BENGKALIS, DISKOMINFOTIK – Menghadapi perayaan Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah, umat Islam di Negeri Junjungan diminta menerapkan pola hidup sederhana alias tidak berlebihan. Sebab kebutuhan bukan hanya saat lebaran, namun pasca itu masih banyak kebutuhan mendesak.
“Kami menghimbau kepada masyarakat, khususnya umat Islam di Kabupaten Bengkalis untuk tidak berlebihan dalam menyiapkan keperluan Hari Raya Idul Fitri. Warga harus mempertimbangkan faktor ekonomi dan kebutuhan mendesak,” ungkap Bupati Bengkalis Amril Mukminin, Rabu (21/6/2017).
Dikatakan suami Kasmarni ini, selama satu bulan menjalankan ibadah puasa, menjadi ajang pelatihan umat Islam untuk mengendalikan diri. Apalagi disaat kondisi sulit sekarang ini. Kesederhanaan menghadapi lebaran mempunyai berkah.
“Jadi keberkahan itu tergantung pada kemampuan menahan diri dari hal-hal yang menimbulkan kegelisahan. Berlebaran dengan sederhana tidak akan mengurangi nilai,” ungkap mantan Kepala Desa Muara Basung ini.
Kebiasaan sebagian besar masyarakat dalam menghadapi lebaran dengan berfoya-foya akan menjadi mubazir. Padahal kata Amril, jika dirayakan secara sederhana justru akan menjadi lebih baik. Hadapilah lebaran dengan kesederhanaan, daripada saling berlomba-lomba, karena tidak akan ada artinya di sisi Allah.
Lebih lanjut Amril, mengharapkan, agar kebiasaan menghadapi lebaran dengan berlebihan harus diluruskan, karena tidak ada kewajiban dalam ajaran Islam untuk membeli baju baru dan sebagainya dalam menghadapi lebaran. Bagi warga yang mampu tidak jadi masalah, tapi bagi yang kurang mampu hendaknya jangan sampai memaksakan diri, apalagi harus menggadaikan hartanya untuk mengikuti trend.
Selain menghadapi lebaran dengan sederhana ini, bukan hanya sekedar faktor ekonomi semata. Karena pada tahun bersamaan, sebagian masyarakat terutama yang mempunyai anak masuk sekolah. Biasanya, kebutuhan biaya masuk sekolah, tak kalah besar, untuk itu Bupati Bengkalis mewanti-wanti masyarakat untuk merayakan lebaran dengan kesederhanaan, namum mempunyia nilai dan keberkahan.
“Kami menghimbau kepada masyarakat, khususnya umat Islam di Kabupaten Bengkalis untuk tidak berlebihan dalam menyiapkan keperluan Hari Raya Idul Fitri. Warga harus mempertimbangkan faktor ekonomi dan kebutuhan mendesak,” ungkap Bupati Bengkalis Amril Mukminin, Rabu (21/6/2017).
Dikatakan suami Kasmarni ini, selama satu bulan menjalankan ibadah puasa, menjadi ajang pelatihan umat Islam untuk mengendalikan diri. Apalagi disaat kondisi sulit sekarang ini. Kesederhanaan menghadapi lebaran mempunyai berkah.
“Jadi keberkahan itu tergantung pada kemampuan menahan diri dari hal-hal yang menimbulkan kegelisahan. Berlebaran dengan sederhana tidak akan mengurangi nilai,” ungkap mantan Kepala Desa Muara Basung ini.
Kebiasaan sebagian besar masyarakat dalam menghadapi lebaran dengan berfoya-foya akan menjadi mubazir. Padahal kata Amril, jika dirayakan secara sederhana justru akan menjadi lebih baik. Hadapilah lebaran dengan kesederhanaan, daripada saling berlomba-lomba, karena tidak akan ada artinya di sisi Allah.
Lebih lanjut Amril, mengharapkan, agar kebiasaan menghadapi lebaran dengan berlebihan harus diluruskan, karena tidak ada kewajiban dalam ajaran Islam untuk membeli baju baru dan sebagainya dalam menghadapi lebaran. Bagi warga yang mampu tidak jadi masalah, tapi bagi yang kurang mampu hendaknya jangan sampai memaksakan diri, apalagi harus menggadaikan hartanya untuk mengikuti trend.
Selain menghadapi lebaran dengan sederhana ini, bukan hanya sekedar faktor ekonomi semata. Karena pada tahun bersamaan, sebagian masyarakat terutama yang mempunyai anak masuk sekolah. Biasanya, kebutuhan biaya masuk sekolah, tak kalah besar, untuk itu Bupati Bengkalis mewanti-wanti masyarakat untuk merayakan lebaran dengan kesederhanaan, namum mempunyia nilai dan keberkahan.