BENGKALIS - SUASANA haru menyelimuti pelaksanaan apel upacara Kesadaran Nasional di halaman kantor Bupati Bengkalis, Senin (17/6) pagi. Terlebih ketika inspektur upacara (irup), H Suayatno mengajak seluruh peserta apel untuk menundukan kepala seraya berdoa untuk almarhum Sekda, H Asmaran Hasan.
“Sebelum membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup, saya mengajak seluruh peserta apel untuk menundukkan kepala seraya berdoa, pahalanya kita hadiahkan buat almarhum Sekretaris Daerah, H Asmaran Hasan. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan selalu tabah. Saya hantarkan Al Fatihah,” ucap Wakil Bupati, H Suayatno selaku irup apel Kesadaran Nasional.
“Sebelum membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup, saya mengajak seluruh peserta apel untuk menundukkan kepala seraya berdoa, pahalanya kita hadiahkan buat almarhum Sekretaris Daerah, H Asmaran Hasan. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan selalu tabah. Saya hantarkan Al Fatihah,” ucap Wakil Bupati, H Suayatno selaku irup apel Kesadaran Nasional.
Pada saat itu juga, seluruh peserta apel langsung menundukan kepala sambil membaca surat Al Fatihah. Suasana hening menyelimuti peserta upacara selama lebih kurang 7 menit, para pegawai terbawa suasana duka dan perasaan masing-masing.
Usai membaca fatihah, Wabup kembali fokus kepada apel Kesadaran Nasional dan melanjutkan acara dengan membacakan pidato menteri Lingkungan Hidup.
Ditemui usai acara, Wabup mengatakan persoalan lingkungan menjadi tanggung jawab bersama. Tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah, terlebih ketika mengatasi musibah yang terjadi seperti kebakaran dan lainnya.
“Menjaga lingkungan dari dampak yang bakal ditimbulkan itu jauh lebih penting. Sudah menjadi rahasia umum, ketika musim kering melanda, kebakaran hutan dan lahan selalau saja terjadi, pemerintah melalui putugas pemadam biasanya hanya kebagian memadamkan api di tengah hutan,” kata Suayatno.
Seperti juga kebakaran yang terjadi saat ini, dugaan sementara yang diterima dari stafnya, bahwa tragedi kebakaran yang saat ini menimbulkan asap yang luar biasa adalah sikap kesengajaan dari seseorang yang akan membersihkan lahan miliknya.
“Kita lihat saja dampak yang ditimbulkan dari kebakaran tersebut. Bukan hanya perkebunan karet, sawit dan lahan akasia milik perusahaan yang ludes, kita juga terkena dampak asapnya. Hal-hal seperti ini mestinya kita hindari, caranya ikut bertanggungjawab menjaga lingkungan kita,” kata Wabup lagi.
Secara pribadi sangat menyesalkan ulah sesetengah orang yang tidak ambil peduli dengan dampak dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Padahal, pemerintah sudah seringkali memperingatkan dan menghimbau untuk tidak melakukan pembakaran lahan, baik saat membuka lahan baru maupun saat membersihkan lahan yang ada.(auf)/Dumai pos