17-April-2011
BENGKALIS - Malang benar nasib ribuan guru honor di Bengkalis saat ini, sudah empat bulan ini mereka tidak mendapatkan honor. Kendati anggaran untuk pembayaran honor mereka sudah dimasukkan kedalam APBD, namun Pemkab Bengkalis belum berani dan masih mencari solusi terbaik untuk mengeluarkan uang tersebut.
Tidak hanya para guru honor, ribuan tenaga sukarela di kantor-kantor juga belum mendapatkan hak yang sama. Mereka benar-benar kelimpungan, terlebih apabila yang honor tersebut pasangan suami istri. Seperti dialami Fadhli (32) misalnya, guru honorer di dusun Puing desa Kembung Luar ini mengeluhkan honornya yang tindak kunjung keluar.
Padahal kata Fadhli, istrinya yang saat ini hamil 7 bulan, juga bekerja sebagai guru honorer di salah satu SD di desa yang sama. ‘’ Untuk membeli susu istri saya saja sudah kelimpungan, belum lagi persiapan untuk melahirkan. Memang ada kebun karet milik abang yang kami toreh sebelum pergi mengajar, tapi sekarang musim hujan, sudah lama tak noreh,’’ ujar Fadhli.
Fadhli tidak menyalahkan Pemkab Bengkalis, karena setahu dirinya anggaran untuk membayar para guru honor tersebut sudah dianggarkan di dalam APBD 2011. Hanya saja, Fadhli berharap, Pemerintah bersama DPRD mencari solusi terbaik dan secepatnya, sehingga honor mereka tidak semakin berlarut-larut.
‘’ Kita apresiasi dengan pak sekda yang menanyakan langsung persoalan ini ke Jakarta. Kita berharap dalam waktu dekat ada solusi kongkrit, terus terang kami benar-benar kelimpungan,’’ kata Fadhli yang masih tingdal di rumah orang tuanya tersebut.Keluhan sama juga disampaikan Yati (27). Guru honor di salah satu SMP di Kecamatan Bantan ini juga mengeluhkan belum dbayarkannya honorer mereka, untuk kebutuhan sehari-hari dan membeli susu anaknya yang baru berumur 6 bulan, dia mengandalkan hasil kerja serabutan suaminya.
‘’ Kami berharap pak dewan tidak diam saja menyikapi persoalan ini. Katanya pak Sekda siap memgeluarkan honor guru asal tidak ada sanksi hukum di belakang hari, harapan kita dewan dengan pemerintah sama-sama mencari solusi dan ikut memecahkan persoalan ini. Jika perlu dewan dengan pak Bupati berangkat kembali ke Jakarta menuntaskan persoalan ini,’’ imbuh Yati.
Sementara itu Sekda Bengkalis, H Asmaran Hasan saat dimintai tanggapannya belum lama ini mengatakan, komitmen Pemkab Bengkalis terkait pembayaran honorer para guru honor dan tenaga sukarela sudah jelas. Terbukti anggaran untuk pembayaran tersebut sudah ada di dallam APBD 2011.
Hanya saja kata Asmaran, pihaknya akan mencari formulasi terbaik agar pembayaran honorer para guru honor dan tenaga sukarela di masing-masing SKPD tidak berdampak hukum.’’ Jangan sampai kita membantu orang lain, kita pula yang kena periksa. Kita masih mencari solusi terbaik, agar honor bisa dibayarkan dan tidak ada persoalan hukum di kemudian hari,’’ terang sekda.(auf)
BENGKALIS - Malang benar nasib ribuan guru honor di Bengkalis saat ini, sudah empat bulan ini mereka tidak mendapatkan honor. Kendati anggaran untuk pembayaran honor mereka sudah dimasukkan kedalam APBD, namun Pemkab Bengkalis belum berani dan masih mencari solusi terbaik untuk mengeluarkan uang tersebut.
Tidak hanya para guru honor, ribuan tenaga sukarela di kantor-kantor juga belum mendapatkan hak yang sama. Mereka benar-benar kelimpungan, terlebih apabila yang honor tersebut pasangan suami istri. Seperti dialami Fadhli (32) misalnya, guru honorer di dusun Puing desa Kembung Luar ini mengeluhkan honornya yang tindak kunjung keluar.
Padahal kata Fadhli, istrinya yang saat ini hamil 7 bulan, juga bekerja sebagai guru honorer di salah satu SD di desa yang sama. ‘’ Untuk membeli susu istri saya saja sudah kelimpungan, belum lagi persiapan untuk melahirkan. Memang ada kebun karet milik abang yang kami toreh sebelum pergi mengajar, tapi sekarang musim hujan, sudah lama tak noreh,’’ ujar Fadhli.
Fadhli tidak menyalahkan Pemkab Bengkalis, karena setahu dirinya anggaran untuk membayar para guru honor tersebut sudah dianggarkan di dalam APBD 2011. Hanya saja, Fadhli berharap, Pemerintah bersama DPRD mencari solusi terbaik dan secepatnya, sehingga honor mereka tidak semakin berlarut-larut.
‘’ Kita apresiasi dengan pak sekda yang menanyakan langsung persoalan ini ke Jakarta. Kita berharap dalam waktu dekat ada solusi kongkrit, terus terang kami benar-benar kelimpungan,’’ kata Fadhli yang masih tingdal di rumah orang tuanya tersebut.Keluhan sama juga disampaikan Yati (27). Guru honor di salah satu SMP di Kecamatan Bantan ini juga mengeluhkan belum dbayarkannya honorer mereka, untuk kebutuhan sehari-hari dan membeli susu anaknya yang baru berumur 6 bulan, dia mengandalkan hasil kerja serabutan suaminya.
‘’ Kami berharap pak dewan tidak diam saja menyikapi persoalan ini. Katanya pak Sekda siap memgeluarkan honor guru asal tidak ada sanksi hukum di belakang hari, harapan kita dewan dengan pemerintah sama-sama mencari solusi dan ikut memecahkan persoalan ini. Jika perlu dewan dengan pak Bupati berangkat kembali ke Jakarta menuntaskan persoalan ini,’’ imbuh Yati.
Sementara itu Sekda Bengkalis, H Asmaran Hasan saat dimintai tanggapannya belum lama ini mengatakan, komitmen Pemkab Bengkalis terkait pembayaran honorer para guru honor dan tenaga sukarela sudah jelas. Terbukti anggaran untuk pembayaran tersebut sudah ada di dallam APBD 2011.
Hanya saja kata Asmaran, pihaknya akan mencari formulasi terbaik agar pembayaran honorer para guru honor dan tenaga sukarela di masing-masing SKPD tidak berdampak hukum.’’ Jangan sampai kita membantu orang lain, kita pula yang kena periksa. Kita masih mencari solusi terbaik, agar honor bisa dibayarkan dan tidak ada persoalan hukum di kemudian hari,’’ terang sekda.(auf)