatan Rupat, Sutrisno pulang ke Bengkalis menumpang speedboat Pemkab Bengkalis. Meskipun sedikit berisiko, hal ini dipilihnya karena ingin segera mengirim foto-foto kunjungan kerja Sulaiman tersebut ke sejumlah media.
Sementara Sekretaris Daerah dan sejumlah pejabat yang mengikuti kunjungan kerjanya ke Rupat, memutuskan menggunakan transportasi darat dari Dumai ke Sungaipakning. “Pak Setda dan rombongan masih dalam perjalanan,” jelas Sutrisno saat ditemui di ruang Kepala Bagian Humas, di Kantor Bupati Bengkalis.
Bengkalis – Sesuai prakiraan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Pekanbaru, saat ini ketinggian gelombang laut di perairan Bengkalis bisa mencapai dua meter lebih. Karena itu, Bupati Bengkalis H Syamsurizal mengingatkan agar para nakhoda kapal yang beroperasi dan melalui jalur perairang di daerah ini, untuk benar-benar waspada.
Selain itu, kepada pihak pengelola jasa angkutan kapal antar pulau di daerah ini, untuk tidak mengambil resiko membawa penumpang melebihi kapasitas. Berbagai factor untuk keselamatan, seperti pelampung keselamatan, harus tersedia dan dengan mudah dapat digunakan penumpang bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain mengingatkan nakhoda kapal dan pengelola jasa angkutan antar pulau, Syamsurizal juga meminta agar para nelayan di wilayah Kabupaten Bengkalis, khususnya di kecamatan Bengalis, Bantan, Rupat dan Rupat Utara, untuk bertindak sama. Senantiasa waspada.
Dikatakan Syamsurizal, areal fishing ground atau kawasan tangkap mereka, umumnya di perairan Selat Melaka. Sementara perairan Selat Melaka pada saat ini juga tidak bersahabat.
“Saat ini ketinggian ombak di perairan Selat Melaka bisa mencapai lebih dari empat meter. Dengan ketinggian ombak seperti itu, sangat membahayakan. Bisa menenggelamkan kapal-kapal nelayan,’’ kata Syamsurizal, Rabu petang (14/1).
Sementara itu, Rabu pagi diperoleh informasi, kapten kapal motor cepat (fery) Dumai Express yang berlayar dari pelabuhan Dumai menuju Bengkalis, dihantam gelombang di perairan Tanjung Jati.
Demi keselamatan penumpang, kapten kapal memutuskan kembali berbalik arah ke pelabuhan Dumai. “Khabarnya dan keterangan yang kita peroleh dari agen pelayaran, saat di Tanjung Jati KM Dumai Express dihantam gelombang dan sempat oleng. Makanya, kapten kapal memutuskan kembali berbalik arah ke Pelabuhan Dumai,” kata jelas sejumlah calon penumpang tujuan Batam, saat dijumpai di Bandar Sri Laksamana Bengkalis.
Meskipun sedikit kecewa karena batal berangkat, para calon penumpang tersbut memuji keputusan yang diambil kapten kapal tersebut. “Apa yang dilakukan kapten KM Dumai Express itu sangat tepat,” puji mereka.
Tingginya gelombang di perairan Tanjung Jati ini, juga masih terjadi hingga Rabu sore. ”Masih sangat berbahaya untuk dilayari,” jelas Sutrisno, staf Bagian Humas Pemkab Bengkalis.
Pada Rabu sore, usai mengikuti kunjungan kerja Sekretaris Daerah (Setda) H Sulaiman ke Kecamatan Rupat, Sutrisno pulang ke Bengkalis menumpang speedboat Pemkab Bengkalis. Meskipun sedikit berisiko, hal ini dipilihnya karena ingin segera mengirim foto-foto kunjungan kerja Sulaiman tersebut ke sejumlah media.
Sementara Sekretaris Daerah dan sejumlah pejabat yang mengikuti kunjungan kerjanya ke Rupat, memutuskan menggunakan transportasi darat dari Dumai ke Sungaipakning. “Pak Setda dan rombongan masih dalam perjalanan,” jelas Sutrisno saat ditemui di ruang Kepala Bagian Humas, di Kantor Bupati Bengkalis.