Bengkalis – Dalam rangka hari Ibu ke 83, Gabungan Organisasi Wanita
(GOW) Kabupaten Bengkalis adakan seminar dengan tema pencegahan dini
penyakit jantung, Minggu (08/01/12) di Gedung Daerah Bengkalis. Adapun
yang menjadi narasumber dalam seminar tersebut yaitu spesialis penyakit
dalam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad Pekanbaru Dr. H.
Juwanto, SpPD. FINASIM.
Menurut ketua pelaksana kegiatan Hj. Linda, AmKeb, Berdasarkan laporan WHO tahun 2003 angka kematian akibat penyakit jantung koroner mencapai 16,7 juta atau 29,2 % dari total kematian. Tahun 2010 masih menempati deretan pertama tak terkecuali di Indonesia, bahkan menyerang kelompok usia produktif.
“Penyakit jantung koroner merupakan merupakan penyakit degenerative yang proses terjadinya berlangsung dalam jangka waktu lama. Selain itu merupakan penyakit penyakit pembunuh nomor satu di dunia. Faktor penyebab penyakit jangtung koroner diantaranya yaitu yaitu genetic (keturunan), usia pada laki-laki 35 tahun ke atas dan perempuan 45 tahun ke atas.” Ucap Hj. Linda dalam sambutannya.
Sementara menurut ketua GOW Kabupaten Bengkalis Hj. Hera Tri Wahyuni, SE, jantung merupakan salah satu organ tubuh yang sangat vital bagi tubuh manusia. Karena merupakan organ yang sangat vital, maka sebaiknya menjaga dan mengindari hal-hal yang dapat menyebabkan permasalah pada jantung. Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah karena otot jantung yang lemah atau kelainan bawaan sejak lahir.
“Penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang berbahaya dan banyak menimbulkan kematian bagi penderitanya. Tak jarang si penderita terlambat mengetahui bahwa dia menderita penyakit jantung, sehingga terlambat untuk diatasi. Besar keinginan kami untuk berbagi pengetahuan tentang penyakit jantung. Karena penyakit jantung salah satu penyakit yang ditakuti atau pembunuh nomor satu,” papar Hj. Hera Tri Wahyuni dalam sambjutannya.
Sedangankan menurut narasumber seminar tersebut, Dr. H. Juwanto, SpPD. FINASIM, saat memberikan materi mengatakan gejala penyakit jantung berawal dari tidak enak badan, masuk angin, nyeri dada tertekan bagian kiri, napas berat, keringat dingin, rasa cemas mencekam karena disebabkan penyempitan pembuluh darah di bagian jangtung belah kanan.
“Biasanya bila terjadi serangan penyakit jantung koroner, hanya membutuhkan waktu selama 4 jam untuk segera di bawa ke rumah sakit dan diobati. Jika terlambat penanganannya makan menyebabkan kematian mendadak. Ada beberapa pola hidup sehat untuk menghindari penyakit jantung diantaranya yaitu tidak merokok, hindari kebiasaan makanan fast-food, membiasakan olahraga dan menjaga berat badan,” ungkap Dr. H. Juwanto saat memberikan materi masalah penyakit jantung koroner.** (eko/eko_UR.C)
Menurut ketua pelaksana kegiatan Hj. Linda, AmKeb, Berdasarkan laporan WHO tahun 2003 angka kematian akibat penyakit jantung koroner mencapai 16,7 juta atau 29,2 % dari total kematian. Tahun 2010 masih menempati deretan pertama tak terkecuali di Indonesia, bahkan menyerang kelompok usia produktif.
“Penyakit jantung koroner merupakan merupakan penyakit degenerative yang proses terjadinya berlangsung dalam jangka waktu lama. Selain itu merupakan penyakit penyakit pembunuh nomor satu di dunia. Faktor penyebab penyakit jangtung koroner diantaranya yaitu yaitu genetic (keturunan), usia pada laki-laki 35 tahun ke atas dan perempuan 45 tahun ke atas.” Ucap Hj. Linda dalam sambutannya.
Sementara menurut ketua GOW Kabupaten Bengkalis Hj. Hera Tri Wahyuni, SE, jantung merupakan salah satu organ tubuh yang sangat vital bagi tubuh manusia. Karena merupakan organ yang sangat vital, maka sebaiknya menjaga dan mengindari hal-hal yang dapat menyebabkan permasalah pada jantung. Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah karena otot jantung yang lemah atau kelainan bawaan sejak lahir.
“Penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang berbahaya dan banyak menimbulkan kematian bagi penderitanya. Tak jarang si penderita terlambat mengetahui bahwa dia menderita penyakit jantung, sehingga terlambat untuk diatasi. Besar keinginan kami untuk berbagi pengetahuan tentang penyakit jantung. Karena penyakit jantung salah satu penyakit yang ditakuti atau pembunuh nomor satu,” papar Hj. Hera Tri Wahyuni dalam sambjutannya.
Sedangankan menurut narasumber seminar tersebut, Dr. H. Juwanto, SpPD. FINASIM, saat memberikan materi mengatakan gejala penyakit jantung berawal dari tidak enak badan, masuk angin, nyeri dada tertekan bagian kiri, napas berat, keringat dingin, rasa cemas mencekam karena disebabkan penyempitan pembuluh darah di bagian jangtung belah kanan.
“Biasanya bila terjadi serangan penyakit jantung koroner, hanya membutuhkan waktu selama 4 jam untuk segera di bawa ke rumah sakit dan diobati. Jika terlambat penanganannya makan menyebabkan kematian mendadak. Ada beberapa pola hidup sehat untuk menghindari penyakit jantung diantaranya yaitu tidak merokok, hindari kebiasaan makanan fast-food, membiasakan olahraga dan menjaga berat badan,” ungkap Dr. H. Juwanto saat memberikan materi masalah penyakit jantung koroner.** (eko/eko_UR.C)