Jangan Puas Tamat SMA Saja

icon   Pada 25 September 2011 Bagikan ke :
13-May-2009

Bengkalis - Bupati Bengkalis H Syamsurizal minta kepada siswa tamatan SMA Negeri 3 Bengkalis untuk terus meningkatkan sumber daya manusia yang ada dengan menimba ilmu sebanyak-banyaknya.

“Kemampuan seseorang saat ini dapat diukur dengan pendidikan apa yang ia ikuti, dan tamatan dari mana. Jangan puas dengan tamat SMA saja. Karena tamat SMA saat ini belum berarti apa-apa bila ingin kehidupan dan status yang lebih baik di masa yang akan datang”, demikian dijelaskan Bupati Syamsurizal dalam pidato tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten Administrasi H Arianto, dalam perpisahan siswa kelas tiga SMA Negeri tiga Bengkalis, bertempat di gedung kesenian Cik Puan, Senin (11/5). Lebih jauh dijelaskan, dunia saat ini telah mengglobal. Ini berarti telah terjadi era informasi dan era komunikasi yang tanpa batas.

“dengan kondisi itu, suka atau tidak telah terjadi kompetisi yang sangat ketak untuk meraih kesuksesan. Orang yang dianggap berhasil saat ini adalah mereka yang mampu memenangkan kompetisi tersebut. Dalam kompetisi dalam percaturan dunia global ini dibutuhkan orang yang trampil dan cerdas”, jelasnya. Orang yang trampil dan cerdas tersebut, jelalsnya, adalah orang mau bekerja keras untuk belajar dan terus belajar.

“Untuk itulah dewasa ini, orang berlomba-lomba untuk menuntut ilmu sampai ke jenjang pendidikan tertinggi, yaitu tingkat Doktoral. Nah dimana posisi tamatan SMA? Jelas tamatan SMA ini disiapkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Maka akan rugilah bila hanya tamat SMA saja, karena yang menganggur saja saat ini banyak dari para sarjana”, jelasnya.

Untuk itu ia berharap, agar setelah tamat SMA ini berlomba-lombalah untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. “Banyak perguruan tinggi yang akan menjadi pilihan. Selain ada di Ibukota Propinsi Pekanbaru, di Bengkalispun telah ada perguruan tinggi yang representatif. Tinggal pilih mau kemana dan mau jadi apa nantinya”, jelasnya. Terkait dengan program Pemerintah Kabuapten Bengkalis dalam bidang pendidikan, ia menjelaskan, bahwa sektor pendidikan menjadi ikon keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah.

“Indikatornya jelas, yaitu kita mampu mewujudkan angka partisipasi pendidikan (APK). Ini bukan kerja yang mudah butuh keseriusan dan semua komponen terkait. Kita telah pula membebaskan seluruh siswa mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas dari kewajiban biaya pendidikan. Dan itu semenjak otonomi daerah kita telah melaksanakan program sekolah gratis ini dengan baik”, jelasnya. Keseriusan pembangunan sektor pendidikan dapat pula kita lihat dari banyaknya jumlah guru-guru yang telah menyelesaikan pendidikan pada jenjang pendidikan magister pendidikan melalui program tugas belajar.

“Ditambah pula dengan ketersediaan infrastruktur pendidikan yang sebagian besar bangunan sekolah yang telah memadai. Ketersediaan labor bahasa, labor fisika, dan perpustakaan yang akan menunjang belajar siswa. Ini semua tidak terlepas dari komitmen pemerintah untuk mencerdaskan seluruh masyarakat”, jelasnya. Pada seluruh guru SMA 3 Bengkalis ia berharap agar senantiasa meningkatkan kualitas diri.

“Keberhasilan dalam mewujudkan mutu pendidikan yang berkualitas sangat ditentukan oleh guru yang berkualitas. Untuk itu guru-guru saya minta untuk terus membekali diri dengan pengetahuan-pengetahuan yang baru. Selain ilmu itu di dapat dari buku, guru harus rajin menghakses internet untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Jangan sampai terjadi siswa lebih tahu informasi dari pada guru. Ini sangat berbahaya”, harapnya.

Sementara itu, camat Bengkalis, Jakfar Arief menghimbau kepada seluruh orang tua murid untuk meningkatkan partisipasi dalam pendidikan. “Walaupun pendidikan telah gratis, partisipasi dan peran orang tua mestilah ada. Untuk itu orang tua sangat berperan bersama guru mewujudkan kualitas pendidikan yang lebih baik”, jelasnya.

Pada bagian lain, Kepala SMA Negeri 3, Hj. Zamzuzana mengatakan, progaram utama yang dilaksanakannya ketika dilantik menjadi kepala SMA 3 adalah penegakan disiplin oleh seluruh pihak yang ada disekolah. ”Kita sadar betul bahwa disiplin adalah kunci keberhasilan. Untuk itulah kami bekerja keras untuk menegakkan kedisiplinan ini. Orang yang disiplin akan mampu meraih apa yang ia cita-citakan. Mudah mudahan tahun ini ananda sekalian lulus 100 persen”, jelasnya.

Sebagaimana diketahui, jumlah siswa kelas III yang mengikuti ujian nasional tahun 2009 ini berjumlah 292 orang, yang terdiri dari 148 keloompok IPA dan 144 kelompok IPS. Tahun ajaran 2007/2008, dari 285 siswa kelas III yang mengikuti ujian nasional, sejumlah 120 siswa tidak lulus. Acara perpisahan siswa kelas III ini, selain diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan orang tua murid, acara ini dihadiri pula oleh ketua komite sekolah. (Sumber : ags/Humas)